Kesaksian Nelayan di Karawang yang Disebut Sandiaga Korban Persekusi
Merdeka.com - Advokat Senopati 08 memberikan klarifikasi terkait pernyataan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno soal adanya persekusi terhadap nelayan di Karawang pada saat debat perdana Capres-Cawapres pada Kamis (17/1). Advokat Senopati 08 membenarkan dengan apa yang disampaikan Sandiaga dengan membawa Surat Tanda Laporan Polisi (STLP) dan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP).
Ketua Umum Advokat Senopati 08, Zainal Abidin menjelaskan bahwa beberapa media massa telah menyebarkan berita kalau apa yang disampaikan Sandiaga tidak sesuai dengan kebenaran. Media massa itu mencantumkan pernyataan dari polisi dan Bupati Karawang yang menyatakan tidak ada persekusi nelayan terjadi di wilayahnya.
"Dengan bukti dokumen dari Kepolisian berupa bukti Surat Tanda Laporan Polisi (STLP), Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP)," kata Zainal di Kantor Direktorat Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).
-
Dimana PNM menanam mangrove? Lokasi penanaman pohon mangrove tepatnya dilakukan di pesisir Pantai Cemare Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat, Pesisir Pantai Untia Makassar dan Desa Sungai Bakau Kelurahan Kurau Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan.
-
Kenapa PNM menanam mangrove? Melalui penanaman 22.000 pohon mangrove di 3 kota yaitu Makassar, Banjarmasin dan Mataram, PNM berusaha memberi inspirasi untuk membantu kondisi lingkungan yang lebih baik.
-
Bagaimana cara PNM menanam mangrove? Penanaman mangrove tentu membutuhkan perhatian dari berbagai pihak untuk menjaga pertumbuhannya dengan baik agar bisa dinikmati oleh generasi masa depan. Selain itu, pemanfaatan dari pohon mangrove sendiri harus digunakan secara bijak agar tidak merusak ekosistem pohon mangrove.
-
Siapa yang menanam mangrove? Melalui penanaman 22.000 pohon mangrove di 3 kota yaitu Makassar, Banjarmasin dan Mataram, PNM berusaha memberi inspirasi untuk membantu kondisi lingkungan yang lebih baik.
-
Dimana Pak Najarman menanam pohon aren? Seorang pensiunan aparat di Muara Jambi sudah merasakannya.
-
Kenapa Narno menggali tanah di belakang rumahnya? Pada awalnya Narno Sukamto, warga Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Boyolali, hanya penasaran dengan cerita nenek moyangnya bahwa zaman dulu terdapat sebuah candi di lahan belakang rumahnya. Ia pun kemudian memutuskan untuk menggali tanah di belakang rumahnya dan benar saja, ia menemukan patahan kaki arca, yoni, dan paralon air.
Zainal kemudian membeberkan kronologi persekusi korban yang bernama Najibulloh, warga Desa Sukajaya, Cilamaya, Jawa Barat yang pernah ditemui Sandiaga beberapa waktu lalu.
Saat itu Najibulloh tengah memindahkan pasir dari tanah yang diklaim sudah lama menjadi garapannya ke depan rumah untuk menanam pohon mangrove supaya menghindari abrasi. Hal tersebut diketahui oleh Kelompok Pengawas Masyarakat (Pomwasmas) turunan dari instansi pemerintahan. Cerita Najibulloh kepada Advokat Senopati, dia mendapatkan intimidasi dari Pomwasmas tersebut.
Najibulloh akhirnya meminta kepada Advokat Senopati 08 untuk membantunya, sampai membuat laporan ke polisi pada 27 September 2018 dengan melaporkan salah satu anggota Pomwasmas, Sahari.
Perkaranya sendiri baru tertulis dalam SPDP pada 19 Desember 2019. Adapun nomor surat itu adalah B/13/XII/2018/Reskrim yang dibuat oleh Polsek Cilamaya, Karawang.
