Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala BNPT: Tidak ada satu tempat di Indonesia steril dari terorisme

Kepala BNPT: Tidak ada satu tempat di Indonesia steril dari terorisme Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Membuat basis di Asia Tenggara dari Poso sampai Filipina, ISIS semakin menajamkan ideologi radikal di berbagai kawasan. Bahkan saat ini tidak ada satu tempat di kabupaten kota di Indonesia yang benar-benar steril dari radikalisme maupun terorisme.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Suhardi Alius mengatakan, sasaran penyebaran radikalisme masuk ke berbagai golongan. Ia bercerita di Bekasi dan Bandung ada fenomena perempuan mau meledakkan diri. Di Jawa Timur didapati praktik intimidasi ke mahasiswa untuk mengikuti aliran tertentu dengan ancaman nilai. Sampai ada pula, anak PAUD usia 5 tahun yang tidak mau masuk mal karena menganggap perilaku kafir karena doktrin guru.

"Tidak ada satu tempat di kabupaten kota di Indonesia steril dari terorisme," kata Suhardi mengisi kuliah umum mahasiswa baru Unsoed di Auditorium Graha Widyatama, Selasa (22/8).

Dari pengamatan BNPT sendiri, pembawa radikalisme tersebut memiliki sejumlah ciri-ciri tertentu, yakni intoleran dan eksklusif. Mereka juga terbagi dalam empat kategorisasi yakni inti, militan, suporter dan simpatisan.

"Mereka bisa bergerak cepat kalau dibangkitkan," ujarnya.

Suhardi mencontohkan karakteristik sosok radikal tersebut pada Ali Imron, aktor Bom Bali I. Ali yang memiliki keahlian membuat bom pernah berkata hanya butuh waktu dua jam untuk mendoktrin seseorang untuk melakukan bom bunuh diri. Terkait militansi terlihat dari pelaku bom bunuh diri di J.W Marriot yang sempat membuat video bahwa fardhu ain meledakkan diri.

"Di pola rekrutmen dulu secara kekeluargaan, pertemanan, ketokohan, lembaga keagamaan. Sekarang era teknologi komunikasi dilakukan terbuka melalui media sosial," ungkap Suhardi.

Karena itu mengingat radikalisme merasuk ke berbagai arah, Suhardi mengimbau mesti bijak membagi informasi. Apalagi di Indonesia ada 139 juta pengguna internet. Mayoritas dengan tingkat pendidikan sebagian besar dari SMA.

"Siapa yang disalahkan, teknologi berkembang cepat, tapi tergantung kita memfilter. Kita semua bertanggung jawab dan kita tidak bisa menghindar. Harus kita sendiri dengan bijak memilah informasi", ujar Suhardi.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momentum 14 Tahun BNPT, Gelorakan Generasi Moderat Anti-Kekerasan Menuju Indonesia Emas 2045
Momentum 14 Tahun BNPT, Gelorakan Generasi Moderat Anti-Kekerasan Menuju Indonesia Emas 2045

Perlunya pemanfaatan artificial intelligence (AI) untuk menyebarkan pesan toleransi dan moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pascarentetan Terduga Teroris Ditangkap, Densus 88 Pastikan Tak Ada Ancaman Teror Jelang HUT RI
Pascarentetan Terduga Teroris Ditangkap, Densus 88 Pastikan Tak Ada Ancaman Teror Jelang HUT RI

Sekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.

Baca Selengkapnya
BNPT Bongkar Pola Serangan Terorisme di Indonesia, Lewat Gerakan Bawah Tanah Secara Sistematis
BNPT Bongkar Pola Serangan Terorisme di Indonesia, Lewat Gerakan Bawah Tanah Secara Sistematis

Hal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.

Baca Selengkapnya
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran

Kepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim
13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim

BNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.

Baca Selengkapnya
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme

Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme

Agama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya
Peran Penting BNPT dalam Wujudkan Indonesia Emas 2045
Peran Penting BNPT dalam Wujudkan Indonesia Emas 2045

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan Global Terrorism Index semakin baik.

Baca Selengkapnya
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya
Letakkan Batu Pertama di Museum BNPT, Sahroni Berharap Tahun Ini Kembali Nihil Aksi Terorisme
Letakkan Batu Pertama di Museum BNPT, Sahroni Berharap Tahun Ini Kembali Nihil Aksi Terorisme

Museum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya