Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepsek Dijabat Plt, Legalitas Ijazah Ribuan Alumni SD dan SMP di Jember Bermasalah

Kepsek Dijabat Plt, Legalitas Ijazah Ribuan Alumni SD dan SMP di Jember Bermasalah Ali Jamil. ©2020 Merdeka.com/Muhammad Permana

Merdeka.com - Ribuan ijazah lulusan SD dan SMP dari berbagai sekolah negeri yang ada di Jember, dikhawatirkan bermasalah. Sebab, banyak sekolah negeri di Jember yang kepala sekolahnya masih dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt).

Sesuai aturan yang berlaku, Plt tidak bisa menandatangani ijazah, tanpa mendapat surat mandat khusus. Hal itu mengemuka dalam rapat penyampaian aspirasi atau hearing yang dilakukan DPRD Jember terhadap sejumlah guru honorer pada Rabu kemarin.

"Benar, saat itu kami menyampaikan, bahwa Plt ketika mau tanda tangan ijazah dari siswanya, harus mendapat SK tambahan yang menyatakan mandat untuk legalisasi. Dan setelah kami konfirmasi kepada sekolah kami masing-masing, ternyata mereka tidak punya itu," ujar Ali Jamil, juru bicara guru honorer saat dikonfirmasi merdeka.com pada Kamis (26/11).

Orang lain juga bertanya?

Ali Jamil mengaku, ia bersama sejumlah rekannya mengungkapkan masalah itu ke DPRD karena khawatir terhadap nasib para anak didiknya. Ketentuan tentang syarat legalitas ijazah itu, menurut Ali, berdasarkan surat edaran dari Badan Nasional Sertifikasi Pendidikan (BNSP) yang ia peroleh. Yakni SE BNSP No : 0081/SDR/BNSP/VII/2017. Di dalamnya tertera ketentuan, ijazah harus ditandatangani oleh kepala sekolah definitif. Kalaupun Plt, harus ada surat mandat khusus. Ketentuan itu diperkuat juga oleh Permendikbud nomer 6 Tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah, serta Persesjen nomer 5 Tahun 2020.

Kondisi banyaknya kepala sekolah negeri di Jember yang dijabat oleh Plt, menurut Ali sudah mulai terjadi sejak tiga tahun terakhir. "Kami sudah suarakan masalah ini sejak tahun 2018. Karena dampaknya kalau legalitas ijazahnya bermasalah, anak didik kami nanti bisa terkendala ketika melamar tes CPNS atau tes TNI/Polri. Itu yang menggugah kami untuk terus mengawal masalah ini," tutur Ali.

Diperkirakan, setiap tahunnya ada 7.300 lulusan SD yang ijazahnya ditandatangani oleh Plt sehingga terancam bermasalah. "Itu baru yang tingkat SD, belum yang SMP. Karena SMP juga banyak yang kepala sekolahnya tidak ada definitifnya. Dan itu dikalikan selama tiga tahun,” ujar guru honorer di salah satu SD di Jember ini.

Karena itu, Ali berharap DPRD Jember bisa berperan aktif mengurai masalah kekhawatiran legalitas ijazah ribuan lulusan SD dan SMP di Jember ini. “Kami juga ingin tegaskan, tuntutan kami ini murni untuk anak didik kami. Tidak ada unsur politik. Banner yang kami gunakan dalam aksi kemarin juga, sepenuhnya dari urunan kami sendiri, tidak ada sponsor pihak manapun,” tegas Ali.

Ketua DPRD Jember, Itqon Syauqi yang dikonfirmasi, mengaku ikut prihatin atas masalah ini. Karena itu, Itqon berjanji akan berkomunikasi langsung dengan BNSP untuk mengkonfirmasi dugaan ijazah ribuan alumni SD dan SMP di Jember bermasalah.

"Syukur-syukur kalau BNSP dari Jakarta mau datang langsung ke Jember. Karena ini masalah krusial, menyangkut belasan ribu legalitas ijazah. Kalau ternyata benar ijazahnya jadi ilegal, siapa yang mau bertanggung jawab,” tutur Itqon.

ketua dprd jember itqon syauqi©2020 Merdeka.com/Muhammad Permana

Tanggapan Pemkab Jember

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Jember, Bambang Hariono mengaku masih akan mempelajari masalah ini. Sebab, ia baru beberapa hari menduduki jabatan kepala Dinas Pendidikan. “Kita pelajari dulu,” ujar Bambang singkat.

Bambang termasuk salah satu dari ratusan pejabat pemkab Jember yang jabatannya dikembalikan oleh Plt Bupati Jember, Abdul Muqit Arief pada 2 pekan yang lalu. Mutasi pengembalian jabatan itu dilakukan atas perintah Mendagri dan KASN melalui Pemprov Jatim. Sebab, pemerintah pusat menilai mutasi yang dilakukan bupati Faida selama 2 tahun terakhir, ilegal.

ketua pgri jember supriyono©2020 Merdeka.com/Muhammad Permana

PGRI Sudah Peringatkan

Dikonfirmasi terpisah, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember mengaku sudah sejak lama memperingatkan bupati Jember, dr Faida, perihal legalitas ijazah siswa yang berpotensi bermasalah. Sesuai aturan, SD dan SMP negeri berada di bawah pemkab, sedangkan untuk SMA/SMK berada di bawah Pemprov.

