Kerap Dicekoki Narkoba & Digilir, Remaja 17 Tahun Lompat dari JPO di Depok
Merdeka.com - Malang nasib yang menimpa seorang remaja di Depok. Diduga tak kuat menahan tekanan hidup, AF (17) pun nekat melompat dari jembatan penyeberangan orang (JPO). Pasalnya AF kerap dicekoki narkoba dan dipaksa melayani pria hidung belang.
AF tak berani menolak karena selalu diancam oleh S. S adalah orang yang mengaku sebagai teman ibu AF. Remaja itu pun tinggal bersama S di sebuah rumah di Citayam.
Namun malang nasib AF, selama tinggal bersama S, dirinya kerap dicekoki narkoba. Bahkan AF dipaksa melayani nafsu bejat S dan beberapa teman S.
-
Kenapa pria itu kabur dari pekerjaannya? 'Kerja tadinya, kerja proyek tapi nggak dibayar sudah sebulan. Yaudah kabur, nggak betah, lama-lama nggak betah,' kata pemuda tersebut kepada Polisi.
-
Kenapa keluarga AFK melapor ke polisi? 'Kami harap kasus ini diproses karena ada dugaan kelalaian oleh petugas sunat,' ungkap kuasa hukum keluarga korban Fitriyadi, Rabu (29/11).
-
Kenapa Fajar mencoba bunuh diri? Diterangkan Kemas, pria atas nama Fajar itu diduga mengalami gangguan kejiwaan, diperkuat juga keterangan saksi yang mengenalinya usai ramai dikerubungi warga. 'Saksi menerangkan bahwa korban sudah lama mengalami gangguan jiwa (stress) untuk obat rutin selalu diberikan,' ujarnya.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Apa yang dialami AN saat menuju puskesmas? AN awalnya mengeluhkan sakit perut karena hendak melahirkan, Minggu (21/1). Ia pun dibawa suaminya dari kampungnya di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, menuju puskesmas. Dalam perjalanan, sakit perut AN karena kontraksi semakin menjadi.
-
Siapa saja yang melarikan diri dari Cilacap? Tak hanya orang Belanda, orang Inggris yang tinggal di Jawa juga berusaha melarikan diri ke Australia lewat Pelabuhan Cilacap.
AF mengaku ketakutan karena S selalu mengancam dirinya.
"Dia mulanya ngancam saya, kalau saya enggak mau nurutin kemauannya ibu saya bakal diapa-apain. Saya enggak mau ibu saya kenapa-kenapa. Ya saya takut," kata AF, Kamis (11/7).
AF sudah sering mendapat perlakuan tak senonoh dari S. Awalnya S memberikan obat pada AF. AF mulanya tidak tahu karena selalu disebut bahwa itu adalah obat sakit kepala.
"Saya enggak tahu kalau itu narkoba, dia bilangnya obat sakit kepala. Lama-lama saya sering dipaksa buat ngisap itu sabu. Saya juga sudah digilir tiga orang pria, ya semua saya kenal. Mereka semua berkawan," ungkapnya.
Karena sudah tidak kuat, AF pun nekat melarikan diri. Dia kabur dari rumah Sakit dengan pura-pura hendak ke warung. Karena sudah tak tahu hendak kemana lagi, AF pun gelap mata dan melompat dari JPO.
"Saya sudah enggak kuat, saya juga enggak tahu tadi bisa begitu," paparnya.
Namun saat melompat, AF tersangkut di salah satu tiang sehingga masih bisa diselamatkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Depok.
"Jadi dia ini sempat melompat tapi nyangkut di pagar. Nah anggota yang kebetulan lagi jaga di bawah JPO melihat dan langsung berlari naik ke tangga menyelamatkan wanita tersebut. Alhamdulillah dia bisa kita selamatkan sebelum jatuh," kata Kasi Transmastibum Satpol PP Kota Depok, Agus Muhammad.
AF lalu dibawa ke Dinas Sosial (Dinsos). "Kita belum tahu apa pemicunya tapi yang kita lihat dia ini sepertinya sedang depresi," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki.
Baca SelengkapnyaUpaya percobaan bunuh diri ini berhasil dicegah sejumlah buruh proyek lainnya.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mlati Kompol Irwiantoro mengatakan berdasarkan keterangan sejumlah saksi diketahui korban datang ke Jombor dengan menggunakan ojol.
Baca SelengkapnyaFA pun langsung menodongkan pisau kepada SA untuk mencoba merampas barang berharga miliknya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku inisial FA (24) dan menjebloskannya ke jeruji besi.
Baca SelengkapnyaKepolisian mencium indikasi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan pemalsuan dokumen terkait kasus ART lompat dari rumah majikan tersebut.
Baca SelengkapnyaTersangka kabur dari rumah setelah pembunuhan terjadi sambil menggendong bayinya yang baru berusia tiga bulan.
Baca SelengkapnyaKorban mau saja karena pelaku mengimingi memberikan uang Rp300 ribu jika berhasil minum jamu tanpa muntah.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pancoran Mas, Kompol Triharjadi mengatakan, korban berusia 31 tahun.
Baca SelengkapnyaSecara tiba-tiba wanita inisial R (34) warga penjaringan melompat j dari atas fly over.
Baca SelengkapnyaPetugas rutan telah melakukan pengecekan dan penyisiran di sekitar are rutan sekaligus berkoordinasi dengan kepolisian.
Baca Selengkapnya