Kepala BNPT Bicara Bahaya Penyebaran Radikalisme di Markas Marinir
Merdeka.com - Korps Marinir TNI-AL berperan penting dalam membantu tugas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di bidang pencegahan. Peran ini efektif dalam mencegah penyebaran paham radikal agar tidak tumbuh di masyarakat.
"Luar biasa (peranan Marinir di BNPT) di bidang pencegahan itu. Kita lihat banyak sekali teman-teman dari Marinir yang ikut bersama kami memberikan formulasi-formulasi bagus dalam rangka memberikan treatment-treatment pada masalah masalah radikalisme yang ada di masyarakat," kata Kepala BNPT, Komjen Suhardi Alius.
Hal tersebut dikatakan Suhardi usai memberi pembekalan tentang 'Bahaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme dan Upaya Pencegahanya' di hadapan sekitar 500 prajurit Korps Marinir wilayah Jakarta di Gedung Graha Marinir, kompleks Markas Komando Korps Marinir, Kwitang, Jakarta, Kamis (14/3)
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Apa tugas utama Korps Marinir TNI AL? Sebagaimana kita tahu, Korps Marinir adalah satuan unit pada TNI AL yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim, hingga pembina kekuatan serta kesiapan operasi satuan.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk mencegah pertikaian? Komandan Kompi (Danki) Alpha Mayor Inf Handi Wibowo segera melaksanakan prosedur tetap sebagai pasukan misi perdamaian PBB. Selanjutnya Danki Alpa melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas dan menyiapkan Quick Reserve Team (QRT) yang berjumlah 23 personel untuk menghadang tank Markava milik Israel guna mencegah terjadinya pertikaian dengan tentara Lebanon.
-
Kenapa TNI harus dijaga dari pengaruh partai politik? Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya. Kita masuk dalam tentara karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara.
Menurutnya, selama ini Korps Marinir juga sudah menjadi bagian dari BNPT. Untuk itulah Suhardi mengaku diundang oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar), Mayjen TNI (Mar) Suhartono untuk memberikan gambaran tentang pemetaan masalah terorisme di Indonesia.
"Untuk itu kita memberikan pemahaman yang utuh kepada seluruh jajarannya, sehingga bisa melihat apa yang terjadi di tengah-tengah kita dan bagaimana kita mencoba untuk mengurai benang kusut itu, lalu mencari treatment yang pas dan juga mewaspadai penyebaran-penyebaran pemikiran radikalisme," ujar mantan Kabareskrim Polri ini.
Untuk itu alumni Akpol tahun 1985 ini meminta kepada para prajurit Korps Marinir untuk setiap saat dan jangan pernah underestimate terhadap semua penyebaran paham radikal terorisme yang ada di tengah-tengah masyarakat.
"Kenapa? Dunia sudah tanpa batas. Siapapun bisa terpapar dengan paham radikalisme itu. Oleh sebab itu kita sebagai satuan-satuan khusus yang disiapkan, kita harus bersatu padu, berintegrasi untuk menjaga bangsa ini agar tetap eksis di tengah-tengah globalisasi yang mendunia ini," kata mantan Wakapolda Metro Jaya ini mengakhiri.
Sebelum memberikan pembekalan kepada para prajurt Korpa Marinir, Kepala BNPT beserta jajaranya oleh Dankromar dan Kepala Staf Korps Marinir (Kaskormar), Brigjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto mengunjungi Museum Mini Korpas Marinir yang ada di dalam Mako Korps Marinir.
Dankormar, Mayjen TNI (Mar) Suhartono menjelaskan mengundang Kepala BNPT sebagai upaya agar prajurit Korps Marinir untuk mengetahui dan memahami secara utuh mengenai bahaya radikalisme dan terorisme di Indonesia.
"Tentunya ini upaya kita untuk memberikan sosialisasi kepada para perwira Marinir khususnya sehingga pemahaman tentang radikalisme dan terorisme itu lebih menyeluruh. Sehingga akar permasalahan terorisme dari yang disampaikan oleh Kepala BNPT itu tadi bisa kita pahami secara utuh tidak sepotong-sepotong," katanya.
Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) ini mengatakan, bahwa pembekalan dari Kepala BNPT ini penting bagi prajurit Marinir. Untuk itu dirinya meminta kepada prajurit Marinir yang hadir dalam pembekalan tersebut bisa mencermati masalah terorisme ini.
"Kita paham dan kita tahu bahwa selama ini terorisme masih ada di tengah-tengah kita dan di tengah-tengah masyarakat. Bahkan sampai kemarin masih ada kejadian terakhir yang ada di Sibolga," kata mantan Komandan Pangkalan Utama (Danlantamal) XI/Merauke ini.
Alumni AAL tahun 1988 juga meminta kepada Kepala BNPT nantinya juga bisa memberikan pembekalan serupa kepada prajurit Marinir yang ada di wilayah Surabaya
"Pada kesempatan ini langkah pertama baru untuk anggota prajurit Marinir yang ada di wilayah Jakarta. Untuk selanjutnya berkenan nanti bapak Kepala BNPT untuk memberikan pembekalan serupa bagi prajurit Marinir yang ada di wilayah Surabaya," tandasnya.
Mantan Komandan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI-AL ini juga berharap ke depannya sinergitas yang telah dibangun selama ini antara Korps Marinir dengan BNPT ini bisa terus berlanjut dan berkesinambungan.
"Tentunya akan kami tentukan mekanisme yang ada. Dan kemudian setiap ada mungkin permintaan dari BNPT dan sekarang pun sudah ada kita akan ditindaklanjuti," tutupnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Madiun disarankan memiliki penguatan pencegahan paham radikal dan terorisme demi keamanan kota tersebut
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan Global Terrorism Index semakin baik.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan kepada BNPT untuk lebih memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak.
Baca SelengkapnyaBustan menegaskan perlu adanya kolaborasi dan sinergisitas semua pihak, untuk memberantas paham radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaAnak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca Selengkapnya"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaBNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaDensus 88 memberikan pemahaman kepada para personel Polri dalam kegiatan pencegahan bahaya paham radikal.
Baca SelengkapnyaSaat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.
Baca Selengkapnya