Kerap lolos dari polisi, Iqbal menyerah di tangan Tim Anti Bandit
Merdeka.com - Tiga kali lolos dari kejaran polisi saat melakukan aksi pencurian dan kekerasan (curas), Iqbal Gilang Perkasa akhirnya berhasil dibekuk Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur di aksinya yang kali keempat. Sayang, rekan tersangka, Itong, berhasil kabur dan ditetapkan sebagai DPO alias buron.
Pemuda 20 tahun warga Jalan Jagir Sidomukti, Surabaya itu ditangkap di Jalan Ngagel usai merampas laptop milik Maria Endi Agustin (20), warga Jalan Margorejo Masjid, yang tengah dibonceng temannya dengan motor di lokasi kejadian.
"Rekan tersangka, yaitu IT (Itong), berhasil kabur dan kita tetapkan sebagai DPO. Tersangka IGP (Igbal) ini adalah eksekutornya, sedang IT bertindak sebagai joki," terang Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Bayu Indra Wiguno, Selasa (21/2).
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana pemuda itu berhasil lolos? 'Usaha tidak mengkhianati hasil,' tulisnya dalam video.
Duet Iqbal dan Itong ini, lanjut Bayu, kerap beraksi di wilayah Surabaya timur. Di 2016, keduanya menjarah daerah Bratang, Tenggilis dan Panjang Jiwo. Hasil jarahannya itu, kerap dijual kepada Ayiek (30), seorang penadah yang akhirnya juga diamankan petugas di rumahnya, Jalan Tambak Wedi.
"Namun diaksi yang keempatnya, yaitu di daerah Ngagel, tersangka berhasil kita tangkap. Namun rekan tersangka berhasil lolos," lanjutnya menyayangkan.
Di hadapan penyidik, tersangka Iqbal dan Ayiek sempat adu mulut. Sebab, Iqbal mengaku menjual barang rampasannya itu seharga Rp 350.000. Namun, Ayiek menyangkal, karena dia telah membayar Rp 3 juta untuk satu unit laptop yang dicuri Iqbal.
Perang mulut kedua tersangka baru berhenti saat Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar yang turut mendampingi Wakasat Reskrim, terpaksa melerainya. "Ini yang benar mana? Dijual Rp 3 juta apa Rp 350.000?" kata Lily dengan nada sedikit keras. "Iya Rp 3 juta," jawab Iqbal pasrah.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika itu kondisi di lokasi sangat ramai, karena pelaku yang masih bersikeras mengelak diduga jambret mengundang emosi dari warga.
Baca SelengkapnyaTersangka mencoba menghidupkan sepeda motor dengan kunci kontak miliknya.
Baca SelengkapnyaMS, maling motor yang aksinya berhasil digagalkan warga
Baca SelengkapnyaSepada motor yang terparkir di teras rumah itu lantas dibawanya kabur.
Baca Selengkapnyagawai hasil kejahatan pelaku telah dijual ke salah satu konter handphone di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPelaku jambret merampok korban seusai membeli seblak.
Baca SelengkapnyaArif Fahmi mengaku sebagai anggota TNI. Hal ini dilakukan untuk menipu dan menggelapkan sepeda motor milik seorang ustaz
Baca SelengkapnyaPenyanderaan berawal saat pelaku tidak diberikan pinjaman uang Rp300 ribu oleh ibu korban.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan satu Polres tertawa terbahak-bahak karena pelaku curanmor ini.
Baca SelengkapnyaFA pun langsung menodongkan pisau kepada SA untuk mencoba merampas barang berharga miliknya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengejar pelaku jambret yang menjalankan aksinya di CFD Thamrin-Sudirman
Baca SelengkapnyaSaat proses penangkapan, polisi terpaksa menembak kedua kaki pelaku karena berusaha melawan serta membahayakan petugas.
Baca Selengkapnya