Keroyok dan telanjangi polisi, geng motor layak dihukum berat
Merdeka.com - Keluarga besar Polri meminta kasus pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota geng motor terhadap anggota Pengendalian Massa (Dalmas) di Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (15/3) lalu diusut tuntas. Mereka menegaskan akan memberikan hukuman berat kepada para pelaku pengeroyok tersebut.
"Kalau kita bicara di Inggris ada orang atau oknum masyarakat menganiaya anggota polisi itu ancaman penjaranya dua kali lipat daripada kita menganiaya orang sipil. Itu di Inggris ancamannya seperti itu. Kalau sampai ditelanjangi diarak seperti itu si pelakunya seharusnya dihukum ancaman berat," kata pengurus Forum Putra Putri Polri, Bimo Suryono dalam acara diskusi 'Save Polri, tegakkan supremasi hukum' di Ruang Merak Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Selasa (17/3) petang.
Bimo mengatakan, sudah menjadi resiko seorang polisi menjadi salah satu korban pemukulan ketika sedang mengurus suatu masalah. Akan tetapi dia meminta supaya kasus tersebut tidak terulang, maka para pelaku harus diberi hukum yang setimpal.
-
Mengapa DPR RI minta pelaku dihukum berat? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4).
-
Apa pasal yang dikenakan pada pelaku? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Itulah risikonya jadi anggota polri. Sama kalau ada seorang begal ketangkep kadang polisi berusaha mengamankan kadang mobilnya hancur dirusak atau orangnya terluka dipukul," katanya.
Berkaca dari kasus tersebut, Bimo menilai, hal itu bisa jadi disebabkan oleh salah satu pemberitaan mengenai perbuatan oknum anggota polisi yang tidak sesuai dengan tugasnya. Kendati begitu bagaimana juga tidak semua anggota polisi memiliki karakteristik yang selama ini dituduhkan sejumlah pihak.
"Nah jangan salah pemberitaan seperti ini menimbulkan krisis kepercayaan. Salah satunya karena opini yang dibentuk itu. Kita berharap kasus tak terulang," tandasnya.
Seperti diketahui seorang anggota Dalmas Polresta Cirebon berinisial MA, yang menjadi korban pengeroyokan geng motor ketika berusaha melerai keributan melibatkan sesama geng motor di area parkir CSB Mall Jalan Cipto Magunkusumo, Cirebon, Minggu (15/3) kemarin.
Namun sekelompok pemuda itu tak terima dengan teguran MA dan mengeroyok, memperosoti celana dan mengarak MA menggunakan sepeda motor. Saat ini para pengeroyok tersebut sudah ditangkap. Di mana pelaku itu diketahui MI (15), S (28), YB (17), PP (16), RR (25), CA (17), AS (20) dan S (29).
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku ditangkap setelah dua hari korban melaporkan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaUC mengaku anak polisi karena tak terima ditegur korban sambil marah-marah.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda memakai jaket hitam berboncengan menggunakan motor pelat EA 3243 EE. Tiba-tiba saja korban didekati dan diremas bokongnya.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi dari anggota Polres Grobogan, menganiaya seorang montir saat memperbaiki motor di Bekel
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku menjalankan perang masing-masing. Mulai dari menginjak, memukul, hingga melindas korban dengan sepeda motor
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaSaat bertugas, korban menegur seseorang yang mengendarai sepeda motor tak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPolisi larang geng motor mendapatkan SKCK agar beri efek jera.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal karena nyaris diserempet kendaraan yang dikemudikan Rio. Korban kini mengalami koma setelah cidera berat di kepalanya.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut telah dilaporkan Ke Polsek Pulogadung.
Baca SelengkapnyaPolisi Jombang sengaja beri hukuman tak biasa kepada puluhan remaja pengendara motor knalpot brong.
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca Selengkapnya