Kepatuhan Pakai Masker di Restoran Lebih Rendah dari Kawasan Wisata
Merdeka.com - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan, tingkat kepatuhan orang menerapkan protokol kesehatan di restoran lebih rendah dibandingkan kawasan wisata selama libur panjang Oktober 2020.
Di restoran, persentase kepatuhan menerapkan protokol kesehatan berada di angka 70 persen sedangkan kawasan wisata 80 persen.
"Biasanya kalau di restoran sudah ngobrol, sudah makan, enggak dipakai lagi maskernya. Sehingga angkanya di 70 persen kalau di tempat wisata 80 persen," jelasnya saat mengisi Talk Show Covid-19 dalam Angka di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (4/11).
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Kapan sebaiknya menggunakan masker? Gunakan masker ini secara rutin untuk mendapatkan kulit yang cerah.
Dewi menyebut, saat libur panjang jumlah orang yang dipantau di restoran meningkat 23,45 persen. Dari pekan sebelumnya 501.987 orang menjadi 619.718 saat libur panjang.
Data ini merupakan perbandingan untuk periode libur panjang 28 Oktober sampai 1 November dengan 21 sampai 25 Oktober 2020. Tak hanya restoran, jumlah orang yang dipantau di mal selama libur panjang juga meningkat.
"Dari sebelumnya 131.011 menjadi 182.971 orang. Kenaikan hampir 40 persen, angkanya di 39,66 persen," sambung Dewi.
Tingkat kepatuhan orang menggunakan masker dan menjaga jarak di mal selama libur panjang juga menurun, tapi tidak signifikan. Persentase penurunannya sekitar satu sampai tiga persen dari pekan sebelumnya.
Sementara jumlah orang yang ditegur karena melanggar protokol kesehatan di mal dan restoran selama libur panjang sama-sama naik, tapi besaran kenaikannya berbeda.
"Kalau di restoran yang diingatkan naik 19,21 persen dari 348.473 menjadi 602.372. Kalau mal naik 32,64 persen dari 84.451 menjadi 112.203 orang," tutup Dewi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kualitas udara Jakarta yang tidak sehat memaksa orang-orang kembali memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan. Berikut fotonya!
Baca SelengkapnyaPenggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaSinggih mengaku telah mengumpulkan para pelaku pariwisata agar memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung dengan menerapkan harga sesuai standar.
Baca SelengkapnyaPengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaPengeluaran masyarakat Kepulauan Seribu sebagian besar masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaData Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Baca Selengkapnya