Kesaksian Kakek Korban Ungkap Kronologi Penganiayaan Bahar bin Smith
Merdeka.com - Persidangan Habib Bahar bin Smith telah digelar beberapa kali. Pada sidang-sidang sebelumnya mengagendakan saksi-saksi, termasuk korban penganiayaan.
Dalam sidang Kamis (4/4) lalu, sang kakek korban dihadirkan. Pekan sebelumnya, ayah korban juga dihadirkan. Berikut ini fakta-fakta dalam persidangan:
Sebelum Dianiaya, Zaki Izin Mau ke Bali
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
-
Siapa saksi dalam praperadilan Firli Bahuri? Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata dihadirkan sebagai saksi dalam sidang gugatan praperadilan yang diajukan Ketua nonaktif KPK Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
-
Apa yang ditayangkan di persidangan? Rekaman CCTV tersebut tidak boleh dibagikan kepada pihak ketiga, termasuk media.
-
Siapa yang memberikan kesaksian dalam sidang kasus kematian Dante? Musisi Angger Dimas telah memberikan kesaksiannya dalam sidang kasus kematian putranya, Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante dengan terdakwa Yudha Arfandi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (29/7/2024).
-
Siapa yang dipanggil sebagai saksi dalam kasus penipuan? Artis Baim Wong serius mengusut kasus penipuan yang menyeret namanya. Melalui akun Instagram pribadi, suami dari Paula Verhoeven ini diketahui baru saja memenuhi panggilan polisi. Bertempat di Polres Tanjung Balai, Baim yang dipanggil sebagai saksi ini memberikan keterangan seputar namanya yang dicatut sebagai modus penipuan.
Sebelum mengalami penganiayaan, Muhammad Khoerul Aumam Al Muzaki atau Zaki sempat pamit ke Bali bersama teman sebayanya, Cahya Abdul Jabar. Namun tak jelas maksud dan tujuan mereka ke Bali. Hal itu terungkap dalam kesaksian Kakek korban Oo Sunaryo di persidangan PN Bandung, Kamis (4/4).
Zaki meminta doa kepada Sunaryo karena ayahnya tidak mengizinkannya pergi. "Dia minta doa (pamit pergi ke Bali). Saya nanya sama siapa dia pergi, dibilang sama Jabar mau ada acara tapi enggak dijelasin acaranya apa," katanya.
Zaki Mengaku Dikeroyok Pada Kakeknya
Selang beberapa hari, sang kakek Sunaryo mendapat kabar cucunya dianiaya. Setelah dicek ke rumahnya, kondisi Zaki sudah penuh luka. Banyak memar dan matanya luka, serta rambutnya sudah plontos.Saat menanyakan penyebabnya, Sunaryo tidak mendapatkan penjelasan rinci dari Zaki selain pernyataan bahwa luka yang didapatkannya karena dikeroyok."Di (bagian) kepala (Zaki) ada luka seperti kepentok besi. Jalannya juga pincang. Dia cuma cerita dikeroyok di daerah Yasmine lalu dibawa ke daerah Parung," cerita Sunaryo.
Keterangan Sunaryo Berbeda dengan BAP
Keterangan Kakek Sunaryo dalam persidangan berbeda dengan berita acara pemeriksaan (BAP). Dalam BAP, Sunaryo menyebut bahwa Zaki dikeroyok di Pesantren Bahar bin Smith, Tajul Alawiyyin. Kuasa hukum Bahar, Edison sempat curiga pada keterangan Sunaryo. Ia bertanya apakah Sunaryo diajarkan polisi saat dilakukan BAP. "Apakah saudara diajarin sama polisi waktu diperiksa di Polres," tanya Edison. Sunaryo mengaku kalau dirinya tidak diajarkan menjawab pertanyaan dari tim penyidik. "Ya sudah nggak usah ditanya lagi, soalnya kalau ditanya lagi ini berubah (jawabannya)," kata Edison.
Orangtua Korban Tak Terima Anaknya Dianiaya
Orangtua korban juga hadir dalam persidangan di PN Bandung, Kamis (28/3) lalu. Jamalulael, ayah Zaki, tak terima anaknya dianiaya oleh Bahar bin Smith. Jamalulael awalnya tidak mengetahui rincian kejadiannya. Ia juga tidak tahu kalau anaknya pergi ke Bali dan berpura-pura sebagai Bahar. Jamalulael baru mengetahui penyebab anaknya dianiaya dari mertuanya melalui telepon. "Malam itu saya ditelepon sama mertua saya, bilang Zaki dianiaya. Saya tanya siapa yang aniaya, dijawab Habib Bahar," kata Jamalulael.Keesokan harinya Jamalulael menuju rumah mertuanya untuk melihat kondisi anaknya. Zaki memang tinggal di rumah mertuanya, atau nenek Zaki. Namun saat itu anaknya masih tidur. Setelah Zaki bangun, langsung menceritakan kronologi yang dialami. Jamalulael langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Kemang di Bogor. Jamalulael mengaku sedih atas peristiwa yang menimpa anaknya. Dia berharap, persidangan yang digelar bisa menghasilkan keputusan yang seadil-adilnya. "Saya cuma ingin hukum ini ditegakkan. Orang tua mana yang tega melihat anaknya sakit. Tegakkan keadilan," ujar Jamalulael.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beda pengakuan itu berujung dengan sederet sanggahan dari Praka RM, saat sidang di Pengadilan Militer II-08, Jakarta, Senin (6/11).
Baca SelengkapnyaDua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaSaat itu, salah satu Oditur Militer II-07 Jakarta, Letkol Chk U.J Supena melontarkan sejumlah pertanyaan kepada Khaidar.
Baca SelengkapnyaSaksi mengaku mendapat bukti baru itu setelah melihat salah satu wawancara ayah mendiang Mirna, Edi Darmawan Salihin di YouTube.
Baca SelengkapnyaKhaidar ditanya oditur terkait penganiayaan yang dilakukan Praka RM kepadanya dan Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap pengusaha roti Makmur (52) dan anaknya Abdillah Makmur (27) di Maros, Selasa (19/12).
Baca SelengkapnyaSidang Penganiayaan Santri di Kediri, Ibu Korban Sebut Anaknya Dianiaya sejak Agustus 2023
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaSaksi mengaku bukti baru itu didapatkannya ketika menonton wawancara jurnalis Karni Ilyas dengan ayah mendiang Mirna, Darmawan Salihin.
Baca Selengkapnya