Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kesaksian Nelayan di Lampung Lihat Gelombang Tsunami Tutup Tiang listrik

Kesaksian Nelayan di Lampung Lihat Gelombang Tsunami Tutup Tiang listrik Dahsyatnya Terjangan Tsunami Banten. ©2018 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Jumani, nelayan berusia 38 tahun ini menyaksikan dengan mata kepala sendiri tingginya gelombang tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu. Saat bencana datang, ia tengah berada di perairan Pantai Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Gelombang tsunami ia sebut sekitar 15 meter hingga menutup tiang listri dan menghancurkan tiga desa sekitarnya, yaitu Sukaraja, Kunjir, dan Way Muli.

"Tiang listrik yang ada di pinggir jalan tertutup dengan gelombang laut. Diperkirakan ketinggian mencapai hingga 15 meter," kata Jumani, nelayan di Dusun Kunjir menjelaskan saat ditemui di Pegunungan Rajabasa, Lampung Selatan, Kamis (27/12).

30 Menit sebelum tsunami menyapu tiga desa di Lampung Selatan, ia sedang memancing bersama tiga rekannya menggunakan perahu di tengah laut perairan Kunjir. Masih teringat jelas ia melihat percikan api dari puncak Gunung Anak Krakatau (GAK).

GAK menyemburkan api sebanyak tiga kali. Setelah itu GAK berhenti menyembur, dan beberapa menit tidak mengeluarkan aktivitas seperti biasanya.

"Sekitar lima menit berhenti, kemudian datang gelombang air dari arah Barat dengan ketinggian 15 meter. Saya kemudian langsung teriak memberi isyarat kepada warga bahwa ada tsunami. Saya tahu teriakan saya pasti tidak terdengar, tapi saya berupaya agar ada yang mendengar," jelasnya.

Gelombang tsunami menyapu bibir pantai sebanyak tiga kali dengan ketinggian yang sangat dahsyat.

Saat gelombang pertama berlalu, air laut dalam keadaan surut sedalam tujuh meter. Pada kedua kalinya, gelombang tsunami kembali menyapu bibir pantai dengan ketinggian melebihi dari gelombang pertama.

"Saat saya berada di tengah air surut sampai tujuh meter. Kemudian keluar air dari karang. Tapi untuk kedua dan ketiga kalinya ini, gelombang laut menyapu dari arah tengah tempat surutnya air itu. Saya dari tengah laut dekat Gunung Rajabasa tidak kelihatan lagi saking tingginya," terangnya.

Dia menambahkan, kejadian tersebut hanya berlangsung selama 30 menit.

Saat terjadi tsunami, dia berada di tengah laut sekitar pukul 21.00 hingga berakhir gelombang laut pada pukul 21.30.

"Saat kejadian saya menangis memikirkan ibu saya di rumah yang sedang sakit, tapi Alhamdulillah sekali sebanyak 20 keluarga semuanya selamat. Hanya rumah saja yang hancur," kata dia. Seperti diberitakan Antara.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diterjang Banjir Lahar Semeru, Sejumlah Jembatan di Lumajang Putus
Diterjang Banjir Lahar Semeru, Sejumlah Jembatan di Lumajang Putus

Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.

Baca Selengkapnya
7 Fakta Banjir Lahar Dingin di Lumajang, Warga Lari Tinggalkan Motor untuk Selamatkan Diri
7 Fakta Banjir Lahar Dingin di Lumajang, Warga Lari Tinggalkan Motor untuk Selamatkan Diri

Banjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.

Baca Selengkapnya
Jembatan Lalan Sumsel Ambruk Ditabrak Tongkang Batubara, 2 Warga Luka dan 5 Pemancing Hilang
Jembatan Lalan Sumsel Ambruk Ditabrak Tongkang Batubara, 2 Warga Luka dan 5 Pemancing Hilang

Jembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.

Baca Selengkapnya
Dasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Dasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi

Dasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi

Baca Selengkapnya
Satu Warga di Lumajang Tewas Akibat Tertimbun Longsor di Lumajang
Satu Warga di Lumajang Tewas Akibat Tertimbun Longsor di Lumajang

Ernawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor

Baca Selengkapnya
Dua Kecamatan di Lumajang Terisolir Dampak Banjir Lahar Semeru
Dua Kecamatan di Lumajang Terisolir Dampak Banjir Lahar Semeru

Warga yang berada di dua lokasi terisolir ini tidak bisa pergi ke mana-mana. Sebab, akses menuju lokasi tersebut terputus total dari dua arah sekaligus.

Baca Selengkapnya
Kekeringan di Lumajang, Warga Cari Air hingga 1 Km
Kekeringan di Lumajang, Warga Cari Air hingga 1 Km

Kekeringan melanda Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kondisi ini sudah terjadi sekitar sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya
Potret Lokasi Bencana Longsor di Pagentan Banjarnegara, 10 Rumah Habis Tak Bersisa
Potret Lokasi Bencana Longsor di Pagentan Banjarnegara, 10 Rumah Habis Tak Bersisa

Tebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.

Baca Selengkapnya
Cuaca Ekstrem di Sukabumi Sebabkan Longsor, Puluhan Rumah Hancur hingga Akses Jalan Tertutup
Cuaca Ekstrem di Sukabumi Sebabkan Longsor, Puluhan Rumah Hancur hingga Akses Jalan Tertutup

Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak awal Desember mengakibatkan becana tanah longsor di sejumlah titik, Rabu (4/12).

Baca Selengkapnya
Potret Hujan Deras Guyur Desa Sidomulo Pekalongan Sepanjang Hari, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
Potret Hujan Deras Guyur Desa Sidomulo Pekalongan Sepanjang Hari, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor

Arus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus

Baca Selengkapnya
Banjir dan Longsor Landa Tujuh Kecamatan di Trenggalek, Rumah Warga dan Masjid Alami Kerusakan
Banjir dan Longsor Landa Tujuh Kecamatan di Trenggalek, Rumah Warga dan Masjid Alami Kerusakan

Masyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Meninggal Dunia Akibat Longsor di Lumajang
Tiga Warga Meninggal Dunia Akibat Longsor di Lumajang

Korban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).

Baca Selengkapnya