Keren, mahasiswa UNS ini ciptakan alat bantu dengar harga murah tapi kualitas bagus
Merdeka.com - Mahasiswa Universitas Negeri Surakarta, Febri Abdul Rohman, berhasil menemukan alat bantu dengar dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Temuan ini berhasil dibuat setelah mengikuti kuliah proyek kreatif melalui 'Program Kreativitas Mahasiswa.'
"Ternyata seluruh mahasiswa diminta membuat sebuah alat yang berguna bagi masyarakat sekitar," kata Febri di Solo. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (7/4).
Salah satu alasan Febri menciptakan alat ini karena adanya garis keturunan di keluarga yang menderita gangguan pendengaran. Sehingga, mahasiswa asal Kabupaten Sukoharjo, Jateng, ini berusaha membuat alat bantu pendengaran tersebut.
-
Apa yang dijual dengan harga Rp1.000? Dengan bahan sederhana dan murah, Anda bisa menjual berbagai olahan es lilin ini dengan terjangkau, yaitu Rp1.000.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
-
Kenapa Apple-1 dijual dengan harga mahal? Harga-harga di atas memang bukan harga yang murah. Namun hal itu tentu sepadan dengan sejarah yang terkandung di dalam barang-barang tersebut.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Apa yang Frans Faisal beli? Frans Faisal, kakak Fuji, baru saja membeli sebuah rumah yang lokasinya tidak jauh dari rumah kedua orangtuanya.
-
Kenapa motor-motor ini dibanderol mahal? Motor-motor ini menggunakan teknologi mutakhir, material berkualitas tinggi, dan dirancang dengan desain eksklusif. Banyak di antaranya diproduksi dalam edisi terbatas, sehingga menambah nilai prestise.
"Saya pernah membongkar alat bantu pendengaran punya ibu saya, ternyata di dalamnya menggunakan komponen-komponen berharga murah," katanya.
Oleh karena itu, ia berusaha membuat alat tersebut dengan kualitas terbaik tetapi harganya terjangkau. Febri mengatakan jika di pasaran alat tersebut dijual mulai dari harga Rp 300.000 hingga jutaan rupiah.
"Kalau alat yang saya ciptakan ini harganya bisa di kisaran Rp 50.000. Jadi sangat murah," katanya.
Beberapa komponen yang digunakannya di antaranya pengeras suara mini dan "integrated circuit" (IC) yang berfungsi sebagai penguat suara.
Sementara itu, hingga saat ini mahasiswa semester lima Jurusan Teknik Elektro kelahiran 22 Februari 1997 tersebut masih menyempurnakan hasil temuannya tersebut, salah satunya dari sisi pengemasan.
"Yang pasti harus menarik. Di sini saya berencana bekerja sama dengan pabrik pembuatan mainan, mereka biasa buat wadah barang. Ini saya baru buat desainnya dulu," katanya.
Ia berharap dengan pengembangan alat tersebut, produk bisa segera dijual di pasaran sehingga makin banyak orang menikmati temuannya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pemuda tepian Rawa Pening memberdayakan masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang punya nilai jual.
Baca SelengkapnyaProduk-produk ramah lingkungan harganya lebih mahal ketimbang produk pabrikan.
Baca SelengkapnyaFirman berjuang keras untuk mengangkat derajat keluarganya yang selama ini hidup miskin.
Baca SelengkapnyaBerkat video perkenalan uniknya, jualan maba Universitas Brawijaya ini laris.
Baca SelengkapnyaVirage Awi, nama usaha kerajinan bambu milik Adang, diketahui menjadi salah satu klaster usaha binaan BRI.
Baca Selengkapnya