Kepala sekolah SD ditemukan mengapung di tengah laut
Merdeka.com - Cecep Supriadi (51), Kepala Sekolah SD Negeri 016 Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ditemukan tewas mengapung di tengah laut perairan Teluk Balikpapan. Jenazah ditemukan kemarin sekitar pukul 18.30 WITA.
Kasat Reskrim Polres Penajam Paser Utara AKP Cheery Sinta Simamora kepada wartawan di Penajam, Selasa malam menyatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh motoris speedboat yang sedang melintas di perairan Teluk Balikpapan.
Menurut keterangan saksi mata, lanjut dia, saat ditemukan Cecep Supriadi masih menggunakan seragam PDH (pakaian dinas harian) PNS berwarna cokelat muda.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Kami masih mencari penyebab korban tewas dan ditemukan telah mengapung di laut itu. Dugaan sementara, kepala sekolah itu terjatuh saat berada di atas klotok ketika hendak ke Balikpapan," kata Cheery Sinta Simamora kepada Antara.
Bapak empat anak itu diduga murni tewas tenggelam, karena dari hasil autopsi pada tubuh korban tidak ditemukan luka atau lebam.
Kabar Cecep Supriadi tewas tersebut membuat heboh pejabat dan tenaga pendidik di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara.
Padahal sebelum ditemukan mengapung, korban sempat mendatangi kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara untuk konsultasi terkait pendataan aset di sekolah yang dipimpinnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP Ajie Lukman Hidayat menjelaskan, mayat itu diduga sudah hanyut berhari-hari di laut sehingga diduga menyebabkan kepala rusak.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPihak KBRI dan aparat berwenang di Timor Leste sedang melakukan investigasi dan akan disampaikan untuk dipublikasikan terkait identitas korban.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaSepeda motor yang dikendarai korban bertabrakan dengan truk tangki Hino nomor polisi BD 8176 KU dari arah yang sama.
Baca Selengkapnyasaat ini ada enam tersangka dalam kasus pembunuhan Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui putra dari Yadi Bachman, drummer Matta Band, dan korban hilang terseret arus saat mandi di Pantai Kelingking, Rabu, (30/10) pagi.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi setelah panitia perlombaan layar menginstruksikan para atlet untuk merapat kembali ke pantai lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Baca Selengkapnya