Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keris Kyai Buntit, simbol Paku Alam yang sah

Keris Kyai Buntit, simbol Paku Alam yang sah Paku Alam X. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Dalam prosesi Jumenengan Paku Alam X, pusaka yang paling penting adalah Keris Kyai Buntit. Keris tersebut merupakan simbol Paku Alam yang sah setelah Jumenengan atau pelantikan naik takhta.

Keris Kyai Buntit tersebut diselipkan di pinggang Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Suryodilogo sebagai bukti bahwa dia adalah Paku Alam penerus.

Kanjeng Pangeran Harya (KPH) Indrokusumo menjelaskan keris Kyai Buntit pertama kali dikenakan pada penobatan Paku Alam III. Selanjutnya diteruskan gunakan oleh Paku Alam penerus.

"Secara sejarah keris ini sudah jelas. Karena memang diwariskan turun temurun," katanya pada wartawan, Kamis (7/1).

Keris Kyai Buntit ini diselipkan oleh kerabat Pakualaman yang tertua. Hal itu menandakan legitimasi dari kerabat jika KGPH Suryodilogo adalah pewaris yang sah.

"Yang memasangkan tidak sembarangan. Setelah itu diselipkan, itu berarti sudah sah," tegasnya.

Dalam prosesi Jumenengan, setelah keris Kyai Buntit disematkan, Suryodilogo sudah menjadi Paku Alam X. Dia pun langsung membacakan sabda pertamanya. Sabda tersebut berisi janji Paku Alam X untuk meneruskan kebudayaan yang diwariskan oleh leluhurnya.

"Sebagai orang yang mendapatkan amanat untuk menjalankan tugas sebagai KGPAA Paku Alam X, saya sampaikan dengan jujur bahwa kewajiban yang akan laksanakan adalah tugas yang berat karena saya akan melanjutkan kewajiban leluhur Mataram sebagai pengemban kebudayaan," kata Paku Alam X.

Setelah pembacaan Sabda, dia pun duduk. Prosesi Jumenengan ini diakhiri dengan ditandai tarian Bedoyo Angron Akung yang merupakan ciptaan Paku Alam II.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Situs Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau
Situs Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau

Lubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.

Baca Selengkapnya
Tradisi Puter Kayun Warga Boyolangu Banyuwangi Berlangsung Meriah
Tradisi Puter Kayun Warga Boyolangu Banyuwangi Berlangsung Meriah

Tradisi Puter Kayun bukan hanya warisan budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisatawan.

Baca Selengkapnya
Kuncen Makam Hadang Jenazah Pakai Golok, Intip Uniknya Tradisi Kematian di Subang yang Viral
Kuncen Makam Hadang Jenazah Pakai Golok, Intip Uniknya Tradisi Kematian di Subang yang Viral

Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam

Baca Selengkapnya
Konon Sudah Ada Sejak Era Majapahit, Ini Kisah Para Perajin Keris di Dusun Banyusumurup Bantul
Konon Sudah Ada Sejak Era Majapahit, Ini Kisah Para Perajin Keris di Dusun Banyusumurup Bantul

Mata pencaharian sebagai perajin keris telah diwariskan secara turun-temurun, melintasi berbagai era peradaban.

Baca Selengkapnya
3 Batik Khas Madiun Terinspirasi dari Pecel hingga Senjata Putri Kerajaan, Penuh Filosofi Bikin Bangga Pemakainya
3 Batik Khas Madiun Terinspirasi dari Pecel hingga Senjata Putri Kerajaan, Penuh Filosofi Bikin Bangga Pemakainya

Batik-batik ini sarat nilai sejarah dan budaya. Batik Madiun masih terus dilestarikan hingga kini.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Keris Bali Karya Seni yang Dianggap Sakral dan Punya Kekuatan Magis, Proses Pembuatannya Pakai Doa
Sisi Lain Keris Bali Karya Seni yang Dianggap Sakral dan Punya Kekuatan Magis, Proses Pembuatannya Pakai Doa

Keris Bali bukan senjata biasa, ia sangat dekat dengan kehidupan spiritual dan budaya masyarakat Pulau Dewata

Baca Selengkapnya
Memiliki Panjang 150 Meter, Intip Kisah Tongkat Sakti Tunggal Panaluan Milik Orang Batak
Memiliki Panjang 150 Meter, Intip Kisah Tongkat Sakti Tunggal Panaluan Milik Orang Batak

Dalam kehidupan masyarakat Batak Toba masih mengenal sebuah tongkat sakti yang menjadi sejarah lisan sampai saat ini.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gendang Pampat, Musik Tradisional Suku Dayak Iban Sebagai Simbol Rasa Syukur
Mengenal Gendang Pampat, Musik Tradisional Suku Dayak Iban Sebagai Simbol Rasa Syukur

Permainan alat musik tradisional itu dilakukan untuk mengisi waktu kebersamaan mereka di rumah panjang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Topeng Kemindu, Jejak Akulturasi Jawa di Kesultanan Kutai
Mengenal Tari Topeng Kemindu, Jejak Akulturasi Jawa di Kesultanan Kutai

Dahulu, tarian ini hanya dimainkan oleh kalangan tertentu. Namun kini tarian ini boleh dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di luar keraton

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Bukit Siguntang Palembang, Wisata Sejarah Kerajaan Sriwijaya yang Selalu Ramai Jelang Pemilu
Mengunjungi Bukit Siguntang Palembang, Wisata Sejarah Kerajaan Sriwijaya yang Selalu Ramai Jelang Pemilu

Di Bukit Siguntang ditemukan beberapa makam yang dipercaya sebagai keturunan dari Kerajaan Sriwijaya di masa lampau.

Baca Selengkapnya
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo

Masjid itu punya kemiripan dengan masjid agung Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Sigeh Penguten, Kesenian dalam Menyambut Tamu Agung di Lampung
Mengenal Tari Sigeh Penguten, Kesenian dalam Menyambut Tamu Agung di Lampung

Sebuah kesenian tradisional dari Lampung ini pada umumnya kerap ditampilkan ketika pembukaan suatu acara baik formal maupun non formal.

Baca Selengkapnya