Kericuhan soal vaksin palsu di RS Elisabeth berujung ke ranah hukum
Merdeka.com - Kericuhan yang terjadi di Rumah Sakit Elisabeth, Kota Bekasi, pada Sabtu (16/7) malam lalu, saat pertemuan antara keluarga pasien vaksin palsu dengan manajemen berujung ke ranah hukum. Direktur Utama RS Elisabeth, Antonius Yudianto melaporkan dugaan kasus penganiayaan karena mengaku dipukul dalam insiden tersebut.
Kapolresta Bekasi Kota, Kombes Heri Sumarji membenarkan laporan dugaan penganiayaan tersebut. Menurut dia, kasusnya kini tengah ditangani oleh penyidik Unit Keamanan Negara Satuan Reskrim Polresta Bekasi Kota.
"Kami baru akan meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian," kata Heri kepada merdeka.com di Hotel Amarosa, usai menggelar pertemuan dengan unsur Muspida, Kota Bekasi, Senin (18/7).
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Heri mengatakan, Antonius belum divisum. Pihaknya memastikan proses visum mendapatkan pendampingan dari penyidik kepolisian.
"Tidak mungkin dia melakukan visum sendiri, harus ada petunjuk dari penyidik," kata Heri.
Heri menambahkan, kericuhan yang terjadi dalam pertemuan antara keluarga pasien vaksin palsu dengan manajemen rumah sakit ketika itu dapat dikendalikan aparat kepolisian yang berjaga.
Dia membantah kabar kericuhan tersebut sampai menimbulkan kerugian materi seperti kaca pecah, meja kursi rusak, dan lain sebagainya.
"Kami tidak ingin kejadian serupa terulang lagi. Makanya kami menempatkan sejumlah personel di rumah sakit terindikasi menggunakan vaksin palsu," kata Heri.
Sebelumnya, pada Sabtu (16/7) malam lalu terjadi kericuhan ketika pertemuan antara keluarga pasien vaksin palsu dengan manajemen rumah sakit. Para keluarga tidak puas dengan jawaban Dirut rumah sakit, sehingga mereka mendatangi perwakilan rumah sakit di meja depan dan menggeberaknya.
Alhasil, untuk menghindari amukan massa, direktur terpaksa dievakuasi ke sebuah ruangan. Tak lama kemudian, dia kembali lagi menemui keluarga pasien kemudian membuat surat pernyataan mengenai vaksin palsu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya mendorong agar kepolisian segera menangani kasus bullying ini secara cepat," kata Saleh Partaonan Daulay.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan, korban RZ telah dimintai keterangan sebagai saksi bersamaan dengan tujuh orang lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Pengacara korban, Amanda Manthovani
Baca SelengkapnyaSetelah lama memendam, RZ memberanikan diri melaporkan pelecehan yang dialami.
Baca SelengkapnyaPerundungan atau bullying dokter senior terhadap juniornya ramai dibahas belakangan ini.
Baca SelengkapnyaAtas insiden itu, korban langsung keluar ruangan dan mengadu kepada atasannya.
Baca SelengkapnyaRN mencairkan dana itu lalu memberikan kepada para staf dengan nominal tak sesuai dengan semestinya.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Kemenkes, M. Syahril mengatakan, pihaknya menerima 211 pengaduan perundungan di laman perundungan.kemkes.go.id.
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan di Binus dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKapolres Dairi AKBP Reinhard H Nainggolan angkat bicara soal pemukulan yang dilakukannya terhadap dua anggotanya hingga mereka terpaksa dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca Selengkapnya