Kepala Sekolah di Medan Diduga Penyuka Sejenis, Wali Murid Gelar Demo
Merdeka.com - Puluhan orang tua siswa berunjuk rasa di depan salah satu SD negeri di Medan Tuntungan, Medan, Rabu (23/12). Mereka menuntut kepala sekolah segera mundur atau dipindahkan karena diduga memiliki kelainan seksual.
Orang tua siswa menyatakan, kabar mengenai kelainan kepala sekolah berinsial JS sudah beredar sejak 4 bulan lalu, setelah di-posting seseorang melalui media sosial. Para orang tua pun bermufakat dan bertemu dengannya.
"Dia akui sendiri betul semua gambar di FB itu gambar dia. Dia punya hubungan sejenis dengan JU, dia melakukan hubungan beberapa kali, tapi katanya dia khilaf, dia tak mau dibilang homo, saya laki-laki, itu terserah mereka. Tapi bagi kita, kita ketakutan, karena di FB itu dikatakan dia sudah bukan hanya sekali, tapi beberapa kali dengan laki-laki lain," kata Raiman, salah satu orang tua siswa yang berunjuk rasa.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
Para orang tua semakin khawatir setelah mendengar kabar sejumlah kebijakan yang dinilai tidak biasa dilakukan di sekolah. Mereka mendapat informasi bahwa CCTV diarahkan ke kamar mandi. Orang tua juga sulit untuk masuk ke sekolah itu.
"Jadi ini bentuk ketakutan kami. Jangan sampai anak kami korban. Jadi semua ini, kita kumpulkan orang tua murid semua hampir 300 orang menandatangani. Tidak menghendaki. Dia bilang mau mundur tapi sampai saat ini tidak mundur dan pindah. Padahal surat pengunduran dirinya sudah dibuat bulan Juli tanggal 17," sebut Raiman.
Dia menjelaskan JU bukanlah staf pengajar di sekolah itu. Namun dia kerap datang ke sana. "Dengan orang dewasa saja berani, apalagi sama anak-anak. Apalagi JU sudah beberapa kali masuk ke sekolah ini, para guru tahu dan sudah dikenalkan," jelas Raiman.
Kadis Pendidikan Kota Medan Adlan tidak banyak berkomentar terkait unjuk rasa ini. Dia berjanji akan menindaklanjutinya. "Terima kasih informasinya, (akan) ditindaklanjuti," sebutnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala sekolah dasar berinisial M (37) di Muara Eno, ditangkap karena memaksa dan mengancam 13 siswa SMK untuk melakukan perbuatan tak senonoh sesama jenis.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban, Elna Febiastuti mengatakan pihaknya melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual ini ke Polresta Yogyakarta pada Senin (8/1).
Baca SelengkapnyaViral video sejumlah orang berpakaian ormas Pemuda pancasila (PP) mendatangi rumah seorang warga di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaGuru yang diduga melakukan pencabulan diketahui merupakan seorang laki-laki berusia 36 tahun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 siswi SMKN 56 Jakarta mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan guru seni budaya di sekolah kejuruan tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan itu terjadi di ruang kelas saat jam pelajaran.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaDi depan Gedung Rektorat Universitas Pancasila, salah satu koordinator aksi Dio Marcelino menyampaikan orasinya.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus yang dipicu laporan dugaan pungli di SD negeri ini.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca Selengkapnya