Kesabaran Ibunda Jokowi saat Anaknya Diserang Fitnah dan Isu Negatif
Merdeka.com - Sudjiatmi Notomiharjo, Ibunda Jokowi tutup usia di Solo, hari ini, Rabu (25/3). Sudjiatmi wafat di Solo pukul 16.45 WIB.
Panasnya pertarungan politik beberapa waktu lalu sempat membuat Sudjiatmi mesti turun tangan. Sebab saat itu anaknya, Jokowi tengah mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia. Kenangan itu tak akan dilupakan Jokowi.
Saat itu Jokowi diserang fitnah dan isu-isu negatif. Jokowi difitnah sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
-
Siapa yang meninggal saat kunjungan Jokowi? Gara-gara ingin melihat kepala negara dari dekat, Kamaluddin (53) terjatuh dan meninggal dunia.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana cara keluarga Jokowi terlibat politik? Sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu, sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
Sudjiatmi pun menjelaskan bahwa Jokowi bukanlah anggota PKI, Chinese dan non Islam.
"PKI, Chinese, sama sekali ndak ada. Non-Islam, nggak bener juga. Jadi saya ya tenang-tenang saja," kata Sudjiatmi, saat itu.
Statemen Sudjiatmi didukung oleh buku berjudul 'Jokowi dari Bantaran Kalianyar ke Istana'.
Buku setebal 140 halaman tersebut ditulis oleh Wawan Mas'udi, salah satu pengajar di Fakultas Ilmu Politik dan Sosial Universitas Gadjah Mada dan Akhmad Ramdhon, seorang dosen Universitas Sebelas Maret Solo. Dalam proses penulisan buku ini, keduanya menelusuri asal-usul Jokowi dari kakek-nenek dan kedua orang tuanya.
Mereka mendatangi desa-desa tempat asal-usul keluarga Jokowi dan mengumpulkan sejumlah sumber. Mereka bahkan mengklaim telah melakukan penelitian tentang Jokowi sejak 2010 untuk penulisan desertasi.
"Dari hasil penelusuran yang kami lakukan ternyata kakek Jokowi dari jalur ayah, pernah menjabat sebagai Kepala Desa Krajan, Karanganyar sejak Orde Lama hingga Orde Baru. Temuan ini, sekaligus membantah fitnah Jokowi keturunan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI)," ujar Akhmad Romdhon.
"Pemerintah Orde Baru tidak mungkin membiarkan orang yang tersangkut PKI menjadi kepala desa. Mbah Lurah eyangnya Pak Jokowi ini menjabat sejak tahun 1950 hingga 1980-an," imbuhnya.
Dengan diterbitkannya buku tersebut, keluarga berharap isu-isu negatif yang beredar tentang Jokowi bisa diluruskan. Di antaranya, terkait isu keluarga Jokowi terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI) serta anti Islam dan keturunan Cina.
"Atas nama keluarga, saya mengucapkan terima kasih atas buku ini. Meski sederhana tapi sangat gamblang menceritakan riwayat hidup Joko sejak kecil," terang Miyono, mewakili keluarga.
Miyono juga menerangkan, riwayat keluarga keponakannya tersebut sangat jelas. Dari jalur bapaknya, Notomiharjo berasal dari Kragan, Karanganyar di mana kakeknya yang bernama Mbah Wiryo adalah seorang lurah. Sedangkan dari jalur ibunya, Sudjiatmi, berasal dari Gumukrejo, Ngemplak, Boyolali.
"Bapak saya yang juga kakek Jokowi dari garis ibunya berasal dari Gumukrejo Boyolali. Meskipun kecil-kecilan, bapak saya adalah pengusaha," terangnya lagi.
Miyono menambahkan, dengan asal usul tersebut juga sudah jelas, jika sejak kecil Jokowi dibesarkan dalam lingkungan agama Islam. Miyono juga menegaskan, isu keluarga Jokowi adalah PKI jelas tidak benar. Karena kakeknya seorang lurah dan tidak ada catatan keterlibatannya dalam gerakan partai terlarang tersebut.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum lama ini kembali viral video ucapan Ketum PDIP Megawati tentang penghinaan terhadap Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaGibran dideklarasikan Partai Golkar melalui Rapimnas untuk maju dengan Prabowo di Pemilihan Presiden 2024
Baca SelengkapnyaKaesang bercerita tentang sang ayah Presiden Joko Widodo yang menjadi panutannya.
Baca SelengkapnyaUjang menyebut, sikap Megawati atau PDIP kerap mengalah kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaHubungan Megawati dengan keluarga Jokowi menjadi peristiwa politik yang menyita perhatian di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPDIP ibaratkan hubungan Jokowi dan Megawati ibarat ibu dan anak, yang pastinya sering terjadi perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaKaesang mengaku masuk ke dunia politik karena ingin mengikuti jejak sang ayah.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari pelemparan tersebut, namun ibu itu berteriak minta keadilan.
Baca SelengkapnyaKetum GP Ansor menyebut, Jokowi merupakan pahlawan Indonesiasentris.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa putra bungsunya, Kaesang Pangarep sudah meminta doa restu kepada keluarga terkait keinginannya bergabung ke PSI.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Kaesang ke PSI menambah daftar panjang keluarga Jokowi masuk dunia politik.
Baca Selengkapnya