Kerusuhan di Manokwari, Tiga Polisi Terluka
Merdeka.com - Polri menyebut ada korban luka dalam kerusuhan Manokwari, Papua Barat. Korban tersebut berasal dari anggota kepolisian.
"Saat ini, korban tiga anggota. 1 Kaorops, 2 anggota," ujar Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin (19/8).
Ketiga korban tersebut terluka setelah terkena lemparan batu dari massa. Kala itu, kata dia, polisi melakukan negosiasi dengan tokoh masyarakat. "Namun saat negosiasi, ada lemparan batu dari masyarakat," ujar dia.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Kenapa konflik agraria di Tanjung Morawa memicu kerusuhan? Namun pasca kemerdekaan Indonesia, Deli Planters Vereeniging kembali dan ingin mengusir para penduduk yang sudah lama merawat tanah yang tinggalkannya tersebut. Penduduk yang sebagian besar petani itu menolak dan terjadilah konflik besar-besaran.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
Polri menduga kerusuhan Manokwari terjadi akibat dari unggahan akun di media sosial yang provokatif. Konten-konten itu berisi provokasi terkait kejadian di Surabaya dan Malang yang dianggap sebagai diskriminasi.
"Ada akun-akun yang menyebar konten-konten provokatif. Sedang didalami jajaran kepolisian," ujar Dedi.
Polri saat ini terus melakukan upaya untuk meredam aksi kerusuhan di Manokwari, Papua Barat. Langkah-langkah komunikasi terhadap tokoh masyarakat setempat terus dilakukan.
"Kami lakukan tindakan persuasif, komunikasi antara Polri dengan seluruh tokoh. Diharapkan ini mampu meredam aksi masyarakat dan semoga tidak meluas," kata
Dia mengungkapkan, ada fasilitas umum yang menjadi sasaran amukan massa. Namun dia belum dapat memastikan, apakah massa juga merusak fasilitas milik warga atau tidak.
"Saat ini kami fokus dan keamanan, melakukan negosiasi jangan sampai tindakan anarkis ini meluas, karena merugikan masyarakat sendiri," ujar dia.
Jalan Lumpuh
Massa memblokade sejumlah jalan utama di Manokwari, Papua Barat, pada Senin (19/8). Mereka memblokade jalan dengan cara membakar ban.
Aksi massa ini membuat arus transportasi di daerah ini lumpuh.
Seperti dikutip dari Antara, aksi ini ditengarai akibat kemarahan masyarakat Papua sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur serta Semarang Jawa Tengah beberapa hari lalu.
Aksi massa ini dilakukan di Jl.Trikora Wosi, Jl Yossudarso dan Jl.Merdeka Manokwari. Aparat TNI dan Polri berjaga-jaga di setiap titik. Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan hingga saat ini kerusuhan di Kota Manokwari, Papua Barat masih ditangani polisi dan TNI.
Saat ini, kata Dedi, polisi dan TNI masih melakukan negosiasi dengan mahasiswa dan berdialog dengan tokoh masyarakat untuk mendinginkan situasi.
"Negosiasi masih terus dilakukan. TNI dan Polri masih berupaya berkomunikasi dengan rekan-rekan mahasiswa dan tokoh masyarakat untuk mendinginkan situasi," kata Dedi kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (18/8).
Dedi mengatakan, kerusuhan terjadi di beberapa titik di Kota Manokwari. Di mana, kata dia, kerumunan mahasiswa masih menguasai beberapa ruas jalan, terutama di perempatan.
"Mereka menutup jalan dan membakar ban," kata Dedi.
Reporter: Nanda Perdana
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaKabar penangkapan Marco dibenarkan Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo yang menyebut telah ditangkap di wilayah hukumnya.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaSebanyak 7 kendaraan dibakar massa, enam diantaranya milik TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan 4 orang menjadi tersangka kericuhan pertandingan sepak bola antara Persido Dogiyai vs Biak United.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai langkah penyelesaian dalam penanganan perkara prajurit TNI menyerang Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaSaat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca Selengkapnya