Keroyok anak tentara, 2 anggota geng remaja di Palembang diringkus
Merdeka.com - Lantaran terlibat dalam pengeroyokan terhadap anak anggota TNI, dua anggota geng remaja berinisial AR (18) warga Jalan Talang Kerangga, Kelurahan 30 Ilir, Palembang dan J (18) warga Jalan Sultan Mansur, Kelurahan 32 Ilir, diringkus. Pengeroyokan itu dilatarbelakangi dendam antar geng.
Tertangkapnya kedua pelaku berdasarkan laporan korban Riki (18) beberapa saat usai kejadian di Jalang Rambutan, Kelurahan 30 Ilir, Ilir Barat II, Palembang, Sabtu (10/4) lalu. Keduanya diringkus di rumah masing-masing, Senin (25/4).
Pengeroyokan bermula saat korban bersama beberapa rekannya berpapasan dengan tujuh pelaku yang sedang nongkrong. Satu per satu korban dan rekannya ditanya tempat tinggalnya. Korban menjawab jujur jika dirinya tinggal di Kelurahan 29 Ilir Palembang.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Kenapa anak SD di Jombang tega menganiaya temannya? Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
Ternyata, para pelaku sedang mengincar siapa pun remaja asal kelurahan tersebut karena pernah ada masalah antar geng. Alhasil, korban digebuki para pelaku dengan kayu balok dan tangan kosong. Sedangkan rekan korban dibiarkan pergi karena beralamat di kampung lain.
Salah satu tersangka AR mengaku memiliki dendam cukup lama bahkan pernah terlibat tawuran antar mereka. Meski tidak memiliki nama geng khusus, namun kelompoknya sepakat akan melukai lawannya jika bertemu.
"Dendam lama, masalah kami. Siapa pun itu, terlibat atau tidak kalau asal 29 Ilir kami gebuki. Kami tidak tahu kalo dia (korban) anak tentara," ungkap tersangka AR di Mapolsek Ilir Barat II Palembang, Rabu (27/4).
Sebelum ditangkap, kedua tersangka mengaku tidak mengetahui mereka dipolisikan. Seperti biasa mereka tetap nongkrong di tempat kejadian untuk menunggu lawan yang lain.
"Kami tidak tahu kalau dia (korban) anak tentara. Tahunya dia anak kampung sebelah," kata tersangka J.
Kapolsek Ilir Barat II Palembang Kompol Ahmad Firdaus mengatakan, petugas sedang memburu lima pelaku lain yang turut terlibat. Sementara korban merupakan anak seorang TNI yang bertugas di Denpom Palembang.
"Persoalannya karena dendam, kami tidak bisa sebut dendam apa, tapi begitulah. Korban yang tidak tahu sama sekali persoalannya malah dikeroyok," ujarnya.
Atas perbuatannya itu, kedua tersangka dikenakan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman di atas lima tahun penjara. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akhir Pelarian Dua Anggota Gengster Sadis yang Bacok Pemuda di Tangerang!
Baca SelengkapnyaKelompok remaja yang menamakan diri gengnya dengan 'Kampung Tengah' itu kerap beraksi kekerasan.
Baca SelengkapnyaSatu anak tewas dibacok di punggung hingga menembus jantung
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa mengungkapkan motif dan identitas dua terduga pelaku penyerangan.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus dua remaja putri yang viral duel menggunakan senjata tajam di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di Palembang.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaKorban jadi sasaran keberingasan geng tersebut. Padahal saat kejadian, dia baru saja pulang main game online dengan teman-temannya.
Baca SelengkapnyaSaat ini korban FF yang dipukul dan ditendang korban sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaSaat bertugas tersebut, Ipda Hamsir melihat sekelompok pemuda mondar-mandir di sekitar Komplek Aditarina.
Baca Selengkapnya