Keracunan susu cokelat kemasan, bocah kelas 4 SD meninggal dunia
Merdeka.com - Petugas kepolisian di Situbondo, Jawa Timur mengamankan barang bukti berupa sisa susu cokelat yang diduga menjadi penyebab keracunan hingga menyebabkan bocah perempuan Abel Tri Astuti (10) meninggal dunia.
"Kami mengamankan barang bukti sisa makanan susu cokelat kemasan kecil yang dikonsumsi oleh Abel Tri Astuti, warga Desa/Kecamatan Banyuputih," ujar Kapolsek Banyuputih AKP Aryo Pandanaran di Situbondo seperti dikutip dari Antara, Rabu (17/2).
Selain itu, katanya, pihaknya juga menyita sejumlah sampel susu cokelat dalam kemasan kecil itu dari toko tempat korban membeli.
-
Kenapa warga Baduy menolak dirujuk ke rumah sakit? Mereka menolak dirujuk ke RSUD Banten dengan berbagai alasan. Salah satunya karena takut mengeluarkan biaya perawatan medis cukup besar, karena mereka tidak memiliki BPJS Kesehatan.Alasan lainnya, takut terlalu lama menjalani perawatan medis di RSUD Banten. Apalagi, mereka biasanya lebih pada pengobatan tradisi ritual Kawalu.
-
Kenapa keluarga Aldi meminta autopsi? Selanjutnya, keluarga korban meminta agar Aldi diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Jasad Aldi akhirnya tiba di Medan.
-
Kenapa orang tua korban tidak mau restorative justice? 'Saya tidak mau, karena saya lihat videonya itu sangat sadis cara mereka pukuli anak saya. Jadi saya mau proses hukum,' tegasnya.
-
Kenapa keluarga APD mencabut laporan polisi? 'Sehingga saya menghargai orang tua pelaku, sedangkan alasan kita untuk mencabut laporan polisi, karena tersulut emosi membuat laporan ke polisi melihat anak yang merintih kesakitan di rumah sakit,' jelasnya.
-
Kenapa Kiki Fatmala tidak mau dirawat di rumah sakit? 'Dia gak mau dirawat di rs lagi. Dan kami ambil keputusan gak dirawat di rs dan dirawatnya di rumah sampai akhirnya,' jelas Christopher.
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
Aryo mengatakan setelah meminta keterangan dari saksi, meninggalnya anak dari pasangan suami istri Buroto (53) dan Misyati (45) ini berawal saat keluarga korban membawa putrinya ke tukang pijat di Desa Awar-Awar, Kecamatan Asembagus, pada Senin (15/2) malam.
Korban, kata dia, meminta membeli susu cokelat dalam kemasan kepada orang tuanya. Korban menuju toko tidak jauh dari rumah tukang pijat tersebut.
"Keterangan orang tuanya, Abel membeli sendiri ke toko itu seharga Rp 2.000 mendapatkan empat bungkus. Per bungkusnya seharga Rp 500. Malam itu dikonsumsi tiga bungkus dan satunya dibawa pulang," katanya.
Menurut Kapolsek, sampai di rumahnya korban mual-mual dan pusing hingga pada Selasa (16/2) pagi sekitar pukul 05.00 WIB, korban mengeluarkan cairan dari hidungnya.
Mantan Kepala Bagian Operasi (KBO) Reskrim Polres Situbondo, ini menjelaskan pagi itu Buroto dan Misyati membawa korban rumah sakit di Asembagus, Situbondo. Namun, bocah perempuan yang masih duduk di bangku kelas empat sekolah dasar itu tidak tertolong dan meninggal dunia.
"Setelah kami konfirmasi kepada dokter di RSU Asembagus, korban tiba di rumah sakit sudah dalam kondisi meninggal dunia. Diduga Abel meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," kata AKP Aryo Pandanaran.
Namun demikian Aryo mengakui bahwa polisi tidak bisa berbuat banyak untuk meneruskan kasus ini ke tahap penyidikan karena ketika petugas menawarkan akan dilakukan autopsi terhadap jasad korban, keluarga tidak mengizinkan.
"Keluarga tidak mau dilakukan autopsi katanya kasihan jika harus dibedah, dan mereka menyatakan ikhlas. Kami juga sudah membuat surat pernyataan dari keluarga korban karena tidak mau dilakukan autopsi," katanya.
Sementara orangtua korban, Buroto menyatakan ikhlas menerima kenyataan tersebut.
"Ini sudah takdir, kasihan kalau anak saya harus diautopsi" katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPenuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku berinisial TY (35) saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang beranggotakan 4 orang itu menghembuskan napas terakhir pada hari Jumat (12/4) saat hendak melakukan silaturahmi ke rumah saudara
Baca SelengkapnyaIsak tangis orangtua, kerabat dan teman sekolah menyelimuti rumah duka.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia 5 tahun, RS ditemukan tewas tenggelam di kolam renang salah satu hotel di Pagaralam, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaSiswa SD 06 Pesanggrahan jatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya pagi tadi pukul 08.00 Wib
Baca SelengkapnyaBocah SD di Gresik yang matanya dicolok kakak kelas dengan tusuk bakso alami kebutaan. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan dokter kepada kepolisian, korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tak bernyawa.
Baca SelengkapnyaKorban diduga memegang bagian bawah etalase konter pulsa kemudian terjatuh dan tak sadarkan diri.
Baca Selengkapnya