Kepala Rutan Makassar bantah napi narkoba meninggal karena sakau
Merdeka.com - Rahman alias Ammang (26) tahanan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar yang baru meninggal Selasa (10/11) ditemukan tidak sadarkan diri di kamarnya di kamar 13 Blok C 1, blok khusus tahanan narkoba dengan mulut berbusa yang diduga karena sakau. Ammang dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara dan akhirnya meninggal dunia.
Kapolsek Rappocini, AKP Muari Sik yang menangani kasus ini saat dikonfirmasi menjelaskan, Rahman alias Ammang penghuni blok narkoba di Rutan ini ditemukan dalam kondisi mulut berbusa dan wajah menghitam.
Begitu tiba di RS Bhayangkara keluarga Rahman langsung dihubungi. Tetapi kemudian Rahman meninggal dunia dan keluarganya menolak untuk dilakukan autopsi dengan alasan telah mengikhlaskan.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Karena tidak dilakukan autopsi hingga jenazah dibawa oleh keluarganya, tidak diketahui penyebab kematian Rahman alias Ammang. Yang jelas ditemukan mulut berbusa, bisa karena sakau atau over dosis, bisa juga karena minum racun dan juga bisa karena penyakit ayan," jelas AKP Muari, Rabu (11/11).
Dikonfirmasi terpisah, Dokter forensik RS Bhayangkara, Kompol Dr Eko Juniarto mengatakan, sampai dirinya meninggalkan RS Bhayangkara semalam, belum ada masuk permintaan dari pihak kepolisian untuk melakukan autopsi.
"Semalam tidak dilakukan autopsi tapi pemeriksaan luar dengan melihat sepintas jenazah Rahman, tidak ada luka atau tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Ada busa di mulutnya, kemungkinan karena telah mengkonsumsi obat-obatan tertentu," jelas Kompol Dr Eko Juniarto.
Sementara Kepala Pengamanan Rutan Kelas I Makassar, Gunawan membantah jika Ammang tahanan yang baru minggu lalu diputus kasusnya di Pengadilan Negeri (PN) Makassar dengan vonis 1 tahun 5 bulan penjara itu ditemukan dalam kondisi mulut berbusa.
"Mulutnya tidak berbusa, tidak sedang sakau," ujar Gunawan.
Gunawan menambahkan, sebelum ditemukan tidak sadarkan diri di kolong tempat tidur, Rahman masih sempat terlihat di dapur karena sore itu waktu pembagian jatah makanan. Juga masih sempat menyapu di teras kamarnya.
Baca juga:
Napi kasus narkoba ditemukan tewas di Rutan Makassar
Terpidana mati Amir Aco simpan sabu di sel, pemeriksaan di BNNP alot
Terpidana mati narkoba sembunyikan sabu 76 gram di loker pakaian
Terpidana mati Rutan Makassar bawa sabu diduga sembunyikan di celana
Dimasukkan ke alat vital, alasan sabu sering lolos masuk Rutan
Kasus sabu di Rutan Makassar, BNNP Sulsel ciduk lagi 1 tahanan (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video itu sebelumnya disebar petugas lapas yang kini mendapat sanksi mutasi.
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaVideo itu sengaja direkam petugas inisial RA untuk meminta sejumlah uang kepada para napi.
Baca SelengkapnyaMeminum obat racun yang mengakibat korban meninggal dunia
Baca SelengkapnyaPolda Sumbar Tegaskan Tak Akan Bongkar Makam Afif Maulana: Kita Ikuti Hasil Autopsi
Baca SelengkapnyaSeorang warga Aceh Utara, Saiful Abdullah (51) tewas diduga dianiaya petugas Satresnarkoba Polres Aceh Utara yang menangkapnya.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi menyebut Ragil meninggal karena pendarahan hebat di bagian otak.
Baca SelengkapnyaKorban seorang laki-laki Inisial D (47) tinggal di kamar 326, lantai III Lapas Cipinang.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan dari keluarga korban, Danny memiliki riwayat penyakit jantung dan paru-paru.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut kini ditangani penyidik Propam Polda Sulbar.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif dari pembunuhan kejam ini.
Baca Selengkapnya