Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala BNPT Bicara Bahaya Penyebaran Paham Radikalisme di Depan Paskhas TNI AU

Kepala BNPT Bicara Bahaya Penyebaran Paham Radikalisme di Depan Paskhas TNI AU Kepala BNPT di markas Korpaskhas. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius memberi gambaran bahaya penyebaran paham radikalisme terorisme kepada prajurit Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU. Para prajurit perlu juga mengantisipasi ancaman teror yang sangat luas dimensinya.

"Prajurit Korpaskhas harus memahami secara utuh mengenai ancaman maupun bahaya penyebaran paham radikalisme-terorisme," kata Suhardi dalam keterangannya, Selasa (9/4).

Suhardi memberikan pembekalan mengenai Bahaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme dan Upaya Pencegahannya kepada prajurit Korpaskhas TNI AU yang ada di wilayah Jakarta, Bandung dan Bogor. Pembekalan ini dilaksanakan di Aula Mako Batalyon Komando 467/Hardha Dedali, Wing I/Harda Marutha Paskhas, komplek Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.

Suhardi mengaku diundang oleh Dankorpaskhas untuk memberikan pencerahan sebagaimana telah dilakukan di Kopassus dan Marinir. Langkah ini agar memiliki kesamaan visi dan misi dalam rangka menjaga keutuhan bangsa dan negara.

"Bagaimana mengidentifikasi orang terpapar radikalisme, bagaimana mengatasinya, lalu apa yang mesti diperbuat, lalu bagaimana pimpinan mengambil keputusan dan sebagainya," ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Dalam pembekalan selama kurang lebih tiga jam tersebut alumni Akpol tahun 1985 ini meminta agar semua mengenal kembali nasionalisme kebangsaan kita. Hal ini dikarenakan TNI dan Polri sesuai tugas pokok dan fungsinya didesain untuk bela negara. Namun tidak menutup kemungkinan bibit-bibit radikalisme negatif bisa saja sewaktu-waktu tumbuh di instansi tersebut.

"Seperti apa yang disampaikan tadi bahwa garda terdepan dalam menjaga Republik ini adalah TNI dan Polri. Kita harapkan dengan pemahaman yang utuh bisa menjaga bukan hanya terhadap kesatuannya tapi juga keluarganya. Dan yang lebih besar lagi menjaga negeri ini," ucap mantan Kapolda Jawa Barat ini.

Menurut Suhardi, tidak dapat dipungkiri pesatnya kemajuan informasi dan teknologi informasi tidak terbendung. Apalagi informasi dari dunia maya dapat diakses siapa saja.

"Oleh karena itu saya mengingatkan kepada para peserta tadi untuk mengamati betul lingkungan sekitar termasuk di lingkungan keluarga peserta itu sendiri. Jika TNI/Polri tercemar, tidak ada lagi yang dapat diharapkan untuk menjaga kedaulatan negara," ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.

Dia mengapresiasi kinerja para personel Paskhas yang selama ini telah membantu BNPT. Apalagi saat ini, menurutnya, BNPT juga bertumpu kepada Paskhas.

"Luar biasa, sekarang kita bertumpu (pada Paskhas). Kita lihat teman-teman Paskhas yang sekarang ada di BNPT sudah berperan sangat luar biasa. Bahkan usur pimpinan Pusat Media Damai (PMD) BNPT (Kolonel Pas. Sujadmiko) diawaki dari Paskhas," tuturnya.

Untuk itu ke depannya, Suhardi berharap sinergi antara BNPT dengan Paskhas bisa terjalin lebih baik lagi dan juga sadar dalam kiprahnya dalam menjaga bangsa ini.

"Jadi ini adalah suatu hal yang sangat luar biasa, baik dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Kepolisian dan seluruh instansi yang ada di BNPT kurang lebih ada 17 institusi bergabung dan berintegrasi dalam rangka menjaga republik ini," jelasnya.

Komandan Korpaskhas Marsda TNI Eris Widodo Yuliastono mengatakan, melihat tugas yang diemban Korpaskhas TNI-AU yang begitu kompleks tentunya menuntut para prajurit untuk selalu mengikuti dinamika perkembangan situasi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

"Maksud dari Korpaskas mengundang Kepala BNPT tentunya untuk memberikan pencerahan dan pembekalan bahwa prajurit Paskhas merupakan bagian dari TNI. Dan tentunya TNI bersama Polri berada di garda terdepan melaksanakan tugas membasmi teroris dan radikalisme," katanya.

