Kerap Palak Sopir, Polisi Gadungan di Palembang Ditangkap Usai Ditabrak Korban
Merdeka.com - Gara-gara ditabrak korbannya, kedok Apriadi (35) akhirnya terbongkar. Pelaku ternyata selama ini menjadi polisi gadungan dan sering melakukan pemalakan di jalanan.
Peristiwa itu terjadi saat pelaku yang mengenakan baju kaos bertuliskan polisi di kawasan Kolonel Atmo Palembang, Minggu (6/1). Pelaku memalak dengan dalih jatah polisi bagi pengendara yang melintas.
Lantaran melihat di dalam mobil ada tas, pelaku merampasnya. Korban pun menabrakkan mobilnya ke motor pelaku hingga terjatuh. Polisi yang mengetahui kejadian itu langsung mendekat dan akhirnya pelaku ditangkap.
-
Siapa polisi yang melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Dimana polisi melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan. Sementara dua temannya diminta menunggu di luar.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa polisi mencabuli korban? Setelah melakukan pelecehan, pelaku memperlakukan korban seolah tak terjadi apa-apa. Korban dipersilakan keluar ruang dengan sebelumnya diancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain.'Setelah itu korban keluar dari ruangan tersebut dan menyuruh mereka pulang ke panti asuhan,' ujar Ipda Wahyu.
-
Kapan polisi melakukan pencabulan? Peristiwa ini bermula ketika korban yang ingin mencari perlindungan setelah menjadi korban persetubuhan di salah satu panti asuhan pada Rabu (15/5) lalu sekira pukul 20.30 WIB.
Tersangka Apriadi mengaku sengaja berpura-pura menjadi anggota polisi agar para korbannya bersedia memberi uang yang diminta. Modus yang digunakan dengan cara memeriksa surat-surat kendaraan dan terkadang menodongkan senjata tajam jika korban menolak.
"Sudah sering saya jadi pemalak di sana, saya ngaku polisi agar orang percaya. Selama ini aman-aman saja, cuma sekedar buat beli rokok, paling dapat dua ratus ribu," ungkap tersangka Apriadi di Mapolsek Ilir Timur I Palembang, Selasa (8/1).
Hanya saja, kata dia, tak sembarang orang yang menjadi sasarannya. Dia memilih sopir mobil sarat muatan yang hendak menuju Pasar 16 Ilir Palembang.
"Kemarin saya khilaf, tadinya cuma minta duit. Gara-gara lihat tas itu, timbul niat mengambil, saya pikir banyak uang di dalamnya," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Ilir Timur I Palembang Kompol Edi Rachmat mengatakan, tersangka dikenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara. Tersangka diketahui melakukan pemalakan dengan modus menjadi polisi gadungan.
"Tersangka ditangkap karena korban menabrak motornya. Korban tak terima tasnya diambil tersangka," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaTiga polisi gadungan inisial AP (36), DP (18), dan WN (18) tidak bisa berkutik lagi setelah dicokok oleh polisi asli.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, sikap Bripka ED mencoreng citra polisi di masyarakat.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaMobilnya kemudian menabrak lagi Pagar Kantor Dinas Peternakan dan Hewan Provinsi Riau yang berada di seberang Jalan.
Baca SelengkapnyaKetika itu kondisi di lokasi sangat ramai, karena pelaku yang masih bersikeras mengelak diduga jambret mengundang emosi dari warga.
Baca SelengkapnyaPolisi yang berusaha meloncat mobil tersebut terbawa mobil merah sejauh 500 meter.
Baca SelengkapnyaBermula ketika seorang petugas kepolisian yang sedang berjaga tiba-tiba berusaha menghentikan sebuah kendaraan yang melaju.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan diduga dipicu karena pelaku tidak terima mobilnya yang menunggak dirampas korban.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang pria pengemudi mobil Alphard mengancam warga dengan pisau.
Baca SelengkapnyaPembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca Selengkapnya