Kerukunan warga Kaliori dalam wajah Seribu Hanoman
Merdeka.com - Menarikan Rampak Hanoman, 1000 sosok kera putih memenuhi sepanjang jalan dari Lapangan Garuda di desa Kaliori ke Bukit Hanoman di kompleks bumi Perkemahan Kendalisada pada Minggu (24/9). Sosok-sosok kera putih itu adalah Hanoman, tokoh pewayangan yang dikeramatkan di desa tersebut.
Koreografer tari Rampak Hanoman, Resi Aji Susilo mengatakan tarian tersebut yang menonjolkan pada gerakan-gerakan sederhana menggambarkan warga desa yang berperilaku lugu dan mengedepankan kerukunan. Gerakan-gerakan yang lincah juga menggambarkan keuletan warga desa dimana satu dan yang lain tak sungkan untuk saling menolong dalam menjalani hubungan sosial.
"Tari ini memang secara khusus saya kreasikan untuk Kendalisada Art Festival. Di salah satu acara yakni 1000 Hanoman, saya ingin menyampaikan sifat lugu dan kerukunan warga desa," kata Resi saat ditemui merdeka.com di kompleks bumi Perkemahan Kendalisada, Minggu (24/9).
-
Apa ciri khas Suku Haloban? Lebih dari itu, masih ada sederet fakta lainnya tentang Suku Haloban di Pulau Banyak ini.
-
Bagaimana warga Betawi saling membantu dalam Nyambat? Yang menarik terjadi kegiatan saling memberi antar para tetangga, di mana yang membantu justru akan membawa makanan atau minuman agar mereka bisa semangat bekerja untuk menyelesaikan hajat tersebut.
-
Bagaimana Suku Haloban berkomunikasi? Dalam berkomunikasi, Suku Haloban menggunakan dua bahasa yang berbeda yaitu bahasa Jamee atau bahasa pesisir sebagai bahasa pasar dan juga bahasa Haloban yang digunakan ketika berbicara dengan masyarakat setempat.
-
Siapa yang terlibat dalam gotong royong? Konsep gotong royong mencerminkan semangat kebersamaan dan saling membantu antaranggota masyarakat dalam menyelesaikan berbagai tugas atau masalah bersama-sama.
-
Siapa yang merasakan kebersamaan? Sahabat adalah mereka yang tahu semua kekuranganmu namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu.
-
Apa makna kebersamaan? 'Anda dapat tahu makna persahabatan, saat Anda mulai merindukan saat-saat kebersamaan'.
Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini mengatakan mempersiapkan tarian Rampak Hanoman selama satu bulan. Ia berlatih kekompakan tarian bersama 20 warga Kaliori yang kebanyakan masih berstatus pelajar. Menurutnya, antusiasme warga Kaliori menggelar gelaran seni ini sangat besar terlihat dari berbondong-bondongnya warga menyanggupi ajakan festival kostum dan koreografi seribu hanoman.
Warga desa Kaliori sendiri yang terlibat dalam festival tersebut kurang lebih 565 orang berdandan ala Hanoman dengan rincian 113 rukun tetangga minimal mengirimkan lima orang. Jumlah ini masih bertambah dengan peserta dari sekolah, perusahaan setempat sampai instansi.
Ketua Panitia 1000 Hanoman, Syarif Susanto mengatakan bukit Kendalisada dipercaya warga setempat sebagai tempat pertapaan Hanoman. Ia mengatakan kera putih Hanoman adalah simbol tentang makhluk yang meski buruk secara rupa namun punya kemulian hati. Kegiatan ini ditujukan untuk menyampaikan nilai-nilai budaya lewat pemaknaan karakter tokoh Hanoman yang perilakunya dapat dijadikan tunjuk ajar pada banyak orang hari ini.
"Kami berharap festival ini bisa jadi bagian wisata budaya di Kendalisada tiap tahunnya. sehari sebelum kegiatan ini, memang ada peristiwa yang cukup aneh. Di bukit Kendalisada tiba-tiba muncul kera. Saya kira ini pertanda baik," kata Syarif.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat Banyuwangi dikenal sangat menjunjung seni dan budaya daerahnya.
Baca SelengkapnyaKelompok emak-emak ini kemudian menyebarkan inspirasi, lantaran mampu bekerja setara dengan laki-laki.
Baca SelengkapnyaSaking harmonisnya hubungan antarwarga beda agama, kampung ini dijuluki Desa Pancasila.
Baca SelengkapnyaGotong royong telah mnejadi budaya yang kental di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeduanya merupakan kawan dari tetangga pemilik hajatan yang kebetulan sedang berlibur di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeorang Youtuber membagikan momen ketika dirinya mengunjungi salah satu kampung yang amat menyita perhatian publik, khususnya anak rantau.
Baca SelengkapnyaAdanya ritual ini bisa menjadi potensi wisata yang mengundang wisatawan dari berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaBudaya tolong menolong dan kerja sama antar masyarakat rupanya menjadi sebuah kebiasaan bagi Suku Karo.
Baca SelengkapnyaMomen mahasiswa kunjungi rumah Panglima perang Suku Dani, Moro Kogoya.
Baca SelengkapnyaDusun Tempel di Boyolali yang berdampingan dengan Dusun Bentrokan di Magelang memiliki keunikan.
Baca SelengkapnyaDesa ini dinobatkan sebagai desa Pancasila karena tingkat implementasi Pancasila sangat baik
Baca SelengkapnyaMenjunjung tinggi 3 filosofi hidup, ini alasan orang Batak sangat terkenal sebagai perantau sejati dan juga tangguh
Baca Selengkapnya