Kepergok hendak curi burung, Marisi tewas dihajar warga
Merdeka.com - Marisi Aritonang (23) harus membayar perbuatannya dengan nyawa. Warga Perumnas Mandala ini tewas setelah dipukuli warga karena diduga akan mencuri burung, Selasa (4/3).
Kejadian bermula saat Marisi dipergoki mencoba mencuri burung gelatik yang dipelihara di teras rumah Roni Tobing (46) di Jalan Taud Gang Sukaria, Medan Tembung. Aksinya diketahui pemilik rumah.
"Yang punya rumah bangun. Waktu buka pintu depan, dia lihat ada orang manjat pagar mencoba mengambil burung. Dia pun langsung teriak-teriak," ujar Riko, warga sekitar.
-
Dimana kejadian penjarahan terjadi? Dalam tayangan yang beredar, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi kecelakaan dengan membawa kresek dan karung untuk membawa pulang susu kaleng yang berserakan di jalan raya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Mengapa kejahatan massal terjadi? Bukti adanya kekejaman di dunia tidak secara langsung membuktikan bahwa manusia jahat secara inheren. Sebaliknya, psikologi sosial sering kali mengabaikan konteks sosial yang lebih luas. Menurut para peneliti, sifat otoritarian yang menghasilkan kekejaman massal biasanya muncul dalam masyarakat yang kompleks.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
Mendengar teriakan Roni, warga berhamburan ke luar rumah. Mereka mengejar dua orang yang diteriaki sebagai maling. "Satu berhasil lari, satu lagi terjebak. Dia langsung dipukuli massa," sambung Riko.
Pria yang belakangan diketahui bernama Marisi Aritonang itu pun jadi sasaran kekesalan warga. "Warga emosi karena di sini sering kali terjadi pencurian," sebut Rosnaini (47), warga lainnya.
Amukan warga ternyata tak terkendali. Marisi akhirnya tewas di tempat. Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald F Sipayung mengatakan, jenazah Marisi sudah dibawa ke RS Pirngadi Medan. "Kasusnya masih kita selidiki, termasuk rekannya yang yang kabur," ucapnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asisten wedana dengan kepolisan dari polsek setempat langsung melakukan perburuan ke lapangan dan mencari ke tempat persembunyian macan itu.
Baca SelengkapnyaPolisi yang menerima laporan segera datang ke lokasi meredam massa dan melakukan evakuasi terhadap korban ke RSUD Kayen.
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dilakukan masyarakat lantaran merasa resah karena belakangan sering terjadi aksi maling belakangan ini.
Baca SelengkapnyaMS, maling motor yang aksinya berhasil digagalkan warga
Baca SelengkapnyaWarga sekitar sebenarnya sudah mencoba menangkap kucing tersebut, namun gagal.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang residivis atas kasus pencurian.
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku kerap memergoki korban berada di kebun jeruknya.
Baca SelengkapnyaSeorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca SelengkapnyaWajahnya pun tampak sedikit babak belur karena dihakimi warga.
Baca SelengkapnyaFoto kucing putih dalam kondisi mati itu dipakukan ke batang pohon pada bagian kakinya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaWarga kemudian meluapkan emosi dengan melempari dan memukul pelaku dengan kayu dan balok.
Baca Selengkapnya