Kepolisian: Sidik jari Santoso cocok, tinggal tunggu hasil DNA
Merdeka.com - Aparat kepolisian telah menjalankan banyak cara untuk mengungkap identitas jenazah Santoso dan Muchtar yang ditembak mati tim Satgas Tinombala. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan tes DNA.
"Berkaitan dengan identifikasi, ada lima langkah yang sudah dilakukan kemarin sampai tadi malam. Pengenalan secara fisik, identifikasi sidik jari kebetulan yang bersangkutan pernah menjadi tahanan Polri pada tahun 2004, dan pernah diambil sidik jari itu cocok. Tinggal yang terakhir DNA, tadi malam sample DNA sudah diambil putrinya, jadi sudah dipegang tim identifikasi," beber Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Gedung Divisi Humas Polri, Selasa (20/7).
DNA tersebut, kata Boy, diserahkan langsung dari putri pertamanya. Penyerahan dilakukan bersama dengan salah satu istri Santoso.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana polisi membantu pria tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
"Proses yang DNA perlu sekitar minimal tiga hari, jadi tiga hari ke depan memastikan hasil dari pada uji laboratoris DNA ini," sambungnya.
Sementara itu, jenazah Santoso nantinya akan dibicarakan oleh pihak keluarga soal pemakamannya.
"Nanti, nanti kita akan bicarakan dengan keluarga apakah akan dimakamkan di kampung halaman, apakah ditempatkan itu dibicarakan keluarga nantinya," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaArtinya, tujuh mayat yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi semuanya sudah teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca Selengkapnya