Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala operasi Tinombala sebut kelompok Santoso mulai terpecah

Kepala operasi Tinombala sebut kelompok Santoso mulai terpecah Ilustrasi Teroris. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - SH alias brother salah satu anggota kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso melarikan diri dari persembunyian. Dia melarikan diri karena merasa tidak sejalan lagi dengan kelompok teroris tersebut.

"Jadi mereka ini sudah tidak kuat lagi namanya manusia punya keterbatasan, mungkin dai sudah tak kuat dan ajaran-ajaran dari Santoso sudah tidak lagi sesuai dengan apa yang mereka perjuangkan karena itu dia memisahkan diri," kata Kepala operasi Tinombala Kombes Leo Bona Lubis saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (24/3).

Leo Bona mengatakan selain SH, sebelumnya pada bulan Februari lalu polisi juga menangkap anggota Santoso karena memisahkan diri dari kelompoknya.

"Kalau selain SH alias brother di bulan Februari juga ada satu orang tapi kalau yang kemarin itu dia tidak menyerahkan diri. Dia ditangkap memisahkan diri dari kelompoknya," ujarnya.

"Nah kalo yang di bulan Februari dia melarikan diri dari kelompoknya tapi kena tangkap oleh petugas kita di pos sekat, saat itu kita razia kendaraan nah dia ada di dalam kendaraan kita tangkap dia di situ,bahkan dia katanya mengancam pemilik kendaraan," tambah dia.

Kendati begitu, untuk pemeriksaan sementara, polisi menduga brother melarikan diri lantaran kelaparan. Dia berpisah untuk mencari makan ke gubuk-gubuk warga di sekitar tempat persembunyiannya.

"Yang kemarin itu, pada saat dia mungkin dia sudah enggak kuat kelaparan nah dia memisahkan diri dari kelompoknya untuk cari makan. Nah berdasarkan informasi dari masyarakat kita langsung bertindak ke sana, nah kita tangkap dia di situ," terangnya.

"Jadi posisinya kita tangkap bukan menyerahkan diri. Enggak ada mereka menyerahkan diri karena fatwanya santoso itu bunuh," tambah dia.

Leo Bona kembali menegaskan jika brother ditangkap bukan karena menyerahkan diri. Hanya saja, dijelaskan dia dari hasil pemeriksaan sementara brother mengaku sudah merasa tidak sejalan dengan ajaran Santoso.

"Iya pertama karena sudah tidak kuat dengan kondisi dikepung, kedua hasil dari intograsi terhadap mereka, mereka merasa sudah ada yang tidak benar dengan ajaran dari Santoso. Seperti Santoso sekarang bawa istrinya dia, kasihan mereka jadi pengantin terus," pungkas Leo Bona.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Moeldoko Klaim Warga Rempang Banyak yang Sadar Salah Beli & Tertipu Akhirnya Serahkan Lahan ke Pemerintah
Moeldoko Klaim Warga Rempang Banyak yang Sadar Salah Beli & Tertipu Akhirnya Serahkan Lahan ke Pemerintah

Moeldoko menyadari ada komunikasi yang tak tepat dalam proses relokasi ini. Sehingga memancing emosi warga.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara

Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Polantas & Anggota TNI di NTT Ribut di Jalan, Pemicunya Bisikan 'Saya Anggota'
Duduk Perkara Polantas & Anggota TNI di NTT Ribut di Jalan, Pemicunya Bisikan 'Saya Anggota'

Anggota Kodim 1621/TTS berinisial JT dan anggota Sat Lantas Polres TTS berinisial H terlibat salah paham.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Desak Pelaku Bentrokan di Tual Maluku Diperiksa, Singgung Keliru Pahami Jiwa Korsa
Kompolnas Desak Pelaku Bentrokan di Tual Maluku Diperiksa, Singgung Keliru Pahami Jiwa Korsa

Kompolnas mengingatkan seluruh anggota memahami bekerja dan bertugas sebagai satu kesatuan Korps Bhayangkara guna mencegah timbulnya ego sektoral.

Baca Selengkapnya
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto

Sejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mantan Panglima TNI Andika Kecewa Pernyataan Dandim Boyolali: Enggak Nyambung!
VIDEO: Mantan Panglima TNI Andika Kecewa Pernyataan Dandim Boyolali: Enggak Nyambung!

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.

Baca Selengkapnya
Diduga Ingin Serang dan Rebut Senjata Prajurit TNI, Satu KST Berhasil Ditangkap
Diduga Ingin Serang dan Rebut Senjata Prajurit TNI, Satu KST Berhasil Ditangkap

Salah seorang temannya berhasil lari dari kepungan prajurit TNI dengan melompat pagar.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan

Disusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.

Baca Selengkapnya
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan

Pimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis

Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Komando Divisi Banteng, Dari Perannya Melawan Kolonial Belanda Hingga Lahirnya Dewan Era PRRI
Sejarah Komando Divisi Banteng, Dari Perannya Melawan Kolonial Belanda Hingga Lahirnya Dewan Era PRRI

Sebuah komando militer yang dibentuk saat masa perjuangan kemerdekaan di Sumatera Tengah ini awalnya untuk memerangi para penjajah Belanda setelah PD II.

Baca Selengkapnya
Digeruduk TNI hingga Bawahan Ngamuk, 'Buah Simalakama' Pimpinan KPK
Digeruduk TNI hingga Bawahan Ngamuk, 'Buah Simalakama' Pimpinan KPK

Penetapan tersangka Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menuai polemik.

Baca Selengkapnya