Kepala SMKN 2 sebut orangtua pemukul guru tak punya etika
Merdeka.com - Kasus dugaan pemukulan siswa hingga membuat orangtua mengeroyok guru terus berlanjut. Ratusan siswa SMKN 2 jl Pancasila, Kelurahan Mallengkeri, Kecamatan Tamalate akan menuju Mapolsek Tamalate untuk memberi dukungan kepada Drs Dasrul (52), guru mata pelajaran teknik gambar yang Rabu (10/8) kemarin dianiaya.
Kepala Sekolah SMKN 2, Chaidir Madja yang berada di tengah-tengah ratusan siswanya, Kamis (11/8), mengatakan, sangat menyayangkan kejadian itu. Karena menurutnya sangat tidak tepat guru dipukul. Apalagi pengeroyokan itu dilakukan bersama ayahnya, Adnan Achmad (43).
Chaidir menyebut ayah dari siswanya itu tidak beretika. Sebab, tamu jika datang ke sekolah itu melapor, tapi pelaku langsung masuk dan langsung memukul saat menemukan guru Dasrul berjalan di koridor tanpa didahului sepatah kata. Dia datang ke sekolah setelah ditelepon oleh anaknya.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana siswa membacok gurunya? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Bagaimana cara mengatasi kekerasan anak di sekolah? 'Hal ini harus disikapi secara serius, dengan bergerak serentak akhiri kekerasan pada satuan pendidikan. Upaya keras, masif, terstruktur, aksi nyata, serta terukur dalam pencegahan dan penanganan kekerasan pada satuan pendidikan wajib dilakukan,' kata Aris.
Padahal, kata Chaidir, ayah dari siswanya itu masih alumni di SMKN 2 yang artinya Guru Dasrul masih gurunya.
Menurut kepala sekolah ini, awal mula kejadian saat siswa MAS ditegur lantaran tidak bawa peralatan sekolah seperti yang ditugaskan kepada siswa kelas 2 lainnya. MAS kemudian mondar mandir dalam kelas sehingga ditegur kembali.
"Anak ini tidak terima ditegur, dia lalu keluarkan kata kotor seperti "Sundala" (Sundal, Makassar) ke arah gurunya. Anak itu juga sempat tendang pintu dan terjatuh sendiri karena kakinya tersangkut di pintu. Pak Dasrul sempat memukul saat siswa ini keluarkan kata kotor. Kalau seorang siswa sudah keluarkan kata kotor ke gurunya, itu sudah pantas kena," kata Chaidir Madja.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaBerang putranya diintimidasi oleh salah satu orang tua murid, Andika Mahesa ajak duel di ring.
Baca SelengkapnyaMeskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaAndika Kangen Band kemudian melaporkan kejadian yang menimpa putranya ke polisi.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti berencana bertemu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pekan ini
Baca SelengkapnyaLangkah yang dilakukan yakni penanganan yang mengedepankan keadilan restoratif.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP marah-marah kepada guru saat ditanya gurunya tentang tugas yang seharusnya ia kerjakan.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut disayangkan Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi.
Baca SelengkapnyaGuru di Sumbara Barat dilaporkan orang tua murid ke polisi
Baca SelengkapnyaDikatakan bahwa pihak sekolah yang diperiksa tersebut mulai kepala sekolah, guru, hingga sejumlah murid yang merupakan rekan korban.
Baca Selengkapnya