Keramaian Kembali Tak Terkendali, Pasar Murah Covid-19 di Medan Ditutup
Merdeka.com - Hari kedua pasar murah yang digelar Pemprov Sumut di Gedung Serbaguna, Jalan Willem Iskandar, Medan, Senin (18/5), kembali tak terkendali. Ratusan warga berdesakan dan mengabaikan protokol kesehatan untuk mendapatkan paket sembako dengan harga miring.
Ratusan warga berdesakan di pintu masuk ke lokasi pasar murah. Mereka bahkan sempat menggoyang gerbang besi. Petugas keamanan yang ada di sana tidak dapat berbuat banyak.
Antrean sudah terjadi sejak pagi. Sebanyak 300 orang yang mengantre di bagian depan sudah dibenarkan masuk ke dalam dan dilayani panitia. Jumlah ini sesuai paket yang disediakan di sana.
-
Dimana warga antre beras murah? Di Grobogan, ratusan warga menyerbu operasi pasar beras murah oleh Disperindag Grobogan pada Minggu (26/2) pagi. Dalam waktu setengah jam, tiga ton beras murah dari Bulog habis terjual. Pembelian beras dibatasi hanya satu karung isi 5 kilogram setiap orang.
-
Bagaimana Pasar Pakelan ramai? Pasar itu sendiri hanya ada dua kali setiap lima hari, yaitu setiap hari pasaran wage dan legi. Pasar itu biasanya ramai jam 6-7 pagi.
-
Kenapa warga antre bakso pentol? 'Saya penasaran sama rasanya. Selain itu kok harganya murah banget. Yang di video itu kan kelihatannya menarik. Ya sudah, jadi bikin penasaran. Tapi sebenarnya bukan karena harga, lebih karena penasaran,' kata Tunjiah, salah seorang pembeli bakso pentol, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Senin (27/5).
-
Jam berapa Pasar Pakelan ramai? Saat Jejak Richard sampai di sana, kondisi pasar itu telah sepi.'Sudah bubar pasarnya. Tadi pagi ramai. Jam setengah 6 pagi sudah ramai di sini,' kata salah seorang pedagang di Pasar Pakelan.
-
Siapa saja yang hadir di pembukaan warung? Tampak ada Umi Kalsum, Ayu Ting Ting dan Assyifa Nuraini.
-
Kenapa pemburu diskon rela mengantre lama? Discount hunter kadang terlihat tidak masuk akal. Bagaimana tidak? Kamu rela mengantre lama dan berdesak-desakan.
Sebelumnya, pihak Dinas Koperasi dan UMKM Sumut menyatakan menyiapkan 600 paket per hari selama 5 hari pelaksanaan pasar murah. Ratusan warga yang tidak dapat masuk ke dalam Gedung Serbaguna emosi dan merasa dibohongi.
“Tadi kami disuruh datang jam 08.00 Wib, nggak jadi. Terus jam 10.00 Wib disuruh datang, rupanya sudah tutup. Ini katanya besok lagi jam 13.00 Wib disuruh datang. Ini maksudnya apa?” kata Lina Ginting (40), warga sekitar yang turut antre.
Seperti warga lain, Lina sangat kecewa tidak dapat membeli paket sembako murah itu, karena dia sangat membutuhkannya. Perempuan ini mengaku tidak pernah mendapat bantuan apa pun dari pemerintah, padahal usaha fotokopinya sudah kehilangan pelanggan sejak kampus di sekitar lokasi itu libur karena pandemi Covid-19.
"Dari Jokowi itu nggak pernah aku dapat. Aku miskin baru. Aku tukang fotokopi. Mahasiswa nggak ada. Apa yang mau kumakan?" teriaknya.
Pasar Murah di Gedung Serbaguna akan Ditutup
Keramaian yang tidak terkendali ini membuat instansi terkait mengevaluasi seluruh pasar murah di Sumut. Bahkan, pasar murah di Gedung Serbaguna rencananya ditutup, meskipun kegiatan ini rencananya berlangsung selama lima hari.
"Akan saya tutup. Kesehatan lebih penting," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumut Ridho Haykal Amal.
Dia menyayangkan kejadian hari pertama, Minggu (17/5), berulang di hari kedua pasar murah di Gedung Serbaguna. Pihaknya juga akan mengevaluasi titik pasar murah lainnya agar masyarakat yang berada di tengah kesulitan tidak terciderai hak kesehatannya.
Sebelumnya, Pemprov Sumut melalui Dinas Koperasi dan UMKM Sumut menyatakan akan menyalurkan 12 ribu paket sembako murah. Penjualannya menggunakan sistem paket dengan harga jauh lebih murah dari harga pasar. Dalam satu paket warga bisa membeli 10 Kg beras, 1 Kg minyak goreng, 1 Kg gula pasir dan paket lainnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keterbatasan ruang pada masjid di lokasi tersebut membuat penyelenggaraan salat Jumat berlangsung hingga ke lorong, kios dan lapak pedagang.
Baca SelengkapnyaPada H-4 Lebaran, pemudik yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera terpantau memadati di Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaAntrean warga yang menyerbu Operasi Pasar Murah di kantor Kecamatan Pamulang membeludak.
Baca SelengkapnyaPengalihan ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaWanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan pengalihan arus lalu lintas, petugas mengarahkan pengendara untuk putar balik.
Baca SelengkapnyaPada momen libur panjang Waisak, Terminal Pulo Gebang mengalami lonjakan penumpang menuju kota-kota di Jawa dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaTerlihat ribuan penumpang mulai berdatangan sambil barang bawaannya, seperti koper hingga kardus dengan berbagai ukuran
Baca Selengkapnya