Keren, ahli kimia ITB bikin kompor gas dari limbah
Merdeka.com - Tak hanya Jakarta, sampah juga menjadi problem utama di seluruh Indonesia. Jika tak ditangani, sampah bisa menyebabkan gangguan terhadap kesehatan dan kerusakan lingkungan.
Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), Andreas punya inovasi cerdas untuk mengatasinya. Insinyur ini membuat biogaster, sebuah kompor gas yang seluruh bahannya merupakan sampah organik, dan kotoran sapi.
"Jadi ini adalah biomassa biologi untuk menghasilkan biogas jadi bahan bakar. Bisa jadi sayuran bekas, bisa dari rumput. Enggak susah masak makanan," kata Andreas saat dihubungi merdeka.com, Senin (28/3).
-
Bagaimana cara kerja alat pemusnah sampah Suko? Alat pemusnah sampahnya terbuat dari tumpukan tiga buah drum bekas. Drum bekas itu dimodifikasi. Di bagian atasnya terdapat lubang untuk memasukkan sampah sekaligus berfungsi sebagai cerobong asap. Sementara bagian tengahnya disekat dengan penyaring sehingga sampah yang dimusnahkan abunya turun ke bawah.
-
Mengapa Suko membuat alat pemusnah sampah? Karena sampah semakin menggunung, ia pun tercetus ide untuk membuat alat yang bisa memusnahkan sampah dengan cepat.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah? Daur ulang sampah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan memanfaatkan kembali botol atau kaleng bekas sebagai wadah atau pot bunga, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah estetika lingkungan kita.
-
Alat apa yang dibuat Suko untuk mengatasi masalah sampah? Kondisi ini bisa menimbulkan keresahan. Hal inilah yang membuat Suko 'Tiwil' Siswanto, warga Desa Meteseh, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang tercetus ide untuk membuat alat pemusnah sampah dari bahan drum bekas.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Bagaimana sampah di Kota Jogja dibersihkan? Pada Senin pagi (9/10), seperti terlihat pada akun Instagram @merapi_uncover, tampak beberapa petugas kebersihan sedang membersihkan sampah-sampah yang menumpuk. Mereka juga membawa satu unit truk untuk memindahkan sampah-sampah tersebut ke dalam truk.
Sistem kerja Biogaster ini tidak begitu rumit, petani atau warga cukup memasukkan sampah organik seperti sampah sayuran atau rumput liar ke dalam tungku. Nantinya sampah tersebut akan diolah secara alami oleh bakteri yang sudah disiapkan.
"Bakteri ini secara alami akan mengolahnya. Bakteri ini ada di dalam kotoran ternak sapi, atau rawa-rawa, dasar saluran parit," jelasnya.
Sayangnya, alat ini belum mendapatkan hak paten, namun sudah digunakan di banyak daerah.
"Udah banyak dipakai, ada di Kalimantan, ada di Purwakarta dan sebagainya," lanjut Andreas.
Semula, penciptaan alat ini dilakukan untuk menggantikan fungsi gas elpiji yang dianggap membebani rumah tangga.
"Kalau dulu, sebagai pengganti elpiji, ganti biaya rumah tangga, dan memusnahkan limbah atau kotoran ternak. Sehingga, sampah atau kotoran ternak terangkat supaya tidak cermati efek global pemanasan. Banyak manfaatnya," paparnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria berinisiatif menyambungkan gas dari septic tank ke kompor di dapur, hasilnya bikin tercengang.
Baca SelengkapnyaAlat ini juga tidak membutuhkan aliran listrik maupun bahan bakar seperti minyak, gas.
Baca SelengkapnyaBahan bakar yang dihasilkan oleh Muryani dari limbah plastik itu dinamakan BBM Plast.
Baca SelengkapnyaMuryani mengolah limbah menjadi BBM terinspirasi dari menumpuknya sampah plastik.
Baca SelengkapnyaAlat ini pun menarik perhatian warga berbagai daerah
Baca SelengkapnyaEco Enzyme itu punya banyak nilai manfaat nilai manfaat seperti digunakan untuk disinfektan, sabun mandi, pembersih rumah, dan cairan pestisida.
Baca SelengkapnyaSelain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.
Baca SelengkapnyaHasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.
Baca SelengkapnyaMomen Mayjen Kunto Arief Wibowo bagikan kompor biomassa ke masyarakat di Purworejo.
Baca SelengkapnyaSetelah adanya kegiatan ini, warga setempat tidak lagi khawatir soal penumpukkan sampah.
Baca SelengkapnyaSelain diolah sebagai pupuk kompos, sampah-sampah ini juga dijadikan sebagai bahan bakar alternatif.
Baca SelengkapnyaCanggihnya, ia mempraktikan langsung alat buatannya itu untuk memasak telur hingga matang sempurna.
Baca Selengkapnya