Kerap dipalak, Ondok bacok teman sekampung hingga tewas
Merdeka.com - Kesal selalu dipalak, Supardi alias Ondok (32) membacok rekan sekampungnya, Hendra Wijaya (36) hingga tewas. Pelaku langsung ditangkap polisi setelah korban menyebut namanya sebelum mengembuskan napas terakhirnya.
Peristiwa itu terjadi saat korban mencari makanan ikan di parit dekat rumahnya di Jalan Pangeran Sido Ing Lautan, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang. Dengan beringas, pelaku membacok korban berkali-kali di sekujur tubuh dan langsung melarikan diri.
Korban dievakuasi warga ke rumah sakit untuk perawatan. Belum lama dirawat, korban dinyatakan tewas. Namun, korban sempat menyebut pelaku pembacokan adalah Ondok.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
Ibu korban, Sri Kusmiati (58) mengaku tidak mengetahui masalah anaknya dengan pelaku. Dirinya hanya dikabari tetangga jika anaknya terluka parah dan kritis.
"Anak saya minta izin cari makanan ikan dekat rumah. Belum lama pergi dia dibacok orang, dia bilang pelakunya Ondok," ungkap Sri di Kamar Mayat RS Bhayangkara Palembang, Selasa (2/10).
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat II Palembang, Ipda Hermansyah mengungkapkan, pelaku nekat membacok korban lantaran menaruh dendam setelah sering dipalak. Pelaku naik pitam begitu melihat korban sendirian dan mengambil parang untuk eksekusi.
"Alasannya punya dendam, korban sering dipalak korban. Waktu korban lengah mencari makanan ikan, pelaku membacoknya," kata Hermansyah.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 338 dan 340 KUHP dengan ancaman paling sedikit 20 tahun penjara. Barang bukti yang diamankan berupa sebilah parang yang digunakan dalam kejahatannya.
"Tersangka ditangkap beberapa saat setelah kejadian, namanya disebut korban saat kritis dan diakui oleh pelaku," jelas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum terjadi pembunuhan, keduanya terlibat cekcok mulut dan korban mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat tersangka sakit hati.
Baca SelengkapnyaSadis, Preman Tebas Jari Nelayan Makassar hingga Putus Gara-Gara Tak Diberi Jatah Ikan
Baca SelengkapnyaSaat proses penangkapan, polisi terpaksa menembak kedua kaki pelaku karena berusaha melawan serta membahayakan petugas.
Baca SelengkapnyaPelaku membabi-buta membacok hingga menyebabkan korban harus dilarikan ke Puskesmas
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati dengan perkataan korban.
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi, pelaku melakukan penusukan sebanyak dua kali di bagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca Selengkapnyaim Resmob mendapatkan informasi bahwa terduga pelaku berada di Kotabes Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial I (23) tewas setelah dibacok sejumlah pria di Jalan Kartini 2, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Kamis (22/2) pukul 03.30 WIB.
Baca Selengkapnya