"Itulah peristiwanya. Kalau dibilang itu mau dianggap hoaks gimana? Ada buktinya, ada korbannya," lanutnya.
Awalnya, Najibulloh dijadwalkan untuk hadir dalam konferensi pers yang digelar oleh Advokat Senopati 08 di Kantor Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandiaga. Namun karena terjebak macet, akhirnya Najibulloh membeberkan kronologis adanya pemukulan terhadapnya melalui sambungan telefon dengan dibantu oleh anggota Advokat Senopati 08.
Najibulloh tidak mengetahui persis mengapa dia kemudian dianiaya oleh petugas Pokmaswas. Namun dia mengaku langsung dipukul di area wajah sambil tubuhnya dipegangi hingga tangannya terkilir.
"Yang mukul satu, tapi yang satunya itu megangin mangkanya terkilir karena dipegangin, dibekap (mulutnya)," ujarnya.
Selain itu, Najibulloh juga mengungkapkan kalau dirinya belum terdaftar sebagai petani ataupun nelayan di bawah binaan Pemkab Karawang. Hal tersebut diungkapkan Najibulloh guna meluruskan ucapan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana yang menyebut kalau tidak ada nama Najibulloh terdaftar dalam daftar kelompok nelayan binaan Pemkab.
"Memang dari dulu kami itu kelompok tapi nggak diakuin karena ada kelompok pengawas masyarakat. Kami nggak tahu gimana cara bikin kelompok yang resmi," katanya.
Ungkapan Najibulloh itu sebagai upaya meluruskan adanya pemberitaan media massa yang menyebut kalau cerita Najibulloh yang disampaikan Sandiaga saat debat perdana capres - cawapres adalah hoax.
Sebelumnya dalam debat perdana, Sandiaga bercerita hasil blusukannya ke 1.000 titik di Indonesia. Dari kunjungan itu, dia miris mendengar cerita penambang pasir di Karawang yang mendapatkan persekusi dan intimidasi. Sandi menyebut masalah ini tak tertangani oleh aparat.
"Dalam kunjungan saya ke 1.000 titik ada hal yang membuat kita miris. Pak Najib, di Pantai Pasir Putih, Karawang. Beliau mengambil pasir untuk menanam mangrove, beliau mendapatkan persekusi. Ini tidak terpantau, yang terpantau hanya yang besar-besar saja," ungkap Sandiaga.
Merespons pernyataan Prabowo-Sandi, Jokowi menyebut persaudaraan dan persatuan adalah aset terbesar bangsa. Dia kesal karena Sandi seolah menuduh aparat tidak bekerja profesional dalam menangani laporan rakyat kecil.
"Kalau ada persekusi, Pak Sandi nuduh lagi gampang sekali laporkan, saya akan tindak tegas pelaku tersebut," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan perahu rakit yang ia buat dari drum, Ibu Pasijah mengarungi perairan hutan mangrove untuk menanam bibit pohon tersebut.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaGanjar mengapresiasi keberanian nelaysn menungkap praktik pungli.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaEksportir mangrove diduga memanfaatkan warga lokal untuk menebang pohon, mengolah jadi arang dan siap dijual ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaPembangunan 310 rumah di Kampung Nelayan Malawei yang digagas Presiden Jokowi hingga kini belum selesai.
Baca SelengkapnyaDaratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mewacanakan menahan narapidana korupsi di Nusakambangan
Baca SelengkapnyaMantan Danjen Kopassus ini lalu cerita bahwa dulu sering mengunjungi Nusakambangan.
Baca SelengkapnyaPNM terus mengedepankan semangat kolaborasi sesama BUMN atau Swasta dalam guna mendukung program pemerintah.
Baca SelengkapnyaPrabowo tinjau 200 uniit rumah apung gratis untuk warga nelayan yang kerap terdampak bencana banjir rob dan abrasi.
Baca Selengkapnya