Keren, Mahasiswa ITS ciptakan baterai gel dari tomat
Merdeka.com - Tiga mahasiswa Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yakni Febrilia Agar Pramesti, Abduh Muharram Chairacita, dan Putri Augista Nur Azizah menciptakan baterai gel memanfaatkan sari buah tomat sebagai pengganti zat kimia berbahaya pada baterai.
Dikutip dari Antara, Minggu (8/7), pengarah karya inovasi tersebut, Randy Yusuf Kurniawan, mengatakan dalam komposisinya, baterai memiliki elektrolit (zat kimia) yang berbahaya bagi lingkungan, seperti lithium dan timbal. Terlebih, jika zat tersebut bereaksi akan menimbulkan ledakan dan keracunan pada tubuh.
"Buah tomat berasa asam tersebut diukur keasamannya melalui kadar vitamin C dan menghasilkan 10-40 miligram vitamin C per 100 gram tomat. Tomat yang menjadi bahan uji adalah tomat mentah sampai masak dengan mengambil sari tomat terlebih dahulu dengan cara dijus kemudian diuji," katanya.
-
Apa yang diciptakan oleh tiga mahasiswa di Bogor? Tiga mahasiswa di Bogor, Jawa Barat, berhasil menciptakan inovasi lewat ampas kopi. Mereka ialah Dimas Aji, Dianto, dan Amar yang merasa tak ingin sisa kopi dari kafe yang dikelola terbuang sia-sia. Melalui kreativitas ketiganya, bahan bakar briket cetak yang terbuat dari ampas kopi itu tercipta.
-
Siapa yang terlibat di PT Industri Baterai Indonesia? MIND ID melalui ANTAM melakukan kolaborasi bersama PLN dan Pertamina dalam membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC). Kemudian IBC bersama Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd., (CBL) telah menandatangani framework agreement mencakup kegiatan pertambangan bijih nikel hingga industri daur ulang baterai pada 14 April 2022 silam.
-
Kenapa mahasiswa tersebut membuat briket? Agar termanfaatkan dengan baik, ketiga mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor itu lantas mengolahnya menjadi briket. Ini sekaligus memanfaatkan peluang karena bahan bakar ramah lingkungan seperti briket tengah memiliki nilai jual ekonomi tinggi di pasaran.
-
Siapa yang membuat motor listrik karya mahasiswa UGM? Mereka tergabung ke dalam Tim Gasbadra UGM. Satu tim terdiri dari 12 orang. Engineer Tim Gasbadra UGM, Dhamar Gumilang P, mengatakan bahwa pengembangan motor listrik ini dilakukan sejak tahun 2022 dan dilakukan di bawah bimbingan dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika UGM dan didukung oleh PLN.
-
Siapa yang membuat baterai berbasis air baru? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
-
Bagaimana ilmuwan meningkatkan baterai berbasis air? Dengan mengubah campuran kimia yang ada di dalam baterai berbasis air, tim peneliti dapat meningkatkan kepadatan energi dan kinerja keseluruhan baterai berbasis air ini.
Dia menjelaskan, asam sebagai sumber proton, ketika bereaksi dengan elektroda menghasilkan elektron yang mengalir ke sirkuit luar sehingga terjadi aliran listrik.
"Tetapi, sari tomat tersebut masih berbentuk cairan, di mana elektrolit yang berupa cairan menghasilkan tegangan listrik yang kecil," ujarnya.
Alhasil sebelum dirangkai menjadi baterai, sari tomat ditambahkan biopolimer berupa agarose untuk menjadi elektrolit berbentuk gel. Penambahan agarose mampu meningkatkan densitas atau kerapatan elektrolit.
"Rapatnya elektrolit membuat nilai tegangan listik menjadi tinggi," ujar mahasiswa pascasarjana ITS asal Surabaya itu.
Sementara itu, ketua tim kelompok itu, Febrilia Agar Pramesti mengatakan tegangan listrik yang dihasilkan dan diperoleh yakni 1 volt dengan memberikan perlakuan melalui perbandingan volume sari tomat dan agarose encer sebesar 1:2. Sedangkan untuk agarose encer sendiri dibuat dengan melarutkan biopolimer agarose ke dalam air dengan perbandingan volume 1:3.
"Nilai tegangan 1 volt yang dihasilkan itu hanya dalam skala kecil. Bisa jadi jika dilakukan scale up atau pembesaran skala volume, tegangan listrik pada baterai gel ini akan lebih besar," katanya.
Baterai gel dari buah tomat ini juga dinilai tim mampu menghasilkan tegangan dan arus yang sangat stabil. "Kami menjalankan baterai selama 30 menit, tegangannya menjadi 0,985 volt, hanya selisih 0,015 volt saja, selisih ini sangat sulit diperoleh pada penelitian baterai umumnya," ujar Febri.
Melalui inovasi ini pun, tim berharap baterai gel dari buah tomat ini bisa digunakan oleh masyarakat sebagai baterai yang ramah lingkungan, serta mampu mengantarkan timnya untuk lolos bertarung di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-31 yang bakal digelar bulan Agustus mendatang di Yogyakarta.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa ITS ini punya kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan
Baca SelengkapnyaAjang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaTemuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.
Baca SelengkapnyaCairan ini efektif untuk mengusir nyamuk penyebab demam berdarah.
Baca SelengkapnyaDetergen ini hanya menghasilkan sedikit busa karena dibuat dari bahan alami sehingga tidak membuat kulit iritasi dan tidak mencemari ekosistem air.
Baca SelengkapnyaShell Indonesia mengumumkan tiga pemenang Think Efficiency 2023, kompetisi karya inovasi pelajar untuk mendorong kemajuan ilmu danteknologi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSiswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar. Seperti apa hasilnya?
Baca SelengkapnyaEco Enzyme itu punya banyak nilai manfaat nilai manfaat seperti digunakan untuk disinfektan, sabun mandi, pembersih rumah, dan cairan pestisida.
Baca SelengkapnyaProgram Shell Eco-Marathon sukses menjadi wadah mahasiswa Indonesia untuk berinovasi!
Baca SelengkapnyaIa satu-satunya perempuan Indonesia yang menang dalam Female Science Talents Intensive Tracks 2024 di Jerman.
Baca SelengkapnyaBahan bakar yang dihasilkan oleh Muryani dari limbah plastik itu dinamakan BBM Plast.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP Kharisma Bangsa menjadi perwakilan Indonesia yang mendapatkan Grand Award!
Baca Selengkapnya