Lebih lanjut mantan Wadan Korpaskhas ini memberikan gambaran bagaimana melaksanakan tugas dengan baik kalau kita tidak atau belum mampu memahami dan mengendalikan situasi yang ada di lingkungan sendiri.

"Maka dari itu sangat perlu untuk setiap prajurit Paskhas mampu di dalam dirinya dan keluarganya mengantisipasi dari gerakan radikal dan teroris tersebut. Sehingga diharapkan prajurit-prajurit ini akan mampu melaksanakan tugasnya secara profesional," ujar alumni AAU tahun 1988 ini.

Dengan adanya pembekalan dari Kepala BNPT secara gamblang dan menyeluruh tersebut, perwira tinggi bintang dua ini berharap kepada seluruh prajuritnya dan seluruh keluarga besar Paskhas untuk bisa melindungi diri dari bahaya penyebaran paham radikalisme.

"Jadi baik dari prajurit itu sendiri dan keluarganya harus bebas dari radikalisme dan terorisme," tandasnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
3 Fakta RT dan RW Kunci Efektif Tangkal Paham Radikal dan Terorisme di Kota Madiun, Begini Penjelasan BNPT
3 Fakta RT dan RW Kunci Efektif Tangkal Paham Radikal dan Terorisme di Kota Madiun, Begini Penjelasan BNPT

Pemkot Madiun disarankan memiliki penguatan pencegahan paham radikal dan terorisme demi keamanan kota tersebut

Baca Selengkapnya
Pj Wali Kota Tarakan: Perlu Kolaborasi Memberantas Paham Radikalisme dan Terorisme
Pj Wali Kota Tarakan: Perlu Kolaborasi Memberantas Paham Radikalisme dan Terorisme

Bustan menegaskan perlu adanya kolaborasi dan sinergisitas semua pihak, untuk memberantas paham radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya
BNPT Beri Penghargaan ke Dirjen PAS dan Dua Petugas Wali Pemasyarakatan
BNPT Beri Penghargaan ke Dirjen PAS dan Dua Petugas Wali Pemasyarakatan

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan kepada BNPT untuk lebih memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak.

Baca Selengkapnya
Wapres Minta Anak Muda Waspada Kelompok Radikal: Ada Indikasi Peningkatan
Wapres Minta Anak Muda Waspada Kelompok Radikal: Ada Indikasi Peningkatan

Ma'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.

Baca Selengkapnya
Ternyata Satuan Khusus dari Pasukan Elite 3 Matra TNI & Polri Tergabung di Badan ini, Tugas Operasinya Tak Sembarangan
Ternyata Satuan Khusus dari Pasukan Elite 3 Matra TNI & Polri Tergabung di Badan ini, Tugas Operasinya Tak Sembarangan

Tak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.

Baca Selengkapnya
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu

Ma’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.

Baca Selengkapnya
Cegah Bahaya Radikalisme, Densus 88 Dilibatkan Dalam Pengamanan Pilkada Serentak
Cegah Bahaya Radikalisme, Densus 88 Dilibatkan Dalam Pengamanan Pilkada Serentak

Densus 88 memberikan pemahaman kepada para personel Polri dalam kegiatan pencegahan bahaya paham radikal.

Baca Selengkapnya
Kapolri Jenderal Sigit Bicara Bahaya Narkoterorisme: Begitu Ada Teman Ubah Kebiasaan, Tolong Ikuti
Kapolri Jenderal Sigit Bicara Bahaya Narkoterorisme: Begitu Ada Teman Ubah Kebiasaan, Tolong Ikuti

Jenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.

Baca Selengkapnya
HUT ke-16, DPR Apresiasi Kinerja BNPT
HUT ke-16, DPR Apresiasi Kinerja BNPT

BNPT Republik Indonesia (RI) baru saja meresmikan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme.

Baca Selengkapnya
Mahfud Sudah Ingatkan Banyak Pegawai BUMN dan ASN Terpapar Paham Radikal
Mahfud Sudah Ingatkan Banyak Pegawai BUMN dan ASN Terpapar Paham Radikal

Baru-baru ini, seorang karyawan KAI di Bekasi, Jawa Barat diduga masuk dalam jaringan terorisme.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara

Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.

Baca Selengkapnya