Kerap disebut 'cabe-cabean', pelajar SMK di Tangerang bunuh siswi SD
Merdeka.com - Seorang siswi kelas tiga sekolah dasar di Kabupaten Tangerang, N, tewas dibunuh. Diduga, sang pelaku, A, yang merupakan pelajar di sebuah sekolah menengah kejuruan kerap dihina oleh korban dengan sebutan 'cabe-cabean'.
Korban yang masih berusia delapan tahun itu tewas pada Senin (9/5) kemarin. Rumah pelaku berdekatan dengan sekolah korban.
"Jadi motif lainnya selain karena ingin memiliki anting, pelaku sudah sakit hati kepada korban, karena N ini suka memanggil dia cabe-cabean," kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Gunarko, Selasa (10/5).
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
Konon lantaran dendam, A kemudian merencanakan membunuh N. Kemudian, A pada pagi hari menjemput korban yang sedang bermain bekel.
Saat sampai di lokasi galian, atau di sekitar Desa Ranca Kepala, pelaku melucuti anting korban.
Setelah itu, korban didorong ke sumur galian yang dalamnya sekitar empat meter. Korban kemudian teriak minta tolong kepada warga. Namun, karena lubang galian terlalu dalam, korban meninggal akibat tenggelam.
"Pelaku memang pernah memakai rok pendek di rumahnya. Itu karena pelaku ada di rumah yang berdekatan dengan sekolah. Jadi karena pernah pakai rok pendek disebut cabe-cabean. Sedangkan soal anting, pelaku memang kondisi perekonomian keluarganya bisa dikatakan minim," tutup Gunarko.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaTiga pelaku pembacokan yang menewaskan satu orang pelajar di Jalan Pasar Lama Ciampea ditangkap.
Baca SelengkapnyaJenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.
Baca Selengkapnyapelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.
Baca Selengkapnya“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan warga di pinggir jalan di Sekayu, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaDua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban karena sakit hati saat mendekati cucu korban.
Baca Selengkapnya