Kepala BNPT Ingatkan Caleg Terpilih Cegah Paham Radikal Berkembang
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan wakil rakyat terpilih harus memiliki wawasan kebangsaan yang kuat serta kesadaran dan kewaspadaan untuk mencegah masuknya paham radikal terorisme.
"Kalau tidak, hal itu bisa membuat masyarakat atau bahkan anggota dewan terpapar radikalisme dan terorisme," kata Suhardi di hadapan anggota DPR terpilih, ketua dan anggota DPW Partai NasDem di Kampus Akademi Bela Negara Partai NasDem, Jakarta, Kamis, (18/07) malam.
Suhardi mengatakan anggota legislatif hendaknya mampu mengidentifikasi akar masalah terorisme dan bisa memberikan solusi penanganannya. Setidaknya, peduli dengan persoalan itu mengingat mereka adalah pembuat undang-undang.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Kenapa TNI harus dijaga dari pengaruh partai politik? Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya. Kita masuk dalam tentara karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara.
-
Kenapa Prabowo menekankan pentingnya kewaspadaan? Presiden Prabowo Subianto mengingatkan bahwa perkembangan teknologi tidak sepenuhnya membawa kebaikan. Maka dari itu perlu kewaspadaan dari masyarakat.
"Sekarang banyak yang terpapar radikalisme terorisme, jangan dibiarkan berkembang. Tolong produk undang-undang betul-betul melindungi supaya kita bisa mereduksi bahaya radikalisme terorisme, bahkan kalau bisa dihilangkan," ujar Suhardi.
Menurut mantan Sestama Lemhannas itu, salah satu kekuatan untuk membendung penyebaran paham radikal teroris yang merupakan paham transnasional adalah budaya dan kearifan lokal.
Sayangnya, lanjut dia, budaya dan kearifan lokal yang terbangun pada bangsa yang multietnis ini kini mulai luntur, padahal itulah yang membuat warga bangsa ini bisa hidup berdampingan secara damai.
"Saya minta tolong pada anggota legislatif yang terpilih, kearifan lokal dibangkitkan kembali karena keberagaman yang ada di Indonesia sudah mulai luntur dan tertinggal. Malah dari negara lain yang belajar tentang budaya kita," ujar Suhardi.
Sekjen DPP Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan untuk mengatasi masalah terorisme masing-masing negara mempunyai cara dan pendekatan yang sesuai dan bisa diterima di negara masing-masing.
Menurut dia, pendekatan lunak dan pendekatan penegakan hukum yang dilakukan BNPT sudah tepat.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Madiun disarankan memiliki penguatan pencegahan paham radikal dan terorisme demi keamanan kota tersebut
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan Global Terrorism Index semakin baik.
Baca SelengkapnyaDensus 88 memberikan pemahaman kepada para personel Polri dalam kegiatan pencegahan bahaya paham radikal.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaBustan menegaskan perlu adanya kolaborasi dan sinergisitas semua pihak, untuk memberantas paham radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaMengingat adanya perbedaan pandangan politik selama proses Pemilu lalu berpotensi menimbulkan polarisasi
Baca SelengkapnyaSementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan kepada BNPT untuk lebih memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak.
Baca SelengkapnyaBNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca Selengkapnya