Kepatuhan Masyarakat Pakai Masker dan Jaga Jarak Menurun
Merdeka.com - Kepatuhan masyarakat memakai masker pada periode 1 sampai 7 November 2021 menyentuh angka 92,9 persen. Angka ini menurun dari periode 26 hingga 31 Oktober 2021 yang mencapai 93,19 persen.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan data kepatuhan masyarakat memakai masker ini diperoleh dari monitoring kepada 5.900.283 orang di 900.795 titik pada 345 kabupaten dan kota 32 provinsi. Pemantauan dilakukan para personel TNI, Polri dan duta perubahan perilaku.
Berdasarkan dokumen yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui covid19.go.id, dari seluruh lokasi yang dipantau, ada lima tempat yang memiliki kepatuhan memakai masker kurang dari 60 persen. Yakni restoran atau kedai 24 persen, rumah 14 persen, tempat wisata 11,4 persen, tempat olahraga publik/RPTRA 8,9 persen, dan tempat ibadah 8,1 persen.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
"Selama satu pekan terakhir, terdapat 56 dari 345 kabupaten dan kota yang memiliki tingkat kepatuhan memakai masker kurang dari 75 persen atau setara dengan 16,23 persen," demikian bunyi laporan tersebut, Kamis (11/11) .
Provinsi dengan masyarakat yang paling patuh memakai masker adalah Banten 99,47 persen, Sulawesi Tengah 98,81 persen, Bali 98,47 persen, Kepulauan Riau 98,08 persen, dan Kalimantan Tengah 97,88 persen.
Tak hanya memakai masker, kepatuhan masyarakat menjaga jarak dan menghindari kerumunan juga menurun. Data pekan lalu mencapai 91,54 persen, kini menjadi 91,48 persen.
Dari seluruh lokasi kerumunan yang dipantau, lima tempat mencatat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan di bawah 60 persen. Lokasi tersebut ialah restoran/Kedai 14,4 persen, rumah 13,2 persen, tempat wisata 12,2 persen, tempat olahraga publik/RPTRA 9,2 persen, dan tempat ibadah 9,2 persen.
Terdapat 64 kabupaten dan kota yang memiliki tingkat kepatuhan menjaga jarak kurang dari 75 persen atau setara dengan 18,55 persen. Provinsi dengan masyarakat yang paling patuh menjaga jarak dan menghindari kerumunan adalah Sulawesi Tengah 100 persen, Banten 99,88 persen, Kalimantan Utara 98 persen, Bali 97,59 persen, dan Kepulauan Riau 96,83 persen.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menjelaskan, data monitoring perubahan perilaku didapatkan berdasarkan laporan yang masuk melalui aplikasi perubahan perilaku yang tersambung dengan sistem Bersatu Lawan Covid-19 (BLC).
Data dikirimkan secara real-time dari lokasi kerumunan yang mencakup pasar, tempat wisata, jalan umum, tempat olahraga publik/RPTRA, rumah atau wilayah pemukiman, restoran/kedai, kantor, mal, stasiun, bandara, terminal, sekolah dan lainnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kualitas udara di Jakarta pada Senin (1/7) pagi masih masuk kategori tidak sehat.
Baca SelengkapnyaData terupdate pukul 08.42 Wib, Palembang menjadi kota dengan kualitas udara sangat buruk se-Indonesia di level 181 AQI US.
Baca SelengkapnyaJakarta rangking lima kota udara terburuk di dunia dengan indeks kualitas udara (AQI) di angka 160.
Baca SelengkapnyaKualitas udara di DKI Jakarta berada dalam kategori tidak sehat berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Jumat pagi.
Baca SelengkapnyaPenggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaKualitas udara Jakarta yang tidak sehat memaksa orang-orang kembali memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan. Berikut fotonya!
Baca SelengkapnyaJakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat kedua terburuk di dunia
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnya