Kepsek Keluhkan Toilet Rp134 Juta: Tak Ada Air dan Konstruksi Bermasalah
Merdeka.com - Tidak adanya sanitasi air pada toilet yang dibangun oleh Pemerintah Kota Serang untuk 18 Sekolah Dasar (SD), dengan biaya Rp134 juta, dikeluhkan kepala sekolah.
Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tembong 1, Titik Sumirah, mengaku bahwa dirinya merasa kurang puas dengan hasil pembangunan toilet tersebut, karena tidak ada air yang dialirkan ke toilet.
"Karena menurut kami, toilet ini kan yang utama adalah keberadaan air. Sedangkan dari anggaran tersebut, tidak ada untuk pengeboran air. Jadi ini tidak ada aliran airnya," ujarnya.
-
Kenapa warganet khawatir tentang toilet umum? Konten video ini memicu kekhawatiran di kalangan orangtua mengenai keselamatan anak-anak mereka. Banyak warganet yang merasa merinding saat membaca berbagai pengalaman dari sesama pengguna media sosial mengenai anak-anak di toilet umum.
-
Di mana toilet kuno itu ditemukan? 'Sebuah bilik toilet pribadi sangat langka di zaman kuno, dan hanya sedikit yang ditemukan hingga saat ini, kebanyakan di Kota Daud. Faktanya, hanya orang kaya yang mampu membeli toilet. Seribu tahun kemudian, Mishnah dan Talmud mengangkat berbagai kriteria yang mendefinisikan orang kaya, dan Rabbi Yossi menyatakab menjadi kaya adalah memiliki toilet di sebelah mejanya,' jelas Direktur Penggalian IAA, Yaakov Billing.
-
Apa yang terjadi di toilet umum? Dalam keterangan unggahannya, Lulu menceritakan kisah seorang ayah di Jepang yang mengizinkan putrinya pergi ke toilet. Karena anaknya perempuan, sang ayah tidak menemani putrinya. Dua menit kemudian, istrinya menyusul ke toilet, tetapi mereka terkejut karena putri mereka tidak ada di dalam.
-
Apa yang ditemukan di septic tank toilet? IAA menyampaikan, tulang hewan dan tembikar yang ditemukan di dalam septic tank berpotensi memberikan gambaran terkait gaya hidup dan nutrisi orang-orang yang hidup pada saat itu, serta berbagai penyakit-penyakit lama.
-
Kapan toilet kuno itu dibangun? Bangunan toilet kuno ini merupakan bagian dari kawasan kerajaan kuno yang berfungsi pada akhir periode Raja-Raja Yudea pada abad ke-7 SM.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
Tidak hanya itu, Titik juga mengeluhkan lokasi pembangunan toilet yang dinilai yang kurang tepat, yaitu lebih tinggi dari toilet sebelumnya. Hal itu menyebabkan, aliran air dari toren bisa mengalir ke toilet baru.
"Terlebih kan ini anak-anak belum masuk semua. Kalau masuk semua kan pasti membutuhkan air yang banyak. Kalau airnya tercukupi, anak-anak juga jadi bisa belajar menerapkan perilaku bersih dan sehat," ungkapnya.
Dari segi konstruksi, menurut Titik kurang maksimal. Sebab, yang melakukan pembangunan bukan hanya satu pihak saja, melainkan banyak pihak yang terlibat.
"Jadi tahapan pembangunan itu kurang pas. Saya melihat ada konstruksi yang miring, lalu pemasangan daun pintu pun tidak pas. Jadi harus di pas-pasin. Saya juga tidak bisa berbuat banyak karena ini kan sudah ada kontraktornya," katanya.
Sementara itu, Kasi Sarpras SD pada Dindikbud Kota Serang, Agus Yayan, mengatakan mulanya memang pengeboran air masuk dalam perencanaan pembangunan toilet. Namun ternyata setelah dilakukan revisi, besaran anggaran tersebut tidak dapat menutupi biaya pengeboran air.
"Jadi Rp134 juta itu tidak bisa masuk pengeboran air. Jadi memang hanya untuk fisik saja. Untuk sanitasi, jadi diambil atau disuntikkan dari yang sudah ada," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alex meminta masyarakat bersabar menunggu kinerja tim penyelidik yang tengah mengumpulkan bukti.
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan beberapa Tempat Evakuasi Sementara (TES)/Shelter yang telah dikorupsi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan penumpang tidak boleh digunakan untuk buang air besar (BAB) di toilet bus.
Baca SelengkapnyaProyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.
Baca SelengkapnyaAda sisi tembok lain yang retak. Retakan tersebut terdapat air laut yang keluar. Kondisi ini semakin membuat warga waswas.
Baca SelengkapnyaPenurunan muka tanah di selatan Jakarta ini karena penggunaan air tanah.
Baca SelengkapnyaKPK menduga adanya mark up dalam proyek pembangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES)/shelter tsunami di NTB.
Baca SelengkapnyaBangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor
Baca Selengkapnya