Kesaksian Nelayan di Lampung Lihat Gelombang Tsunami Tutup Tiang listrik
Merdeka.com - Jumani, nelayan berusia 38 tahun ini menyaksikan dengan mata kepala sendiri tingginya gelombang tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu. Saat bencana datang, ia tengah berada di perairan Pantai Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Gelombang tsunami ia sebut sekitar 15 meter hingga menutup tiang listri dan menghancurkan tiga desa sekitarnya, yaitu Sukaraja, Kunjir, dan Way Muli.
"Tiang listrik yang ada di pinggir jalan tertutup dengan gelombang laut. Diperkirakan ketinggian mencapai hingga 15 meter," kata Jumani, nelayan di Dusun Kunjir menjelaskan saat ditemui di Pegunungan Rajabasa, Lampung Selatan, Kamis (27/12).
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Bagaimana tsunami terjadi di Aceh? Bencana ini terjadi akibat gempa di perairan barat Aceh, Nicobar, dan Andaman yang dipicu oleh interaksi antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Aceh Luluh Lantak Gempa dangkal berkedalaman 10 kilometer tersebut memicu pergeseran batuan secara tiba-tiba, yang menyebabkan lentingan dasar laut dan memunculkan gelombang tsunami.
-
Bagaimana tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Siapa yang menjadi korban tsunami Aceh? Dilaporkan, sekitar 132.000 orang meninggal dunia dan 37.000 lainnya dinyatakan hilang. Tragedi ini menjadi bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia, sebagaimana dinyatakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 27 Desember 2004.
-
Apa yang menyebabkan tsunami Aceh? Gempa yang berpusat di 20–25 kilometer barat daya Sumatera ini memicu tsunami setinggi 30 meter, yang menyapu daratan dengan kecepatan hingga 800 km per jam.
-
Di mana desa yang terancam tenggelam? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
30 Menit sebelum tsunami menyapu tiga desa di Lampung Selatan, ia sedang memancing bersama tiga rekannya menggunakan perahu di tengah laut perairan Kunjir. Masih teringat jelas ia melihat percikan api dari puncak Gunung Anak Krakatau (GAK).
GAK menyemburkan api sebanyak tiga kali. Setelah itu GAK berhenti menyembur, dan beberapa menit tidak mengeluarkan aktivitas seperti biasanya.
"Sekitar lima menit berhenti, kemudian datang gelombang air dari arah Barat dengan ketinggian 15 meter. Saya kemudian langsung teriak memberi isyarat kepada warga bahwa ada tsunami. Saya tahu teriakan saya pasti tidak terdengar, tapi saya berupaya agar ada yang mendengar," jelasnya.
Gelombang tsunami menyapu bibir pantai sebanyak tiga kali dengan ketinggian yang sangat dahsyat.
Saat gelombang pertama berlalu, air laut dalam keadaan surut sedalam tujuh meter. Pada kedua kalinya, gelombang tsunami kembali menyapu bibir pantai dengan ketinggian melebihi dari gelombang pertama.
"Saat saya berada di tengah air surut sampai tujuh meter. Kemudian keluar air dari karang. Tapi untuk kedua dan ketiga kalinya ini, gelombang laut menyapu dari arah tengah tempat surutnya air itu. Saya dari tengah laut dekat Gunung Rajabasa tidak kelihatan lagi saking tingginya," terangnya.
Dia menambahkan, kejadian tersebut hanya berlangsung selama 30 menit.
Saat terjadi tsunami, dia berada di tengah laut sekitar pukul 21.00 hingga berakhir gelombang laut pada pukul 21.30.
"Saat kejadian saya menangis memikirkan ibu saya di rumah yang sedang sakit, tapi Alhamdulillah sekali sebanyak 20 keluarga semuanya selamat. Hanya rumah saja yang hancur," kata dia. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaWarga yang berada di dua lokasi terisolir ini tidak bisa pergi ke mana-mana. Sebab, akses menuju lokasi tersebut terputus total dari dua arah sekaligus.
Baca SelengkapnyaKekeringan melanda Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kondisi ini sudah terjadi sekitar sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak awal Desember mengakibatkan becana tanah longsor di sejumlah titik, Rabu (4/12).
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca Selengkapnya