Keresahan Indonesia saat Donald Trump menang Pilpres AS
Merdeka.com - Secara mengejutkan Donald Trump mengungguli Hillary Clinton dalam pertarungan Pemilihan Presiden AS. Trump berhasil meraih suara sebanyak 276, sementara rivalnya Hillary Clinton mendapat 218 suara. Dengan hasil itu, Trump siap menuju Gedung Putih menjadi Presiden ke-45 AS. Sosoknya yang kontroversial membuat banyak pihak mencibir kemenangannya.
Tidak sedikit yang merespon negatif kemenangan Trump. Bukan hanya rakyat AS, tapi juga dunia. Termasuk Indonesia. Terpilihnya Trump dikhawatirkan mengganggu perekonomian Tanah Air dan perekonomian global. Itu sudah mulai terlihat dari gejolak di pasar modal kemarin.
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menilai kemenangan Trump berdampak buruk pada perekonomian nasional lantaran akan membuat pergerakan pasar lesu. Sebab, pasar lebih pro terhadap kebijakan Hillary, rival Trump dalam ajang Pilpres di AS.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa aja yang stres berat pasca pemilu? Setidaknya ada 10 orang yang terdiri dari timses dan panitia Pemilu (KPPS/PPS/PPK) di Ponorogo yang terindikasi stres berat.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang protes atas hasil Pilpres di Bengkulu? Paslon 01 dan 03 Protes Prabowo-Gibran Menang di Bengkulu, Soroti Dugaan Bansos hingga Peran Pejabat
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
Eva khawatir, bank sentral AS justru makin nekat menaikkan suku bunga dan bakal berdampak pada pelemahan Rupiah ke depannya. "Jangan lupa ekonomi Amerika signifikan, dan terutama jangan lupa The Fed ancang-ancang untuk menaikkan interested, kalau naik itu dampaknya ke kita, juga nanti Rupiah melemah lagi," kata Eva di gedung DPR, Rabu (9/11) kemarin.
"Sementara sekarang kita lagi-lagi nya menerima tax amnesty. Dolar lagi masuk ke sini-sini, ternyata begitu hasil yang sementara (sebelum ada pengumuman kemenangan) ini pun sudah berdampak ke IHSG. Rupiah juga pasti akan melemah karena biasanya hubungannya kalau saham kaitannya ke itu," sambung Eva.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sempat mengeluarkan keluhan serupa pada Selasa (8/11) lalu, atau sehari sebelum Trump resmi terpilih Presiden AS. Ketakutan lain dirasakan JK, sapaan akrabnya, Trump dikhawatirkan hanya melindungi kepentingannya sendiri.
Sehingga dia melihat bakal ada kesulitan tidak hanya Indonesia, melainkan para negara lain, dalam mengembangkan perekonomiannya. "Indonesia dan dunia ingin sesuatu yang damai ekonomi berjalan. Kalau Trump (terpilih) dunia jadi susah itu, kalau orang mengharapkan banyak Hillary (terpilih), tunggu saja," ujar JK.
Meski banyak pihak resah, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Ketua Umum Partai Golkar, setya Novanto justru menyambut bahagia. Dua politisi ini memang sempat bikin heboh lantaran menghadiri kampanye Trump di AS beberapa bulan lalu. Mereka percaya Trump mampu membawa perekonomian dunia, termasuk Indonesia semakin membaik. .
Fadli menyebut keuntungan bagi Indonesia terutama bagi segi bisnis, perdagangan dan investasi lainnya. "Buat Indonesia akan lebih bagus, karena kalau Donald Trump pasti kerjasamanya lebih pada arah bisnis, entrepreneur. Bahkan dia sendiri mengatakan dia adalah seorang builder," kata Fadli, kemarin.
Sementara Setya, mengaku bahagia dan bersyukur dengan kemenangan Trump. Menurutnya, kemenangan Trump diharapkan bisa menjadi keuntungan bagi negara Indonesia.
"Mudah-mudahan kemenangan ini hubungan antara Indonesia dan juga Amerika Serikat akan lebih baik. Khususnya baik di dalam perdagangan dalam instansi dan hubungan bilateral ini bisa semakin akrab," terang Setya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.
Baca SelengkapnyaKekhawatiran bagi Indonesia karena sikap proteksi Donald Trump terhadap perdagangan internasional.
Baca SelengkapnyaJika Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS, kebijakan proteksionisme dan perubahan pajak yang mungkin diterapkan berpotensi memengaruhi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.
Baca SelengkapnyaDiprediksi dollar akan menguat, suku bunga Amerika Serikat akan tinggi, bahkan perang dagang juga diprediksi akan terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaMendag Budi mengaku tak menutup telinga terkait isu akan adanya ancaman potensi penambahan bea masuk usai Trump kembali menjadi Presiden AS.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat merupakan mitra strategis yang memiliki hubungan kuat dan beragam.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi sambutan saat groundbreaking Hotel Nusantara, Penajam Paser Utara, Kamis (21/9)
Baca SelengkapnyaSejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJK kemudian bicara tentang demokrasi. Menurut dia, banyak yang salah kaprah dalam memahami demokrasi.
Baca Selengkapnya