Kepala kantor BI di Bali sebut belum ada laporan kejahatan skimming
Merdeka.com - Kejahatan skimming beberapa hari belakangan meresahkan para nasabah bank. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Causa Iman Karana mengimbau agar para nasabah tidak memberikan nomor pin kartu ATM kepada siapapun.
"Imbauan saya jangan memberikan pin ke orang lain. Orang (pegawai) bank itu pun tidak boleh minta pin. Kedua, bertransaksilah di tempat yang ramai. Seperti di bank atau mal atau tempat-tempat ramai dan aman," katanya saat menghadiri Focus Grup Discussion Pengembangan Ekonomi Kreatif Penggerak Industri Pariwisata di Bali, Rabu (21/3).
Dengan adanya kejahatan skimming tersebut, Causa Iman menyampaikan akan lebih memperhatikan para nasabah. Selain itu, dia juga meminta pihak perbankan mensosialisasikan para nasabah untuk bertransaksi atau mengambil uang di mesin ATM di tempat-tempat yang ramai agar menghindari kejahatan skimming.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Mengapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Bagaimana BRI menjaga keamanan transaksi nasabah? BRI juga terus mengimbau dan memberikan edukasi kepada nasabah, serta masyarakat untuk dapat bertransaksi aman dan nyaman.
-
Kapan kartu ATM tertelan? Kartu ATM yang tertelan adalah situasi di mana mesin ATM gagal mengembalikan kartu debit atau kredit, baik setelah transaksi selesai maupun sebelum transaksi dimulai.
-
Bagaimana BRI menanggapi kasus penipuan ini? BRI juga terus proaktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku yang terlibat berbagai tindakan kejahatan perbankan yang merugikan nasabah dan masyarakat secara umum.
"Untuk di Bali, belum ada laporan (kejahatan skimming). Tapi perlu diwaspadai juga, tapi sementara ini belum juga ada dari perbankan yang melapor adanya korban itu," jelasnya.
Untuk masalah keamanan, menurut Causa Iman, tindakan kriminal skimming bisa terjadi dimana saja. Selain itu, menurutnya kejahatan terus berkembang, sehingga dari pihak perbankan harus menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan baik.
"Kejahatan itu berkembang terus, kita minta segera SOP dijalankan dengan baik. Selain itu, tolong secara rutin pengontrolan. Arah kita adalah kepercayaan konsumen, kalau ada keluhan langsung di tangan. Perlindungan konsumen harus diutamakan," tutupnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu modus baru ini diungkapkan oleh @bank_indonesia melalui akun media sosial X.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjabarkan fakta-fakta yang dialami oleh BRI.
Baca SelengkapnyaPenemuan uang mutilasi yang diduga digabung dengan uang palsu sempat ramai di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, penipuan marak terjadi. Waspadalah!
Baca SelengkapnyaNasabah di Jawa Timur kehilangan saldo rekening hingga Rp1,4 miliar, setelah membuka sebuah undangan pernikahan berformat APK di whatsapp
Baca SelengkapnyaPihaknya menegaskan, Kepala BKN tidak pernah meminta informasi pribadi melalui pesan singkat atau telepon.
Baca SelengkapnyaNasabah BSI diminta untuk waspada terhadap modus penipuan
Baca SelengkapnyaHal tersebut menanggapi kegaduhan di jagad media terkait ditemukannya uang mutilasi dan uang rusak dari mesin ATM.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu kemudian terekam kamera seluler dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBank BCA meminta nasabah berhati-hati terkait kabar yang beredar di media sosial mengenai tampilan pop up peringatan virus di aplikasi BCA mobile.
Baca SelengkapnyaHumas Bank Aceh Syariah, Riza Syahputra mengaku pihaknya sedang menyelidiki raibnya Rp2,9 miliar.
Baca Selengkapnya