Kepulangan Novel Baswedan momentum polisi ungkap kasus penyiraman
Merdeka.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan direncanakan pulang ke Tanah Air hari ini. Novel beberapa bulan terakhir berada di Singapura untuk pengobatan pemulihan mata usai disiram air keras oleh orang tak dikenal.
Mantan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengatakan Novel pulang ke Tanah Air untuk istirahat sembari pemulihan mata. Rencananya, Novel akan menyambangi gedung KPK sekitar pukul 12.00 WIB.
"Fokus istirahat karena untuk pemulihan butuh kondisi fisik optimal," kata Haris kepada merdeka.com.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Apa yang dilakukan Polisi saat banjir? Satlantas Polres Rohil terpaksa melakukan buka tutup arus lalu lintas agar kendaraan berjalan lancar.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Bagaimana proses kasus ini? 'Pada, 17 Mei 2024 Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kantor Kejati DKI Jakarta telah menyatakan lengkap berkas perkara (P21),' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keteranganya, Selasa (21/5).
Haris menambahkan, kepulangan Novel merupakan momentum untuk polisi menuntaskan kasus penyiraman air keras itu. Meskipun, polisi harusnya mengusut tuntas kasus tersebut saat Novel masih di Singapura.
"Pulang enggak pulang polisi harusnya sudah mengungkap," katanya.
Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah memberikan pernyataan tegas terus mendesak Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk segera menyelesaikan. "Saya akan terus kejar di Kapolri agar kasus ini menjadi jelas dan tuntas siapa pun pelakunya. Akan kita kejar terus Polri," ucap Jokowi.
Disinggung apakah perlu membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap pelaku penyiram air keras terhadap Novel, Jokowi enggan menjawab dengan tegas.
Dia hanya menekankan, apabila Polri sudah tidak mampu mengungkap kasus tersebut baru dirinya mengambil langkah lain. Jokowi pun berharap Novel bisa bekerja kembali sebagai penyidik di KPK.
"Kalau Polri sudah gini (gestur angkat tangan) baru kita akan step yang lain," kata Jokowi.
Sementara itu, Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Mohammad Iqbal menyambut baik kedatangan Novel. Dia mengungkapkan, pihaknya justru sangat terbantu jika Novel pulang ke Indonesia lebih cepat. Sehingga, Iqbal menjelaskan, mempermudah pengungkapan kasus yang menimpa Novel agar cepat selesai.
"Tentunya kalau misalnya saudara Novel kembali ini akan mempermudah atau mendukung penyidik untuk segera melakukan upaya-upaya proses hukum itu," katanya.
Untuk menyelesaikan kasus yang menimpa Novel itu, Iqbal mengingatkan, Polri bersama KPK telah melakukan kerjasama. Bahkan, penyelidikan bersama mengenai siapa yang melakukan penyiraman air keras telah dilakukan.
"Saat ini memang kita Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini sudah melangkah maju, progresnya sudah banyak, sudah puluhan saksi yang diperiksa. Terus juga gambar sketsa wajah dibuat, bahkan juga bersama tim KPK kita melakukan proses lidik bareng. Jadi KPK, Polda Metro Jaya melakukan upaya-upaya efforts," ujarnya.
"Yang harus diingat bahwa setiap kasus mempunyai karakteristik yang berbeda. Banyak kasus-kasus lama yang baru terungkap, ya kasus-kasus pembunuhan, kasus lain banyak," sambung Iqbal.
Selain itu, Iqbal mengatakan Polri masih terus bekerja sesuai berdasarkan hukum dan Standard Operasional Pekerjaan (SOP) yang ada di Korps Bhayangkara dan tak bisa berandai-andai.
"Ada pembuktian, ada upaya-upaya, lakukan gelar perkara, juga progres ini ke depan, tim terus bekerja. Bahkan teman-teman dari KPK melakukan upaya penyidikan bareng," kata Iqbal.
Dirinya pun ingin agar masyarakat yang mengetahui pelaku penyiraman air keras terhadap Novel bisa segera melaporkan kasus tersebut kepada aparat penegak hukum (polisi).
"Kalau ada misalnya masyarakat yang mengetahui kita cukup senang. Tetapi ingat, bahwa semua kasus itu beda karakteristiknya," ujarnya.
Terkait soal sketsa wajah yang pernah dirilis langsung oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian beberapa bulan lalu di Istana Negara, pihaknya belum ingin mengungkap hasil pencarian dari sketsa wajah tersebut.
"Ya enggak bisa kita buka dong di sini, ini kepentingan penyidikan, kalau kita buka bubar nanti," ucapnya.
Sampai saat ini pihaknya masih terus membuka hotline untuk masyarakat yang mengetahui pelaku penyiraman air keras terhadap Novel. Dan memang sudah ada ratusan orang membuat laporan ke Polda Metro Jaya akan hal tersebut.
"Sudah ada hotline, sudah ada berpuluh-puluh saksi. Bahkan teman-teman KPK juga sudah incharge, progresnya banyak. Tunggu saja, kita sedang bekerja," tandasnya.
Dia berharap agar masyarakat ikut bantu untuk mendoakan agar kasus yang saat ini ditangani Polda Metro Jaya bisa cepat terungkap.
"Maksud saya begini, Polda Metro Jaya sudah maju ke depan upaya sudah banyak dilakukan, jadi doakan saja bahwa tim gabungan kita segera menuntaskan," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaHakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menuding penangkapan mantan Mentan SYL sebagai upaya Firli Bahuri menutupi kasus pemerasan.
Baca SelengkapnyaNovel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaEks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan meminta Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaSigit pun berjanji Polri akan menindaklanjuti sejumlah laporan yang masuk.
Baca SelengkapnyaNovel merupakan tersangka tunggal dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaListyo meminta agar kasus tersebut ditangani hingga tuntas dan ditangani secara profesional dan transparan.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo telah menerjunkan Propam Polri dan Irwasum untuk mendalami sekaligus mengawasi kasus tersebut
Baca Selengkapnya