Kepsek keluarkan siswa SMA karena status Facebook dipindahkan
Merdeka.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, Riau menyatakan, Nasir, kepala sekolah SMA 1 Bunga Raya yang mengeluarkan tiga siswa karena status di media sosial Facebook yang menyindir, sudah dibebastugaskan dan dimutasi ke SMKN 2 Sungai Apit. Surat keputusan itu ditandatangani Bupati Siak, Syamsuar.
"Kepsek lama, Nasir sudah dipindahkan ke Sungai Apit berdasarkan pertemuan dan SK Bupati Siak Syamsuar dan diputuskan tiga anak itu harus kembali belajar di sini," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, Kadri Yafiz ketika ditemui di Siak, Jumat (7/11) seperti dikutip Antara.
Dia mengatakan, dalam kasus ini, Komisi Perlindungan Anak dan Ibu juga telah datang. Jadi, lanjutnya, telah diinstruksikan kepada guru untuk tidak menyindir siswa yang bersangkutan. Saat ini, kata dia, siswa-siswa sudah belajar seperti biasa. Menurutnya masalah ini menjadi besar karena hanya dibesarkan media saja.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Kenapa Farouk terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Kenapa anak sekolah menolak sekolah? Menolak bersekolah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kecemasan, kelelahan, hingga masalah sosial atau emosional seperti bullying.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
"Sekarang Unit Pelaksana Teknis Daerah Disdik Bunga Raya jadi kepsek yakni Pak Andaralis," ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepsek SMA 1 Bunga Raya, Andaralis mengatakan, sudah dibuat perjanjian dengan ketiga orang tua siswa. Saat ini sedang menunggu siswa masuk lagi. "Kepada guru sudah dikonsolidasikan agar ikhlas mendidik anak itu," jelasnya.
Hal tersebut disampaikannya saat Komisi E DPRD Riau dan Disdik provinsi meninjau langsung SMA tersebut. Kepala Disdik Riau, Dwi Agus Sumarno mengatakan setelah mendengar berita ini pihaknya langsung melakukan klarifikasi.
"Kita analisa apakah ada kasus sosial di sini, ternyata tidak ada masalah. Sekolah dan orang tua sudah bernegosiasi. Ini karena dibesarkan media saja," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan tiga siswa SMA Bunga Raya dikeluarkan karena mengkritisi kebijakan sekolah lewat media sosial facebook (FB). Ketiga siswa itu adalah Reksa Dirgantara Putra, Wiwit Dwi Santoro, dan Towil Maamun. Mereka seluruhnya masih duduk di kelas 2 SMA.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswi KKN dikabarkan diusir warga dari lokasi KKN, lantaran menyebut gadis desa tak ada yang cantik di akun Instagram pribadi.
Baca SelengkapnyaDia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Megarezky Makassar Prof Anwar Ramli mengaku sudah mengambil tindakan terhadap SD.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang menjalani perawatan. Korban dipukul dan ditendang pelaku.
Baca SelengkapnyaSaat ini korban FF yang dipukul dan ditendang korban sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan juga terungkap, salah satu pelaku sempat berpindah sekolah karena terlibat kasus perkelahian.
Baca SelengkapnyaBuyamin Yapid, orang tua wali salah satu mahasiswa mengecam keputusan deportasi terhadap anaknya dan dua mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPerkelahian itu tidak menyebabkan luka pada dua pelajar tersebut. Usai berkelahi, mereka kembali masuk kelas seperti biasa.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tiga orang siswa yang melakukan tindak perundungan atau bullying sudah diperiksa.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca Selengkapnya