Kepanikan warga saat gempa 5,1 SR guncang Palu pagi tadi
Merdeka.com - Pagi tadi, sebagian masyarakat Kota Palu tengah memulai aktivitasnya masing-masing. Meskipun tak sesibuk biasanya karena bertepatan dengan akhir pekan.
Namun getaran gempa pukul 07.20 Wita, mengagetkan mereka. Warga yang berada di dalam rumah, pertokoan maupun berdekatan dengan gedung-gedung berlari dan berhamburan.
Mereka mengaku panik. Meski kekuatan gempa hanya 5,1 skala richter, tapi getarannya begitu dirasakan.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
Dikutip dari Antara, Sabtu (22/9), warga yang tinggal di kawasan Jalan Kancil, Palu Selatan keluar rumah karena khawatir dampak yang ditimbulkan gempa itu. Mereka juga takut adanya gempa susulan .
"Gempa membuat kaca rumah bergetar dan beberapa benda yang digantung di dinding rumahnya berjatuhan," kata Denny, salah satu warga.
Warga di Kota Palu, kata dia, sudah cukup cerdas, yakni begitu gempa mereka langsung keluar rumah atau gedung guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Apalagi, Palu merupakan jalur utama gempa Palukoro. Hampir setiap harinya ada gempa. Hanya saja memang gempa skala kecil sehingga terkadang tidak dirasakan getarannya oleh masyarakat di Ibu Kota Provinsi Sulteng itu.
Hal senada juga disampaikan Marten, warga Jalan Lembu. Saat gempa mengguncang, penghuni rumahnya langsung berhamburan keluar.
"Gempa dirasakan cukup keras," katanya.
Seperti sebelumnya diberitakan, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palu, pusat gempa berada di 0.83 LS-119.83 BT. Kedalaman gempa berada 10 km. Wilayah 9 km barat laut Kota Palu dan dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
BMKG setempat juga mencatat selama empat bulan terakhir terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah, 30 kali setiap hari.
"Baik yang dirasakan maupun tidak dirasakan masyarakat, rata-rata 30 kali setiap hari," kata Kepala Geofisikan Palu Cahyo Nugraha.
Ia menyebut peristiwa tersebut dipicu gempa lokal dan sesaran Palukoro.
Sesaran Palukoro merupakan satu-satunya di Indonesia. Sesaran itu sangat aktif sehingga perlu diwaspadai masyarakat.
Dia menjelaskan sesaran Palukoro membentang dari Poso ke arah tenggara dan barat laut sampai barat Perairan Kabupaten Tolitoli. Ke selatan, sesaran Palukoro bercabang ke sesaran Matano mulai sekitar Poso, Morowali, sampai Sorowako, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Hingga berita ini dilaporkan belum ada informasi soal dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi yang terjadi di Palu itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa bumi yang terjadi ini juga menyebabkan warga harus berlarian ke luar dari bangunan rumah.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 4,2 menggetarkan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (7/12) pagi.
Baca SelengkapnyaSebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaMapolsek Sulamu di Kabupaten Kupang juga rusak parah.
Baca SelengkapnyaDampak dari gempa magnitudo 6,4 Bantul, banyak rumah warga yang roboh. Belum ada laporan korban jiwa atas peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaBPBD Jawa Tengah mengungkap banyaknya rumah yang terdampak gempa Batang, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaDi Garut, getaran gempa memang sangat terasa kencang dan lama.
Baca SelengkapnyaDi Garut, bangunan di kawasan Pasirwangi paling banyak kerusakan yakni 167 unit.
Baca Selengkapnya