'Keramat' tangga seribu pemicu penganiayaan di IPDN cuma mengada-ada
Merdeka.com - Peristiwa kekerasan lagi-lagi diduga dilakukan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Gara-garanya, taruna Akademi Militer (Akmil) tengah melakukan kunjungan kerja berfoto di tangga seribu kampus tersebut, yang dianggap sakral.
Hanya saja alasan pembenaran tindak kekerasan itu dianggap tak masuk akal. Apalagi hanya tangga yang seolah-olah disucikan.
"Enggak ada yang sampai sesakral itu. Bohong itu. Itu alasan penuhanan terhadap benda. Mananya yang sakral?" kata mantan dosen IPDN, Inu Kencana Syafii, kepada merdeka.com, Senin (30/11).
-
Kenapa IPB didirikan? Institusi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di sektor pertanian yang saat itu sangat vital bagi pembangunan negara.
-
Bagaimana PKL membentuk pola pikir siswa? Manfaat PKL yang keempat yaitu untuk membentuk pola pikir siswa agar terkonstruktif secara baik serta memberikan pengalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
-
Apa tujuan dari IKN? Meskipun Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara, Presiden meyakini bahwa kota ini akan terus berkembang sebagai pusat bisnis, pariwisata, dan ekonomi.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
"Yang sakral itu Kabah sakral. Masjid, gereja, pura itu sakral. Pakai sepatu ke tempat suci, sakral, itu alasan. Mereka hanya mengada-ada," tambah Inu yang sudah 18 tahun mengajar di IPDN.
Jiwa korsa dibentuk para praja di IPDN itu menurut Inu menyimpang, dan hanya akan mencoreng institusinya. Apalagi yang disasar sebagai obyek kekerasan adalah dari kesatuan lain.
"TNI juga itu institusi. Berbahaya itu. Kalau dipukul, karena jiwa korsa. Jadi segala-galanya atas nama almamater. Jadi begitu diganggu, dia mulai membelanya. Padahal itu pura-pura saja," ucap Inu.
Sepengetahuan dia saat menjadi tenaga pendidik di IPDN, tidak ada yang disakralkan di kampus Jatinangor itu. "Bagi mereka (praja) saja itu ada. Tapi tidak ada bagi saya," lanjut Inu.
Dua taruna akmil mendapatkan perlakuan tidak mengenakan saat berada di kampus IPDN. Mereka dipukul hanya karena berfoto di tangga seribu. Sersan Taruna UDP dipukul di bagian dada kiri dan ulu hati. Sedangkan Sersan Taruna R dipukul di bagian ulu hati. Peristiwa itu terjadi pada 19 November lalu. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPAI mengatakan bahwa kasus perundungan di Temanggung seharusnya menjadi sinyal bahaya.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca SelengkapnyaViral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang diunggah oleh akun Instagram seorang guru @julaehaju menunjukan mirisnya kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaBiasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
Baca Selengkapnya