Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kesaksian Krisna Soal Mafia Sepak Bola Terkendala Sakit Akibat Kecelakaan

Kesaksian Krisna Soal Mafia Sepak Bola Terkendala Sakit Akibat Kecelakaan Indonesia Football Community dukung satgas Polri berantas mafia bola. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Satgas Antimafia Bola bentukan Mabes Polri terus melakukan upaya untuk membongkar jaringan pengaturan skor sepak bola. Wakil Satgas Antimafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti menyambangi rumah salah seorang mantan pemain PS Mojokerto Putera, Krisna Adi Darma, Rabu (9/1).

Krisna Adi merupakan pemain yang divonis oleh PSSI larangan bermain sepak bola seumur hidup. Sanksi ini diberikan karena Krisna Adi dianggap oleh PSSI terlibat pengaturan skor.

Krisna Adi sendiri saat ini tengah dalam tahap pemulihan usai mengalami kecelakaan di Gamping pada 23 Desember 2018. Akibat kecelakaan tersebut harus menjalani operasi kepala.

Orang lain juga bertanya?

Krishna Murti menuturkan bahwa tujuan ke Yogyakarta hanya untuk menjenguk Krisna Adi. Dia dan Krisna Adi tidak sampai membahas persoalan pengaturan skor.

"Saya nengokin mas Krisna. Lihat kesehatannya beliau alhamdulillah informasi awal di bulan Desember beliau kecelakaan parah. Masih sedikit-sedikit mengingat peristiwanya. Dia belum ngomong banyak cuma ngobrol-ngobrol dia bisa ketawa saja syukur," ujar Khrisna Murti.

Khrisna Murti mengungkapkan pihak Satgas Antimafia Bola belum bisa memastikan apakah akan meminta keterangan dari Krisna Adi tentang praktik pengaturan skor. Khrisna Murti menilai kondisi Krisna Adi tidak dalam kondisi sehat sehingga tidak bisa dimintai keterangan.

"Kalau dalam berita acara ada pertanyaan awal apakah saudara dalam kondisi sehat. Kalau saya lihat yang bersangkutan tidak dalam kondisi sehat untuk dimintai keterangan verbal formal. Tapi kalau dari obrolan, saya sudah bisa menangkap gambaran kecilnya. Sebagai saksi belum. Kita ngobrol saja," ungkap Krishna Murti.

Sementara itu kakak Krisna Adi, Johan Arga mengungkapkan kehadiran Krishna Murti di rumah selain menjenguk, juga memastikan perkembangan kesehatan adiknya. Johan menerangkan jika adiknya bisa berkomunikasi tetapi tidak bisa mengingat hal berat.

"Saat ini Krisna sadar, bisa diajak komunikasi tapi karena operasi di bagian kepala jadi masih lemah untuk mengingat sesuatu yang berat. Ya nanti proses operasi selanjutnya Satgas mau membantu baik materi atau dukungan moril. Pihak keluarga sangat berterima kasih untuk proses kesembuhan," tutup Johan.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polri Usut Klub Sepak Bola yang Disponsori Situs Judi SBOTOP
Polri Usut Klub Sepak Bola yang Disponsori Situs Judi SBOTOP

Satgas Antimafia Bola Polri mengembangkan kasus judi bola online terkait situs SBOTOP. Situs ini diduga mensponsori salah satu klub sepak bola di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kapolres Malang Sampaikan Permohonan Maaf pada Korban Tragedi Kanjuruhan di Munas Aremania
Kapolres Malang Sampaikan Permohonan Maaf pada Korban Tragedi Kanjuruhan di Munas Aremania

Putu Kholis menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya
Pengungkapan Mafia Bola Tanpa Pandang Bulu, Erick Thohir Tegaskan PSSI Transparan dan Siap Diinvestigasi
Pengungkapan Mafia Bola Tanpa Pandang Bulu, Erick Thohir Tegaskan PSSI Transparan dan Siap Diinvestigasi

Pengungkapan Mafia Bola Tanpa Pandang Bulu, Erick Thohir Tegaskan PSSI Transparan dan Siap Diinvestigasi

Baca Selengkapnya
Anggota TNI AD Tewas di Bekasi dengan Luka di Kepala dan Tangan
Anggota TNI AD Tewas di Bekasi dengan Luka di Kepala dan Tangan

Korban sempat berkomunikasi dan mengaku dari POM TNI AD

Baca Selengkapnya
DPR Duga Polisi Tembak dan Rampok Warga di Palangka Raya Karena Ingin Beli Sabu
DPR Duga Polisi Tembak dan Rampok Warga di Palangka Raya Karena Ingin Beli Sabu

DPR duga polisi di Palangka Raya Brigadir AKS menembak warga hingga meninggal dunia dan mencuri mobil korban karena ingin membeli narkoba jenis sabu.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Polisi Dikeroyok Pesilat PSHT Jember, Tenaga Medis Terbaik Dikerahkan Tangani Korban
Kondisi Terkini Polisi Dikeroyok Pesilat PSHT Jember, Tenaga Medis Terbaik Dikerahkan Tangani Korban

22 Pesilat PSHT diduga menjadi pelaku pengeroyokan untuk dimintai keterangan di Mapolres Jember.

Baca Selengkapnya
Polisi Tetapkan 6 Tersangka Match Fixing Liga 2, Ini Perannya
Polisi Tetapkan 6 Tersangka Match Fixing Liga 2, Ini Perannya

Satgas tersebut terus melakukan analisis terhadap sejumlah pertandingan.

Baca Selengkapnya
Dua Mafia Bola Kembali jadi Tersangka Kasus Match Fixing, Salah Satunya Pemilik Klub
Dua Mafia Bola Kembali jadi Tersangka Kasus Match Fixing, Salah Satunya Pemilik Klub

Satgas Anti Mafia Bola menetapkan dua orang tersangka baru dalam kasus match fixing.

Baca Selengkapnya
Tim Hukum PDIP Sebut Harun Ada Di Jakarta, Pimpinan KPK: Jakarta Luas Bos
Tim Hukum PDIP Sebut Harun Ada Di Jakarta, Pimpinan KPK: Jakarta Luas Bos

Hingga saat ini juga penyidik antirasuah juga masih terus berjibaku mencari keberadaan Harun

Baca Selengkapnya