“Ini juga menjadi keprihatinan kita juga. Sudah sejak lama kita suarakan melalui Kepala Diknas,” tutur Supriyono, Ketua PGRI Jember saat dikonfirmasi pada Kamis (26/11).

PGRI Jember mencatat, hampir 50 persen SD dan SMP Negeri di Jember tidak memiliki kepala sekolah definitif. “Ya seharusnya Plt itu kan hanya sementara saja, tidak boleh terlalu lama,” lanjut Supriyono.

Jika pun “terpaksa” tetap menggunakan Plt, PGRI menilai seharusnya Dinas Pendidikan menyiapkan SK mandat khusus bagi Plt kepala sekolah tersebut. Terutama jelang akhir tahun ajaran baru. Sebab, Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) harus ditanda tangani oleh kepala sekolah.

“Dan Plt Kepala Sekolah itu bukan Kepala Sekolah. Jadi ijazah yang ditandatanganinya itu tidak sah. Itu sudah aturan main dari Kemendikbud. Petunjuknya sudah jelas,” pungkas Supriyono.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kekurangan Guru hingga Hubungan Keluarga Jadi Alasan Kepala Sekolah Angkat Honorer Tak Sesuai Aturan
Kekurangan Guru hingga Hubungan Keluarga Jadi Alasan Kepala Sekolah Angkat Honorer Tak Sesuai Aturan

Disdik Jakarta telah mengingatkan sejak 2017, agar tak mengangkat guru honorer.

Baca Selengkapnya
Disdik DKI Buka Suara, Terungkap Penyebab Ratusan Guru Honorer Diberhentikan
Disdik DKI Buka Suara, Terungkap Penyebab Ratusan Guru Honorer Diberhentikan

Per Selasa 16 Juli 2024 total ada 107 guru honorer yang dipecat.

Baca Selengkapnya
Buntut Ratusan Guru Honorer Diberhentikan, Disdik Bakal Periksa Kepsek
Buntut Ratusan Guru Honorer Diberhentikan, Disdik Bakal Periksa Kepsek

Disdik DKI Jakarta telah melaksanakan rapat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait cleansing guru honorer.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Kumpulkan 2.000 Kepala Sekolah Usai Guru Honorer Dipecat Akibat Kebijakan 'Cleansing'
Heru Budi Kumpulkan 2.000 Kepala Sekolah Usai Guru Honorer Dipecat Akibat Kebijakan 'Cleansing'

Sebagai informasi ada 107 guru honorer terdampak cleansing atau pemberhentian sebagai tenaga pendidik

Baca Selengkapnya
Heru Budi Pastikan Kepsek yang Angkat Guru Honorer Tak Sesuai Aturan Tidak Kena Sanksi
Heru Budi Pastikan Kepsek yang Angkat Guru Honorer Tak Sesuai Aturan Tidak Kena Sanksi

Hal ini disampaikan Heru Budi usai menghadiri pertemuan dengan kepala sekolah se-Jakarta di Jakarta International Velodrome

Baca Selengkapnya
DPRD DKI Panggil Disdik Pekan Depan Usai Ratusan Guru Honorer Dipecat
DPRD DKI Panggil Disdik Pekan Depan Usai Ratusan Guru Honorer Dipecat

Anggota dewan menyesalkan adanya pemecatan serentak.

Baca Selengkapnya
Guru Honorer Mengadu ke DPR, Bertahun-tahun Mengajar tapi Tak Jadi ASN
Guru Honorer Mengadu ke DPR, Bertahun-tahun Mengajar tapi Tak Jadi ASN

Puluhan guru honorer menyampaikan keluh kesahnya kepada Komisi X DPR karena tak kunjung diangkat menjadi PPPK.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Pembersihan Guru Honoror Ganggu Sistem Pembelajaran di Sekolah
Kebijakan Pembersihan Guru Honoror Ganggu Sistem Pembelajaran di Sekolah

Dia juga menyoroti potensi tumpang tindih antara kebijakan daerah dan kebijakan pusat.

Baca Selengkapnya
Disdik DKI: 4.000 Guru Honorer di Jakarta Bakal Diberhentikan
Disdik DKI: 4.000 Guru Honorer di Jakarta Bakal Diberhentikan

Data ribuan guru honorer di Jakarta itu didapat dari penambahan yang terakumulasi sejak 2016.

Baca Selengkapnya
LBH Jakarta Buka Posko dan Kanal Aduan Bagi Guru Honorer Diberhentikan
LBH Jakarta Buka Posko dan Kanal Aduan Bagi Guru Honorer Diberhentikan

Posko dibuka karena LBH Jakarta menerima banyak aduan dari guru honorer yang terdampak cleansing.

Baca Selengkapnya
Geramnya Pj Gubernur Jabar dengar Ada Manipulasi Nilai Rapor 51 Siswa SMP Demi Masuk 8 SMA di Depok
Geramnya Pj Gubernur Jabar dengar Ada Manipulasi Nilai Rapor 51 Siswa SMP Demi Masuk 8 SMA di Depok

Plh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Ade Afriandi menjelaskan praktik ini dilakukan oleh pihak sekolah. Artinya, siswanya tidak tahu menahu.

Baca Selengkapnya
Ganjar Bebastugaskan Kepala Sekolah yang Tarik Pungli ke Siswa
Ganjar Bebastugaskan Kepala Sekolah yang Tarik Pungli ke Siswa

Pungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022. Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.

Baca Selengkapnya