Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepsek SMA 3 kumpulkan orang tua murid korban dan pelaku bullying

Kepsek SMA 3 kumpulkan orang tua murid korban dan pelaku bullying SMA 3 Jakarta. ©2016 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir

Merdeka.com - Kasus bullying kembali terjadi di SMA 3 Jakarta. Korbannya adalah murid kelas X berinisial A (15). Korban mengaku mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari empat seniornya usai pulang sekolah pada Kamis (28/4).

Untuk menyelesaikan kasus ini, Kepsek SMA 3 Ratna Budiarti hari ini, Selasa (3/5) mengumpulkan sejumlah orang tua murid. Belum diketahui agenda pertemuan namun diduga untuk memediasi.

Pantauan merdeka.com, rapat digelar di ruangan kepala sekolah. Informasi yang dihimpun, pagi tadi, Ratna juga sempat mendatangi Polsek Setiabudi. Di lokasi rapat juga terdapat beberapa polisi berpakaian 'Turn Back Crime'.

Kasus bullying ini sebelumnya terungkap melalui rekaman video yang diunggah di Youtube. Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta, Ratna Budiarti membenarkan adanya aksi bullying yang dilakukan anak-anak didiknya.

"Aksi bullying memang ada. Saat ini kami sedang mencari data dan menginvestigasi kasus tersebut," kata Ratna saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Selasa (3/5).

Aksi bullying yang terjadi bermula saat korban menghadiri acara ulang tahun temannya di sebuah restoran di kawasan Sudirman. Dalam acara itu, sang pemilik hajat rupanya mengundang siswa kelas XII. Kala itu, korban datang diantar oleh orangtuanya.

Kemudian, pada Kamis (28/4) aksi bullying pun terjadi di sekolahnya usai kegiatan KBM di sekolahnya. Empat senior yang datang di acara ulang tahun itu kemudian membawa korban keluar sekolah. Saat itulah korban dimarahi, dimaki hingga disiram dengan air minuman dalam botol.

"Jadi pelajar kelas X dibawa keluar sekolah oleh pelajar kelas XII," ujar Ratna.

Untuk mengungkap kasus ini, kata Ratna pihak sekolah tengah mengumpulkan informasi dari wali murid dan orangtua. Dari keterangan korban, tidak ada tindak kekerasan yang dialami selain berupa omongan saja. Diduga aksi bullying itu lantaran korban dinilai anak manja oleh sang senior.

"Nanti kita rundingkan sanksi yang akan diberikan pada para pelajar yang melakukan aksi bullying. Karena pelajar kelas XII sudah selesai mengikuti ujian dan KBM," tutup Ratna.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP