Kepala dihantam batu, Samiun tewas di tangan anak kandung
Merdeka.com - Samiun (59), warga Desa Kadilangu RT 5 RW 1, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tewas di tangan anaknya sendiri. Korban meninggal usai Tursain (35) anak kandungnya menghantamkan batu pada bagian kepalanya.
Akibat parahnya luka dalam yang diderita, nyawa Samiun tak tertolong. Korban kemudian meninggal dunia Sabtu (19/3) sekitar pukul 07.15 WIB di Rumah Sakit Islam (RSI) Margoyoso, Kabupaten Pati.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, kejadian pembunuhan itu terjadi pada Jumat (18/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, istri korban Saroh (50) menggantikan pakaian anak keduanya bernama Halimah.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Bagaimana MAS bisa membunuh ayahnya? MAS (14) mengaku melakukan itu usai mendapatkan bisikan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan anak MAS mengaku dihantui rasa gelisah pada malam itu.'Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orang tua. Ya udah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga. Setelah itu dia lakukan pembunuhan,' ujar dia kepada wartawan, Senin (9/12).
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
"Tragedi itu bermula ketika Saroh (50), istri korban tengah menggantikan pakaian anak keduanya yang bernama Halimah. Halimah yang saat ini berusia 38 tahun itu memang menyandang idiot sejak lahir," tegas Kapolsek Wedarijaksa AKP Sulistyaningrum saat dikonfirmasi.
AKP Sulistiyaningrum menyatakan, Saroh merasa kewalahan menggantikan pakaian Halimah. Saroh kemudian meminta tolong kepada suaminya untuk ikut membantu menggantikan pakaian Halimah.
Saat itulah, Tursain anak keduanya yang menderita gangguan jiwa menghantam ayahnya sendiri dengan batu dari belakang. Hantaman itu mengenai bagian kepala, tepatnya di pelipis sebelah kiri.
"Ayah korban langsung dibawa anak ketiganya ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSI Margoyoso Pati. Namun, nyawa suami Saroh itu tidak tertolong dan mengembuskan nafasnya pada pukul 07.15 WIB hari ini," terangnya.
Histeris melihat suaminya mengalami luka parah di bagian kepala, Saroh kemudian berteriak minta tolong ke beberapa tetangganya. Kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Wedarijaksa.
Sesaat kemudian, tim Inafis Satuan Reserse dan Kriminal Polres Pati bersama Unit Reskrim Polsek Wedarijaksa melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kasat Reskrim AKP Agung Setyo Budi Utomo mengungkapkan, dari hasil olah TKP sementara, tubuh korban, menderita luka lubang di pelipis kiri sepanjang 3 cm. Kemudian luka di dahi kiri sepanjang 3 cm, dan luka lebam pada mata kiri.
"Olah TKP yang kami lakukan, korban memang meninggal dunia akibat dianiaya oleh anak kandungya sendiri dengan posisi kepala sebelah timur dan kaki di bagian barat," ungkapnya.
AKP Agung mengatakan pelaku beberapa hari sebelumnya juga pernah melukai ayahnya sendiri menggunakan senjata tajam.
"Kalau kondisi jiwanya terganggu, dia menjadi agresif. Korban tercatat pernah dilukai dengan senjata tajam berupa parang. Pelaku sendiri dinyatakan terkena gangguan jiwa dan pernah menjalani perawatan di RSJ Semarang pada 2006 selama 15 hari," jelasnya.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, petugas kepolisian kemudian membawanya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Amino Gondohutomo Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Kondisi keluarga memang memprihatinkan. Korban punya empat anak. Anak pertama terkena gangguan jiwa dan anak kedua idiot. Dua anak lainnya normal. Untuk mencegah hal tidak diinginkan, saat ini pelaku telah kami larikan ke rumah sakit jiwa di Kota Semarang," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaJoktan Bani (67) tewas mengenaskan setelah lehernya ditebas putra kandungnya YB alias Yosit (35). Sang anak juga tewas, diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca Selengkapnyaelama ini, tersangka menganggap korban telah menyantet istrinya pada 2015.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta penyebab anak di Duren Sawit bunuh ayah kandung
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaSaat ditangkap, baju yang dikenakan pelaku MAS tampak masih berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaMunir dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Munir terluka karena disabet golok oleh RA (23) anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaIbu HR (28) yang terbangun akibat terkena percikan darah korban dan melihat anaknya telah digorok oleh suaminya.
Baca Selengkapnya