Kesaksian Instruktur Selam Soal Turis Malaysia Tewas di Perairan Derawan
Merdeka.com - Turis Malaysia, Yong Foong May (44) tewas saat menyelam di perairan pulau Kakaban, Kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur, Selasa (26/2) pagi. Tidak ada keluhan sakit saat May akan menyelam ke bawah permukaan.
Sekira pukul 10.00 Wita, ada 3 penyelam yang terdiri dari 2 turis Malaysia dan 1 turis Amerika, di spot selam Barracuda Point, perairan pulau Kakaban. May yang disebut penyelam berpengalaman, menyelam bersama temannya sesama WN Malaysia, Mohamad Ramzee (38).
"Dia bersama temannya. Kalau saya dampingi warga Amerika, karena masih pemula," kata instruktur selam, Andreas Ande, kepada wartawan ditemui di RSUD Abdul Rivai, Tanjung Redeb, Berau, Selasa (26/2).
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Apa yang ditemukan oleh penyelam di laut? Para penyelam ini sedang berlatih di pantai lepas Kroasia. Mereka kemudian melihat sesuatu dari dasar laut dan tersandung bangkai kapal kuno.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Dimana para bajak laut bermukim? Mereka banyak bermukim di perairan dekat Gorontalo.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
Titik penyelaman berjarak 15-20 meter. May, bahkan sempat memotret ikan, di bawah permukaan, saat melakukan penyelaman. Bahkan, komunikasi Andreas kepada May, sempat memastikan kondisinya baik-baik saja. "Dari awal, dia (Yong Foong May) baik-baik saja, tidak ada keluhan. Kalau tidak begitu, tidak mungkin turun ke bawah (menyelam)," ujar Andreas.
Bersama penyelam Amerika, Andreas pun naik ke permukaan. Belakangan dia dikagetkan dengan kondisi May, yang juga naik ke permukaan, dalam kondisi lemas tidak bergerak. "Saya tahunya dia kondisi begitu (lemas), setelah naik duluan ke permukaan," terang Andreas.
"Sesuai prosedur, saya lakukan CPR (teknik resusitasi jantung paru) dan pemberian oksigen. Setelah tidak ada perubahan, baru saya bawa ke Puskesmas. Saya tidak bisa mengira-ngira, dia mungkin ada riwayat jantungan," ungkap Andreas.
Ditanya apakah korban, bergerak cepat naik ke permukaan saat menyelam, yang berisiko bagi jantung, menurut Andreas justru sebaliknya. "Kalau saya lihat dari komputer, peralatan mereka lebih canggih dari saya, kecepatan naik ke permukaan normal," demikian Andreas.
Diketahui WN Malaysia, Yong Foong May (44), ditemukan tewas saat menyelam (diving), di perairan Kakaban. Tujuan dia bersama temannya, untuk berlibur dan menyelam. Jenazahnya masih berada di RSUD Abdul Rivai di Tanjung Redeb, untuk keperluan visum. Peristiwa itu, dibenarkan Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono, saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (26/2) malam.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaKorban mendapat masalah di dalam air dan tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaSatu korban terseret ombak di kawasan Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Kabupaten Malang, ditemukan selamat, sedangkan empat lainnya masih hilang.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaPecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi
Baca Selengkapnya