Kepsek: Siswa kurang greget hadapi UN, karena tak tentukan kelulusan
Merdeka.com - Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Bhakti Idhata, Jakarta, Radix Gunawan mengatakan, motivasi siswa menurun atau siswa kurang 'greget' dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015. Menurut dia, hal ini terjadi karena hasil UN tidak lagi menentukan kelulusan siswa.
"Tahun ini kurang 'greget' karena tidak lagi menentukan kelulusan," ujar Radix usai inspeksi mendadak bersama Mendikbud Anies Baswedan di Jakarta, Senin (13/4) dikutip dari Antara.
Jumlah siswa yang ikut UN di SMK Bhakti Idhata sebanyak 137 siswa dari jurusan multimedia, teknik komputer jaringan dan rekayasa komputer.
-
Kenapa ANBK diganti dari Ujian Nasional? Beberapa tahun belakangan, Ujian Nasional atau UN sebagai penentu kelulusan sekolah telah diganti menjadi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK.
-
Kenapa siswa mendapat nilai rendah? Setelah terbongkar sering tidur di kelas, wajar jika nilainya rendah
-
Bagaimana Pijar Sekolah hindari kecurangan di ujian? Risiko kecurangan pun tereliminir dengan fitur remote block, karena ketika siswa membuka tab selain ujian, maka akan terblokir secara otomatis.
-
Siapa yang memastikan tidak ada penahanan ijazah di sekolah negeri? Ganjar mengatakan, sekolah negeri dipastikan tidak ada yang melakukan penahanan ijazah lulusan. “Kalau sekolah negeri saya pastikan beres besok pagi,“ lanjutnya.
-
Bagaimana UMK Semarang ditetapkan? Proses penetapan Upah Minimum Kota (UMK) untuk tahun 2025 melibatkan banyak tahapan dan partisipasi dari berbagai pihak.
-
Mengapa UT butuh kerangka baru untuk standar nasional dan akreditasi? Kerangka sebelumnya cenderung preskriptif dan berorientasi pada proses dan kurang menekankan pada luaran. Kerangka seperti ini tidak memberikan ruang gerak pada UT sebagai satu-satunya single mode distance teaching university di Indonesia.
"Kami tetap memberi motivasi agar siswa tetap semangat dalam mengikuti UN, meskipun tidak lagi menentukan kelulusan," jelas dia.
Sekolah juga melaksanakan zikir bersama agar UN berjalan lancar.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN 2015 tidak lagi menentukan kelulusan namun digunakan untuk pemetaan dan pertimbangan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Pada UN 2015, juga diselenggarakan UN berbasis komputer di 585 SMA/SMK serta SMP di Tanah Air.
Kemdikbud menetapkan nilai standar 5,5. Namun jika siswa tidak memenuhi nilai standar, maka tidak ada kewajiban mengulang.
Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, akan melihat dan akan mengevaluasi pelaksanaan UN 2015.
"Dalam pelaksanaan UN yang paling ditekankan kejujuran baru prestasi. Sekolah juga harus menjaga integritasnya," kata Anies.
Sekolah akan menerima dua laporan yakni kinerja siswa dan integritas sekolah. Mendikbud meminta sekolah tidak mengorbankan siswa dengan melakukan kecurangan.
"Sekolah harus jaga integritas. Kasihan siswa, kalau sekolah melakukan kecurangan. PTN menerima laporan mengenai indeks integritas itu," kata Anies.
UN berbasis kertas tingkat SMA/SMK dilangsungkan pada 13 April hingga 15 April.
Sementara untuk UN berbasis komputer tingkat SMK dilangsungkan pada 13 April - 16 April dan SMA pada 20 April dan 21 April.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
selain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR RI terbuka membahas lebih lanjut mengenai rencana Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti kembali menerapkan UN.
Baca SelengkapnyaNadiem memastikan kenaikan UKT tidak akan berpengaruh kepada mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang diunggah oleh akun Instagram seorang guru @julaehaju menunjukan mirisnya kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaMahasiswa S1 dan Sarjana Terapan bisa lulus tanpa harus mengerjakan skripsi.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR bakal menggelar rapat dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) tidak setuju rencana pemangkasan anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20%
Baca SelengkapnyaMendikbudristek mengungkapkan, Perguruan tinggi mempunyai kewenangan untuk menentukan bentuk tugas akhir.
Baca SelengkapnyaSebagian mahasiswa menyambut baik kebijakan itu. Tetapi ada pula yang menilai pembuatan skripsi sangat baik untuk bekal ilmu mahasiswa ke depannya.
Baca SelengkapnyaJK lantas membandingkan pendidikan zaman dulu dimana guru lebih tegas dalam menegakkan kedisiplinan
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan turun tangan menyusul tindakan pihak SMKN 1 Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, menahan ijazah alumni yang memiliki tunggakan.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menilai tidak ada urgensi untuk mengubah Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 menyusul penolakan kenaikan UKT.
Baca Selengkapnya