Kepala Buddha dikembalikan ke Candi Borobudur
Merdeka.com - Balai Konservasi Borobudur (BKB) mengembalikan satu kepala arca Buddha di lantai tiga sisi selatan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Marsis Sutopo, di Magelang, Selasa, mengatakan arca kepala Buddha tersebut ditemukan oleh Kasri (55), warga Dusun Tanjungsari, Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang pada 16 Desember 2009.
Menurut dia, waktu itu Kasri menemukan lima benda purbakala saat membuat fondasi rumah, dua di antaranya merupakan arca kepala Buddha. Tim Balai Konservasi kemudian melakukan penelitian untuk menemukan badan arca yang cocok.
-
Dimana Candi Borobudur? Candi Borobudur, salah satu situs warisan dunia UNESCO, terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta.
-
Apa yang diukir di relief Candi Borobudur? Relief merupakan seni pahat dan ukiran 3 dimensi yang dibuat di atas batu atau dinding. Perlu diketahui, Candi Borobudur dihiasi sebanyak 2.672 panel relief. Jumlah relief ini berupa naratif dan dekoratif serta 504 arca Buddha. Salah satu relief yang terukir di Candi Borobudur adalah relief Lalitavistara.
-
Siapa yang membangun Candi Borobudur? Candi yang dibangun oleh Dinasti Syailendra ini telah terkenal akan keindahannya di seluruh dunia.
-
Di mana 'Candi Borobudur' berada? Candi Borobudur di Jawa Tengah adalah monumen Buddha terbesar di dunia.
-
Dimana letak candi Borobudur? Candi ini terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah sekaligus religi favorit di Indonesia.
-
Dimana lokasi situs bersejarah Candi Borobudur? Candi Borobudur, yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, adalah candi Buddha terbesar di dunia dan dibangun pada abad ke-9 selama masa dinasti Syailendra.
Dia mengatakan, satu kepala arca lainnya sudah dipasang pada tahun 2011.
"Berdasarkan penelitian kami, kepala arca Buddha itu cocok dengan bagian badan arca di Candi Borobudur," katanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (13/5).
Kepala Seksi Layanan Konservasi Balai Konservasi Borobudur, Iskandar M. Siregar, mengatakan, berdasar hasil penelitian BKB diketahui jenis batuan kepala arca Buddha yang ditemukan di Desa Tanjungsari sama dengan jenis batuan arca di Borobudur.
Dia menyebutkan, Candi Borobudur memiliki 504 arca Buddha, dari jumlah tersebut sebanyak 247 di antaranya tidak memiliki kepala. Untuk mencari keberadaan kepala arca Buddha, BKB hanya mengandalkan temuan-temuan di masyarakat.
Dia mengatakan, BKB tidak melakukan upaya pencarian karena keberadaan arca Buddha tidak diketahui.
"Kami melakukan sosialisasi ke masyarakat agar jika menemukan arca Buddha menyerahkannya ke BKB. Penemunya akan diberikan imbalan sesuai kajian tim," katanya.
Koordinator Pokja Kajian BKB Nahar Cahyandaru menambahkan pihaknya menggunakan teknik khusus agar kepala arca Buddha bisa dipasang kuat dan tidak mudah lepas terkena gempa. Yakni kepala dan badan arca dibor kemudian dipasangi anchor dari bahan serat fiber. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Candi Borobudur menjadi salah satu tempat ikonik di Indonesia. Candi bercorak Buddha ini ternyata sudah ada sejak 1200 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaCandi Bogang disebut tidak dilanjutkan pembangunannya karena fungsinya telah digantikan Candi Mendut
Baca SelengkapnyaPotret Candi Borobudur sebelum dipugar beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaSebuah foto AI memperlihatkan penampakan proses pemugaran Candi Borobudur.
Baca SelengkapnyaMakam itu ditemukan saat penggalian dan pembersihan di kota kuno Tharsa
Baca SelengkapnyaCandi-candi ini bukan hanya sekadar struktur arsitektur megah, namun juga memiliki makna spiritual, budaya, dan historis yang mendalam.
Baca SelengkapnyaPara pembesar Majapahit mengunjungi candi ini pada bulan khusus.
Baca SelengkapnyaArtefak yang direpatriasi diambil selama intervensi Belanda di Bali tahun 1906, dan arca-arca dari Candi Singhasari.
Baca SelengkapnyaProses penampakan pun hingga kini masih dilakukan oleh tim, agar dapat mengetahui identitas ketiga kerangka manusia tersebut.
Baca SelengkapnyaArca Manjusri merupakan salah satu peninggalan leluhur yang mengagumkan
Baca SelengkapnyaAngkor Wat adalah situs arkeologi dengan luas lebih dari 402 kilometer persegi.
Baca SelengkapnyaSampai sekarang situs bersejarah yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit ini masih dikeramatkan masyarakat setempat.
Baca Selengkapnya