Kerap Beraksi di Tol Bekasi-Bintara, Komplotan Rampok Diciduk
Merdeka.com - Jajaran Subdit V Resmob Polda Metro Jaya menangkap komplotan perampok senjata tajam yang beraksi di jalan Tol Bekasi-Bintara. Diamankan lima orang pelaku yakni berinisial CB, JH, BK, SD dan AG.
Kanit V Resmob Polda Metro Jaya Kompol Ridwan Soplanit mengatakan, para pelaku mencari mangsanya saat kondisi jalan tol sedang padat. Dalam aksinya, komplotan ini tidak segan-segan melukai korbannya dengan senjata tajam jenis golok.
"Para pelaku berhasil kita tangkap saat mau beraksi pada tanggal 28 Januari 2019. Pertama itu kita cari pelaku dari handphone korban yang hilang," kata Ridwan kepada merdeka.com, Kamis (7/3).
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Kenapa para pelaku melakukan perampokan di Damkar Godean? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa motif aksi itu dilatarbelakangi oleh sakit hati OF terhadap T.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Mengapa para perampok memilih kereta api sebagai target? Perampokan ini dilakukan dengan baik tanpa menggunakan senjata api. Peristiwa 8 Agustus 1963: Terjadinya Perampokan Besar dalam Kereta di Inggris Pencurian Terbesar dalam Kereta di Inggris pada tahun 1963, yang dikenal sebagai “The Great Train Robbery,“ merupakan salah satu peristiwa kriminal paling ikonik dan dramatis dalam sejarah Inggris. Di malam tanggal 8 Agustus 1963, sekelompok pencuri profesional dengan keterampilan tinggi berhasil melancarkan aksi mengagumkan mereka dengan merampok kereta milik Royal Mail yang mengangkut sejumlah besar uang tunai.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
Mantan Kapolsek Sawah Besar ini menjelaskan, penangkapan itu berawal dari adanya laporan masyarakat. Di mana pada 21 Januari 2019 lalu dengan korban bernama Pardi.
"Saat itu korban sedang mengendarai mobilnya seorang diri dari arah Bekasi menuju Pulogadung, Jakarta Timur untuk berbelanja sekitar pukul 18.30 WIB, malam. Saat mobilnya di dekat pintu tol Bekasi-Bintara, saat itu kondisi jalan tol sedang padat dan komplotan itu beraksi," ujarnya.
"Saat itu korban buka jendela mobil dan dia main handphone. Kemudian tersangka di sebelah kanan supir pura-pura minta rokok. Satu tersangka lagi dia ke sebelah pintu dan buka pintu bagian belakang," sambungnya.
Dalam aksi itu, korban melawan hingga akhirnya terluka hingga dilarikan ke rumah sakit. Selain terluka, korban harus kehilangan uang tunai Rp 6 juta dan handphone.
"Mereka (tersangka) sudah tahu arah-arah larinya kalau mereka mau kabur. Mereka beraksi selalu menggunakan sepeda motor. Sepeda motor sudah ada di bawah tol itu untuk stand by kabur. Jadi ada peran CB dan JH sebagai joki. Sedangkan AG hanya menyimpan senjata tajam para tersangka namun AG ikut mendapat bagian dari hasil pencurian itu. BK dan SD bertugas mencari mangsa dengan berjalan kaki mengelilingi mobil-mobil di jalan tol," bebernya.
Menurut keterangan, para pelaku sudah lima kali beraksi di daerah tol Bekasi-Bintara. Kepada polisi, neraka mengaku uang hasil kejahatan itu untuk dipakai membeli minuman keras.
"Para pelaku dikenakan Pasal 365 ayat 2. Para tersangka terancam hukuman kurungan penjara selama 12 tahun," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaSejumlah senjata tajam disita polisi saat menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan pada saat melancarkan aksinya, ada empat orang pelaku.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca Selengkapnya