Kesabaran Dokter Komang di Tengah Kepanikan Akibat Wabah Corona
Merdeka.com - Banyak cerita dirasakan petugas medis selama bertugas di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19. Seperti diketahui, petugas medis berada di baris terdepan dalam menangani pasien terpapar virus Corona atau Covid-19.
dr.Komang Jananuraga mengisahkan bagaimana hari-hari dia lalui selama menangani pasien yang datang ke Rumah Sakit William Boots Semarang karena diduga terinfeksi corona. Beberapa kali dia menemukan pasien tidak jujur dengan kondisinya. Hal ini menjadi hambatan tersendiri untuk para dokter dalam mengambil langkah selanjutnya.
Katanya, beberapa pasien mengaku hanya mengalami gejala batuk dan pilek saat ditanya keluhan apa yang dirasakan. Mereka juga mengaku tidak pernah merasakan sesak napas.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa jenis batuk yang terjadi saat tidak ada lendir? Batuk kering adalah batuk yang tidak menghasilkan lendir. Ini sering kali disebabkan oleh iritasi pada tenggorokan atau saluran napas, misalnya akibat polusi udara, asap rokok, atau alergi. Batuk kering juga bisa terjadi pada tahap awal infeksi virus seperti flu.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa saja gejala lain yang bisa muncul selain batuk? Gejala lain yang menyertai asma meliputi mengi, sesak di dada, dan kesulitan bernapas.
-
Apa itu batuk kering? Batuk kering pada anak adalah masalah umum yang cukup mengkhawatirkan. Anak yang mengalami batuk kering akan merasakan gangguan pada tidur, aktivitas, dan kenyamanan mereka. Oleh karena itu batuk kering haruslah diatasi dengan berbagai macam cara.
"Itu yang membuat kami ekstra hati-hati mendiagnosa pasien. Meski begitu kami tetap konsultasikan dengan dokter spesialis," kata Komang Jananuraga saat berbagi cerita dengan awak media, Rabu (25/3).
Komang sehari-hari bertugas di ruangan IGD, di mana penanganan awal pasien ada di tangannya. Setiap pasien datang, dia melakukan screening terhadap pasien dengan cara tatap muka. Terakhir, dia mendapati pasien dengan kondisi pengawasan atau PDP.
"Kita tangani langsung diisolasi sebab gejalanya sama. Dari hasil tracking pasien tidak pernah bepergian ke luar kota saja bisa tertular virus Covid-19," ungkapnya.
Tetapi ada pula kasus sebaliknya. Pernah, cerita Komang, seorang pasien masuk dalam kategori pemantauan melakukan pemeriksaan diri karena mengalami demam 38 derajat celcius. Usai pemeriksaan, pasien itu langsung masuk kategori pengawasan.
"Jadi cepat banget statusnya berubah. Ada dugaan, dia kena virus dari local transmission, sebab kota Semarang sendiri sudah masuk zona bahaya penularan virus tersebut," ungkapnya.
Mengingat jumlah kasus di tingkat nasional terus bertambah, dia berharap Pemkot Semarang mempercepat tes Covid-19 secara massal. Sebab saat ini, katanya, penularan virus Corona tidak cuma terjadi pada warga yang bepergian keluar kota melainkan sudah menjalar pada local transmission.
"Kami minta pemerintah daerah untuk segera menggelar tes masal virus Corona. Dengan Rapid tes nantinya hasil seorang menunjukkan positif, lebih memudahkan tim medis menangani. Tahapan tes massal adalah kunci dari penanggulangan kasus ini," jelasnya.
Komang menjelaskan bahwa penularan virus Corona justru lebih berbahaya jika sudah masuk fase kedua dengan kondisi pasien mengalami pneumonia. "Sedangkan fase kedua rata-rata kerap terjadi pada para lansia dan anak-anak," tuturnya.
Untuk perlengkapan medis, diakuinya baju Hamzat sebagai alat pelindung diri kian menipis karena semakin banyak pasien yang ditangani.
"Saat ini hanya punya lima baju Hazmat di IGD, dan enam di ruang ICU. Kita tentunya nunggu bantuan dari pemerintah juga untuk alat pelindung diri, soalnya penting," jelasnya.
Pihak rumah sakit lini ketiga penanganan kasus Corona juga kewalahan ketika menangani pasien karena kehabisan alat Virus Transport Media (VTM) untuk mengecek hasil swab tenggorokan pasien.
"Alat VTM kita tidak punya. Sedangkan sehari yang piket tiga shift dengan persediaan baju hazmat yang minim tidak cukup buat seminggu," terangnya.
Untuk menyiasati soal alat pelindung diri, pihaknya memakai baju bedah agar tim medis bekerja tetap aman dari virus yang sudah merebak.
"Kita pakai baju bedah lengkap dengan sepatu boot dan harus dicuci lagi kalau mau dipakai. Itu memang tidak standar tapi minimal bisa digunakan ketimbang tidak ada sama sekali," ungkap Komang. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes menelusuri kontak erat enam pasien terkonfirmasi pneumonia misterius.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaKesehatan pekerja konstruksi dalam naungan PT Adhi Karya yang bekerja di IKN itu menjadi perhatian perusahaan.
Baca Selengkapnya