Keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman Milik Pangeran Diponegoro Dipamerkan di Solo
Merdeka.com - Sekian lama menghilang, Keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman kini berada di Kota Solo. Masyarakat Surakarta sekitarnya kini bisa menyaksikan pusaka bersejarah milik Pangeran Diponegoro itu di Museum Keris Nusantara, Jalan Bhayangkara, Kompleks Stadion Sriwedari Solo.
Keris yang selalu dibawa Pangeran Diponegoro ketika berperang melawan Belanda tahun 1825-1830 itu dipamerkan mulai 20-25 November 2021. Pameran dalam rangka Pekan Keris-Indonesian, Keris for The World 2021.
Keris yang terbuat dari besi hitam dan memiliki sebelas luk itu diletakkan di salah satu ruangan bernuansa hitam di lantai satu Museum Keris Nusantara Solo. Keris bersama warangka ditempatkan dalam kotak kaca.
-
Dimana tempat wisata sejarah di Solo? Yup, banyak sekali tempat yang bersejarah peninggalan kerajaan zaman dulu di Solo yang kemudian dijadikan lokasi wisata sejarah yang ciamik dan wajib untuk dikunjungi.
-
Dimana makam Pangeran Diponegoro berada? Lokasi makam Pangeran Diponegoro berada di Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, Makassar.
-
Dimana letak Keraton Surakarta Hadiningrat? Ini merupakan tempat bersejarah yang menyimpan beragam budaya kerajaan yang masih berjalan hingga detik ini.
-
Dimana Tongkat Kiai Cokro disimpan setelah kembali ke Indonesia? Lalu diadakanlah upacara penyerahan tongkat ini di Galeri Nasional, karena pada waktu itu bapak presiden sedang ada di Filipina, maka saya menerima tongkat itu, mewakili pemerintah dan presiden,' kata Anies di kanal Youtubenya, dikutip Merdeka.com, Sabtu (31/8).
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Siapa pemilik keris Klungkung? Asal-usul belum dapat memastikan apakah keris ini dimiliki oleh Dewa Agung Jambe II atau kerabat dekatnya, tetapi keberadaannya menjadi saksi bisu dari peristiwa tragis yang terjadi pada zaman itu.
Dalam ruangan itu juga terdapat lukisan Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro sedang menaiki kuda. Terdapat juga narasi yang menjelaskan sejarah mengenai Keris Kanjeng Kyai Nogo Siluman untuk memudahkan masyarakat yang berkunjung.
Pamong Budaya Ahli Muda Museum Nasional, Mananti Amperawan Marpaung mengatakan, keris yang gandiknya berbentuk kepala naga dan terdapat badan naga memanjang mengikuti bilah tersebut sempat hilang selama ratusan tahun atau dalam perawatan Pemerintah Belanda.
Kemudian pada Maret 2020, Pemerintah Belanda melalui Raja Belanda Willem-Alexander mengembalikan keris tersebut kepada Pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sepulang dari Belanda keris tersebut disimpan di Museum Nasional Jakarta.
"Keris Pangeran Diponegoro ini baru pertama kali keluar dari Museum Nasional sejak diserahkan ke Pemerintah Indonesia dari Pemerintah Belanda," ujar Mananti kepada wartawan di Museum Keris Nusantara, Senin (22/11).
Keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman, lanjut dia, biasanya dipamerkan di lantai empat Gedung B Museum Nasional, terakhir pada Desember 2020. Dan saat ini dibawa ke Museum Keris Nusantara, dipamerkan agar bisa disaksikan masyarakat Solo dan sekitarnya.Setelah pameran selesai, keris akan dikembalikan ke Museum Nasional.
Menurut dia, kembalinya Keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman ke Indonesia memiliki sejarah panjang.Sejak ditangkapnya Pangeran Diponegoro pada 1830 hingga tahun 2020, keris yang memiliki warangka berbentuk ladrang atau branggah itu tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
"Jadi memang sudah ada diplomasi yang cukup panjang. Tapi baru tahun 2020 kemarin diserahkan secara resmi ke Indonesia," katanya.
Sebelum keris itu, juga ada pengembalian sejumlah barang koleksi Pangeran Diponegoro lainnya, di antaranya payung, pelana kuda, dan tombak.Yang terakhir dikembalikan adalah keris pusaka itu.
"Kita ini memang yang layak menyimpan dan merawat koleksi Pangeran Diponegoro," tandasnya.
Mananti menambahkan, Keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman dibawa ke Belanda oleh Kolonel Jan-Baptist Cleerens (komando pasukan Belanda dalam Perang Jawa) setelah Perang Jawa berakhir.
Keris ini kemudian dihadiahkan kepada Raja Willem 1 sebagai tanda kemenangan Belanda atas Pangeran Diponegoro. Keris tersebut kemudian diserahkan ke Koninklijk Kabinet van Zeidzaamhende (KKZ).
Pada 1883, KKZ dibubarkan dan koleksinya dialihkan ke 7 museum di Belanda. Salah satu di antaranya adalah Keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman yang diserahkan ke Museum Volkenkunde, Leiden.
Keris ini sempat dinyatakan hilang selama 150 tahun. Upaya riset dilakukan untuk menemukan kembali keris tersebut melalui riset arsip dan dokumentasi yang cukup panjang.
Terdapat tiga dokumen yang digunakan untuk mengidentifikasi keris milik Pangeran Diponegoro. Pertama, surat Sentot Prawirodirdjo (mantan perwira perang Pangeran Diponegoro). Kedua, keterangan Kolonel Jan-Baptist Cleerens (komando pasukan Belanda dalam Perang Jawa). Ketiga, surat dari pelukis Raden Saleh yang mendeskripsikan bentuk keris tersebut. Tahap selanjutnya berupa verifikasi dari para sejarawan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat Jawa mempercayai bahwa tongkat ini memiliki karomah yang kuat. Barang siapa yang memegangnya, diyakini bisa menjadi seorang pemimpin.
Baca SelengkapnyaSolo terkenal dengan nuansa budaya jawanya yang kental, menjadikan kota ini sebagai tujuan destinasi wisata favorit wisatawan lokal hingga mancanegara.
Baca SelengkapnyaMuseum ini menyimpan berbagai peninggalan keris. Beberapa koleksi keris merupakan karya masterpiece.
Baca SelengkapnyaMuseum Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, koleksinya mulai dari masa kerajaan hingga masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaAda beragam tempat wisata Solo dan sekitarnya yang memuaskan hati untuk dikunjungi.
Baca SelengkapnyaSolo merupakan kota dengan julukan kota budaya ini menyimpan segudang panorama dan pesona alam yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaBangunan itu memiliki banyak koleksi barang antik.
Baca SelengkapnyaMuseum Sadurengas terletak di Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, yang merupakan bekas rumah kediaman salah seorang Sultan Pasir.
Baca SelengkapnyaMuseum Sadurengas merupakan bekas rumah kediaman salah seorang Sultan Pasir.
Baca SelengkapnyaPengunjung seolah diajak napak tilas kejayaan Banten Lama, melalui sejumlah peninggalannya di kampung wisata tersebut.
Baca SelengkapnyaTak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.
Baca SelengkapnyaNdalem Kalitan dibeli Soeharto dari keluarga atau ahli waris Pura Mangkunegara.
Baca Selengkapnya